Jumat, 02 September 2016

Kerahkan 1.000 Militan, Perang Besar Abu Sayyaf Lawan Duterte Bakal Pecah

 
Kerahkan 1 000 Militan Perang Besar Abu Sayyaf Lawan Duterte Bakal Pecah
Kelompok Abu Sayyaf kobarkan perang besar-besaran melawan pasukan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. | (Inquirer)
 
ZAMBOANGA - Kelompok Abu Sayyaf mengobarkan perang besar-besaran melawan pasukan Presiden Filipina Rodrigo Deterte yang mereka klaim sebagai “jihad”. Kelompok bersenjata ini mengaku mengerahkan lebih dari 1.000 militan untuk perang besar.

Abu Sayyaf bahkan tidak akan menunggu untuk diserang pasukan Duterte baik dari polisi maupun tentara Filipina. Sebaliknya, para militan kelompok itu akan “jemput bola” dengan menyerang pasukan Duterte.

Juru bicara Abu Sayyaf, Alhabsi Misaya, mengatakan dalam pesan tertulis pada hari Kamis, bahwa “tanggal 1 September, Abu Sayyaf dan tentara (Presiden Rodrigo) Duterte akan menguji satu sama lain dalam pembebasan.”

Misaya, yang berada di bawah kepemimpinan Radulan Sahiron, pertempuran besar akan pecah di Patikul dan jadi perang terakhir.

”Jika mereka diberi keberanian, perang ini lebih sengit daripada (perang) di Zamboanga,” tulis Misaya dalam salah satu pesan tertulis yang salah satunya dikirim ke media Filipina, Daily Inquirer, yang dilansir Jumat (2/9/2016).

Menurut Misaya, jika tentara Filipina tidak menyerang Abu Sayyaf, maka kelompok itu yang akan melakukan serangan terhadap tentara Duterte.

”Abu Sayyaf siap dengan lebih dari 1000 pasukannya, untuk melakukan jihad,” kata Misaya.

Kepala Komando Mindanao Barat, Letnan Jenderal Mayoralgo Dela Cruz, juga mendapatkan pesan tertulis yang sama dari juru bicara Abu Sayyaf. Namun, dia meremehkan informasi dari Abu Sayyaf itu dengan menganggap sebagai sebutir garam.

”Pesan ini merupakan bagian dari perang mereka, apakah benar atau tidak, kita telah siap untuk itu," katanya. Dia meragukan klaim Misaya bahwa Abu Sayyaf mengerahkan lebih dari 1.000 militan. Dia memprediksi kekuatan Abu Sayyaf hanya 200 hingga 250 militan.

Jenderal Dela Cruz menambahkan bahwa militer akan senang melihat Abu Sayyaf menyerang. "Lebih baik dengan cara ini, sehingga kita tidak lagi memburu mereka,” katanya.




Credit  Sindonews