Inovator dan industrialis asal Swedia yang meninggal dunia pada 1896 itu memang meninggalkan wasiat yang berisi pesan bahwa dia meninggalkan seluruh kekayaannya sebagai hadiah untuk pencapaian hebat yang berhasil dilakukan manusia. Karena itu, wasiatnya itu kemudian menginspirasi penghargaan Nobel di bidang sastra, perdamaian, fisika, kimia dan kedokteran.
"Kami akan memperlihatkan testamen itu untuk pertama kalinya dalam pertunjukan bernama 'Legacy'. Itu akan dibuka pada 13 Maret dan bercerita tentang yang ditinggalkan setelah kematiannya," kata juru bicara Museum Nobel, Helena Wallermo kepada AFP yang dikutip Kompas.com, Kamis (5/3/2015).
Menurut Wallermo, wasiat itu berupa surat yang dilipat dua. Selama ini surat wasiat Alfred Nobel itu tersimpan di brankas pengaman.
Alfred Nobel disebut meninggalkan kekayaan hingga 2 miliar kronor (setara Rp 3,1 triliun). Kekayaan itu memang diwariskan penemu dinamit itu menjadu penghargaan bergengsi yang dibuat atas namanya.
Selama ini penerima Penghargaan Nobel mendapat 8 juta kronor. Penerima penghargaan juga diperkenalkan dan menghadiri perjamuan bertabur tokoh dan selebriti dalam acara yang berlangsung tiap Desember di Stockholm.
Alfred Nobel memang menentukan institusi mana yang menyelenggarakan pemberian penghargaan itu. Namun, dia tidak pernah mengatur mengenai pelaksanaannya. Karena itu acara pertama dilakukan lima tahun setelah kematiannya, yaitu pada 1901, ketika semua prosedur telah ditetapkan.
Pameran yang diselenggarakan Museum Nobel akan berlangsung hingga November. Namun, wasiat Alfred Nobel tidak akan dipajang sepanjang pameran itu berlangsung.
Credit KOMPAS.com