Ilustrasi sistem pertahanan rudal AS. (Reuters/Lucy Nicholson)
Latihan ini bakal menjadi latihan keenam yang melibatkan ketiga negara dalam hal pelacakan rudal balistik, kata AL Jepang.
AL Jepang tidak menyatakan apakah sistem pertahanan rudal THAAD yang kontroversial akan dilibatkan dalam latihan ini. Pengerahan sistem tersebut di Korea Selatan memicu kemarahan Beijing karena khawatir radarnya bisa memantau jauh ke dalam wilayah China dan mengancam keamanan.
Amerika Serikat dan Korea Selatan menggelar latihan militer skala besar pekan lalu. Korut menyebut kegiatan itu membuat perang tak terhindarkan.
Korea Utara sempat meluncurkan rudal melintasi Jepang dalam salah satu uji coba senjatanya. Pada 29 November, mereka meluncurkan rudal balistik antarbenua yang diklaim paling canggih sejauh ini dan mampu mencapai daratan Amerika Serikat.
Merespons peluncuran rudal bulan lalu, AS menyatakan kepemimpinan Korut akan "sepenuhnya dihancurkan" jika perang sampai terjadi. Pentagon telah berulang kali menunjukkan kebolehan militernya menyusul uji coba yang dilakukan Pyongyang.
Sistem pertahanan rudal THAAD. (U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters) |
Pada Minggu, Korsel menyatakan akan menjatuhkan sanksi unilateral baru terhdap 20 institusi dan puluhan individu di Korea utara, melarang seluruh transaksi finansial antara mereka yang dikenai hukuman dan warga Korsel manapun.
"Sanksi unilateral ini akan mencegah dana ilegal mengalir ke Korea Utara dan berkontribusi memperkuan sanksi masyarakat internasional terhadap Korea Utara," kata Kementerian Keuangan Korea Selatan.
Langkah ini dapat dikatakan hanya simbolis karena perdagangan antara kedua negara telah dilarang sejak Mei 2010, menyusul tudingan peluncuran torpedo terhadap kapal perang Korsel. Korut menampik tudingan tersebut.
Menurut laporan NHK yang dikutip Reuters, Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera menyatakan pihaknya berencana menganggarkan 730 juta yen atau sekitar Rp89 milyar untuk membangun sistem pencegah rudal baru, Aegis Ashore, di tahun yang akan datang.
Korea Utara kerap mengancam akan menghancurkan Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat, dan menyatakan program senjatanya diperlukan untuk mencegah agresi AS. Amerika Serikat menempatkan 28.500 pasukan di Korsel, warisan dari perangKorea 1950-53.
Credit cnnindonesia.com