Beijing (CB) - Sidang umum Kongres Rakyat Nasional (NPC) atau parlemen di Beijing, Minggu, mengesahkan Li Keqiang sebagai Perdana Menteri China untuk masa lima tahun ke depan.

Dengan demikian, maka untuk periode kedua kalinya Li menduduki jabatan PM, sama dengan Xi Jinping yang terpilih kembali untuk periode keduanya sebagai Presiden China.

Hampir 3.000 anggota NPC menyetujui pengangkatan Li yang mengucapkan sumpah pada Minggu atau sehari setelah Xi melakukan hal yang sama, Sabtu (17/3).

"Saya berjanji mematuhi Undang-Undang Dasar Rakyat China, mengawal otoritas undang-undang, memenuhi kewajiban hukum saya untuk setia kepada negara dan rakyat, bersikap jujur dalam menjalankan tugas saya, menerima masukan rakyat, dan bekerja untuk negara besar sosialis modern yang makmur, kuat, demokratis, berbudaya, harmonis, dan indah," ujar politikus berusia 63 tahun atau lebih mudah setahun dari Presiden Xi itu.

Saat mulai menjabat pada 2013, Li merupakan PM ketujuh sejak Republik Rakyat China berdiri pada 1949.

Pria kelahiran 1 Juli 1955 lulusan Peking University, Beijing, jurusan hukum dan ekonomi itu mulai bergabung dengan Partai Komunis China pada 1955.

Setelah menjabat Gubernur Henan dan Gubernur Liaoning, dia ditunjuk menduduki jabatan di Komite Pengarah Biro Politik PKC pada 2007. Setahun kemudian, dia disahkan sebagai Wakil Perdana Menteri hingga 2013 saat PM China dijabat Wen Jiabao.

Dia kembali terpilih di jabatan yang sama di struktur partai berkuasa di China itu pada Kongres Nasional PKC tahun 2012 dan tahun 2017.

Saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban di depan anggota NPC, Senin (5/3), Li menyerukan kepada rakyat China agar mendukung Komite Pusat PKC pimpinan Xi Jinping.

Pada sidang umum Minggu, para anggota parlemen akan memilih beberapa Wakil PM karena pada periode 2013-2018 Wakil PM dijabat oleh empat orang.

NPC juga masih akan memilih anggota Komisi Militer Pusat yang diketuai oleh Xi Jinping dan memilih direktur komisi penasihat nasional, Mahkamah Agung, Jaksa Agung, dan Komite Pengarah NPC ke-13.

Beberapa saat setelah Xi Jinping mengucapkan sumpah untuk jabatan Presiden China periode keduanya, Wang Qishan dipilih oleh NPC sebagai Wakil Presiden menggantikan Li Yuanchao, Sabtu (17/3).