Selasa, 20 Maret 2018

Israel Tuduh Diplomat Prancis Selundupkan Senjata ke Warga Palestina


Israel Tuduh Diplomat Prancis Selundupkan Senjata ke Warga Palestina
Kendaraan diplomatik Prancis yang disalahgunakan pegawainya untuk menyelundupkan senjata ke warga Palestina. Foto/Times of Israel


TEL AVIV - Pemerintah Israel pada hari Senin (19/3/2018) mengumumkan penahanan terhadap seorang diplomat Prancis yang bekerja di Konsulat Prancis di Yerusalem. Pihak Tel Aviv marah setelah mengetahui pegawadi diplomatik itu menyelundupkan senjata untuk warga Palestina di Hamas dan Tepi Barat.

Romain Franck ditahan sejak 15 Februari 2018. Dia dituduh menyelundupkan total 70 pistol dan dua senapan serbu ke warga Palestina di dua wilayah tersebut dalam lima kesempatan.

Tuduhan ini disampaikan Badan Keamanan Israel atau Shin Bet. Shi Bet buka suara setelah beberapa pekan kasus itu dibungkam pemerintah.

”Franck bertindak demi keuntungan finansial, atas inisiatifnya sendiri dan tanpa sepengetahuan atasannya,” bunyi pernyataan Shin Bet.

Menurut seorang pejabat Shin Bet kepada Reuters, Franck tidak diyakini memiliki motif ideologis seperti memberi dukungan untuk militan Palestina.

”Ini adalah insiden yang sangat serius dimana kekebalan dan hak istimewa yang diberikan kepada misi diplomatik asing di Israel secara sinis dieksploitasi untuk menyelundupkan belasan senjata yang dapat digunakan untuk serangan teroris terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Israel,” lanjut pernyataan Shin Bet.

Franck, 23, dijadwalkan hadir pada sidang pengadilan Israel pada hari Senin siang waktu Israel. Agenda sidang adalah pengajuan tuntutan secara formal.

Pengacaranya belum bisa dihubungi wartawan untuk memberikan komentar mengenai kasus penyelundupan senjata yang dituduhkan kepada Franck.

Shin Bet telah merilis foto-foto terdakwa di sebuah padang pasir. Foto-foto itu diambil dari halaman Facebook dengan nama akun Roman Franck. ”Merasa baik di Palestina,” bunyi salah satu posting pengguna akun tersebut untuk menandai sebuah foto.

“Bepergian ke Yerusalem untuk memulai sebuah petualangan baru,”  bunyi posting lain di Facebook itu pada 17 Januari 2018.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar Prancis di Tel Aviv menggambarkan Franck sebagai anggota konsulat jenderal di Yerusalem. Menurut kedutaan, Prancis menangani kasus ini dengan serius dan bekerja sama dengan pihak berwenang Israel.

Franck ditangkap bersama dengan seorang warga Palestina asal Yerusalem Timur yang dipekerjakan sebagai satpam di konsulat. Menurut Shin Bet ada tujuh tersangka lainnya yang juga ditangkap.

Badan Keamanan Israel ini menuduh Franck menggunakan kendaraan sport milik konsulat, yang menikmati bebas pemeriksaan keamanan Israel karena status diplomatiknya. Kendaraan itu disalahgunakan untuk membawa senjata produksi pabrik dari Gaza ke agen senjata Palestina di Tepi Barat. 


Masih menurut pernyataan Shin Bet, Franck menerima senjata dari seorang warga Palestina yang dipekerjakan oleh Pusat Kebudayaan Prancis di Gaza.


Credit  sindonews.com