Selasa, 20 Maret 2018

AS, Korut dan Korsel Bahas Denuklirisasi di Finlandia


AS, Korut dan Korsel Bahas Denuklirisasi di Finlandia
Setelah menemui Kim Jong-un (kanan), kini delegasi Korsel dilaporkan akan kembali berdialog dengan perwakilan Korut dan AS di Finlandia. (The Presidential Blue House/Yonhap via REUTERS)


Jakarta, CB -- Sejumlah perwakilan Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Korea Utara disebut akan bertemu di Finlandia guna membahas isu perlucutan senjata nuklir Pyongyang.

Pertemuan ini dilakukan menjelang pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un pada Mei mendatang.

"Pertemuan itu disebut pertemuan jalur 1.5 yang melibatkan perwakilan Korut, Korsel, dan AS. Sesi itu akan mempertemukan pejabat pemerintah dan ahli non-pemerintah dari masing-masing negara," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Finlandia, Kimmo Lahdevirta, Senin (19/3).


Meski begitu, Lahdevirta mengatakan Korut dan AS dikabarkan tidak akan mengirim pejabat pemerintah dalam pertemuan tersebut.


Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Finlandia, Petra Sarias, mengatakan bahwa negaranya tidak terlibat dalam perundingan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Dia mengatakan Helsinki hanya menjadi fasilitator pertemuan tersebut.

Dilansir CNN, baik Lahdevirta maupun Sarias tidak menjelaskan secara detail mengenai isu denuklirisasi yang akan dibahas dalam pertemuan itu. Keduanya juga tidak menolak memberi tahu detail waktu dan lokasi pertemuan tersebut.

Sementara itu, Kemlu Korsel mengatakan mantan pejabat publik dan ahli swasta akan berpartisipasi mewakili pemerintahnya dalam "perundingan tingkat kedua" tersebut.

Wakil Direktur Jenderal urusan Amerika Utara Kemlu Korut, Choe Kang Il, terlihat telah bertolak ke Finlandia pada Minggu (18/3) dari Bandara Internasional Beijing.

Kantor berita Yonhap melaporkan Choe menepis pertanyaan wartawan bahwa pertemuan itu akan membahas dan merundingkan isu pelucutan senjata nuklir Korut.

Hingga kini, Korut belum juga buka suara soal rencana pertemuan Kim Jong-un dan Trump. Namun, pelapor upaya diplomatik antara AS dan Korut, Joseph Yun, menyebut Korut "terkejut" Presiden Trump menyetujui dengan cepat undangan Kim Jong-un untuk bertemu.

Sebab, Trump segera menyetujui pertemuanya dengan Kim Jong-un tak lama setelah delegasi Korsel menyampaikan pesan kepadanya bahwa pemimpin Korut bersedia bertemu dengan dirinya, awal Maret lalu.

Undangan tersebut disampaikan Kim dalam pembicaraannya bersama pejabat Korsel di Pyongyang 4 Maret lalu




Credit  cnnindonesia.com