Senin, 26 Maret 2018

Ikut Inggris dan UE, Trump Pertimbangkan Usir Diplomat Rusia


Ikut Inggris dan UE, Trump Pertimbangkan Usir Diplomat Rusia
Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan untuk mengikuti jejak Inggris dan sejumlah negara Eropa mengusir diplomat Rusia terkait peracunan eks mata-mata. (REUTERS/Peter Nicholls)


Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan Keamanan Nasional untuk mengusir diplomat Rusia terkait kasus peracunan mantan agen intelijen ganda Rusia dan putrinya di Inggris.

Menurut sumber CNN, Amerika Serikat sedang mengamati apa yang akan dilakukan anggota Dewan Eropa.

Jumat (23/3) lalu, 10 negara Eropa berencana mengikuti jejak Inggris untuk mengusir para diplomat Rusia.


Jerman, Prancis, Denmark, Latvia, Lithuania, Estonia, Ceko, Belanda, Bulgaria, Irlandia dan beberapa lainnya kemungkinan akan mengusir diplomat Rusia pada Senin (26/3), ungkap seorang diplomat senior asing kepada CNN.

Inggris mengusir 23 diplomat Rusia pekan lalu setelah negeri itu menyimpulkan bahwa Rusia bertanggung jawab atas peracunan Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.

Rekomendasi Dewan Keamanan Nasional kepada Trump disampaikan pada Jumat (23/3). Rekomendasi tersebut adalah hasil serangkaian pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih, Rabu, dimana Dewan membuat sejumlah opsi tindakan terhadap Rusia.



Pada akhirnya, hasil pertemuan adalah rekomendasi bahwa Trump harus mengusir sejumlah diplomat Rusia dari AS.

Hubungan Rusia dan Inggris memburuk sejak mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya, Yulia, 33 tahun, ditemukan pingsan akibat racun di Salisbury, 4 Maret lalu.

Peracunan itu memicu kemarahan Perdana Menteri Inggris Theresa May yang menyebutnya sebagai "upaya berani untuk membunuh warga sipil tidak bersalah di tanah kami."

PM May menuduh Rusia mendalangi serangan itu, tapi para pejabat Rusia berulang kali membantahnya. Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan tuduhan tersebut sebagai 'igauan' dan tidak masuk akal. Putin meminta Inggris membuktikan tuduhannya dan jika Rusia terbukti tidak bersalah, Inggris harus minta maaf.





Credit  cnnindonesia.com