Rabu, 21 Maret 2018

Rusia minta Inggris buktikan tuduhan atau minta maaf


Rusia minta Inggris buktikan tuduhan atau minta maaf
Sergei Skripal, mantan agen dinas rahasia Rusia yang membelot ke Inggris, dan baru-baru ini mendadak sakit keras karena terpapar zat berbahaya. (Reuters)



Moskow (CB) - Inggris harus membuktikan keterlibatan Rusia dalam peracunan mantan agen ganda Sergei Skripal di Inggris atau meminta maaf, kata juru bicara kepresidenan Rusia.

"Cepat atau lambat tuduhan tak berdasar ini harus dijawab: dengan dukungan bukti yang memadai atau permintaan maaf," kata juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, Senin (19/3), sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Peskov juga menanggapi pertanyaan tentang apakah memburuknya ketegangan dengan Barat telah meningkatkan performa Vladimir Putin dalam pemilihan presiden Rusia pada Minggu.

"Saya tidak akan menggunakan istilah 'memburuknya ketegangan dengan Barat'. Ini adalah pertanyaan yang sulit dijelaskan dan dipahami motivasinya, dari pihak Inggris terhadap Rusia,” katanya.

Pada Minggu, Putin menampik tuduhan Inggris dan sekutunya bahwa Rusia berada di balik serangan 4 Maret terhadap Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, Inggris, menyebutnya "omong kosong".

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menanggapinya dengan mengatakan bahwa bantahan Moskow menjadi "semakin absurd".

London mengatakan bahwa racun saraf kelas militer rancangan Soviet, Novichok, digunakan untuk menyerang Skripal, dan pekan lalu Inggris, Prancis, Jerman dan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan pernyataan gabungan yang menyalahkan Rusia atas serangan pertama yang menggunakan senjata kimia di Eropa sejak Perang Dunia II.



Credit  antaranews.com


Inggris kian sengit menuduh Rusia racuni eks mata-mata

Inggris kian sengit menuduh Rusia racuni eks mata-mata
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson (REUTERS/Toby melville)
Ini strategi klasik Rusia...mereka sudah tak lagi sembunyi-sembunyi


Brussels, Belgia (CB) - Rusia salah telah membantah bertanggung jawab atas serangan gas saraf terhadap seorang mantan agen ganda Rusia di bumi Inggris pada 4 Maret, kata Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson seperti dikutip Reuters.

"Penyangkalan Rusia semakin absurd," kata Johnson kepada wartawan begitu tiba di Brussels guna menghadiri pertemuan dengan timpalan-timpalannya di Uni Eropa.

Dalam pertemuan itu, Johnson akan membeberkan insiden peracunan itu kepada para mitranya di Uni Eropa.

"Ini strategi klasik Rusia...mereka sudah tak lagi sembunyi-sembunyi," kata Johnson.

Johnson menyatakan tidak ada jaminan negara-negara mana pun, termasuk di Uni Eropa, yang tidak akan menjadi korban prilaku fitnah dan merusak yang dilakukan Rusia.



Credit  antaranews.com