Pernyataan Putin itu muncul dalam video dokumenter yang diputar hampir tiga jam oleh stasiun televisi Rossiya1, Minggu (15/3/2015). Menurutnya, rakyat Crimea yang merupakan warga etnis Rusia akan terus dilidungi Moskow.
Dalam video itu Putin mengakui bahwa setahun lalu dia terpaksa mengerahkan pasukan elite khusus untuk menyelamatkan Crimea dari ancaman serbuan kelompok nasionalis Ukraina yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych.
Ukraina dan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS) sampai saat ini tidak terima Crimea bergabung dengan Rusia. Mereka menganggap Putin sudah mencaplok Crimea secara ilegal.
Masih menurut tayangan video dokumenter itu, Putin ditanya, apakah dia siap menempatkan kekuatan nuklir di Crimea. Putin menjawab; ”Kami siap untuk melakukan hal ini.”
Selain siap menempatkan kekuatan nuklir, Putin juga mengungkap peran Amerika Serikat (AS) sebagai dalang di balik awal pecahnya krisis Ukraina yang berujung dengan penggulingan Yanukovych. Menurut Putin, Washington mencoba untuk bersembunyi di balik Eropa terkait perannya dalam krisis Ukraina, namun Moskow mampu melihat trik AS itu.
”Trik itu adalah lahirnya oposisi (Ukraina di era rezim Yanukovych) yang sebagian besar dilakukan oleh orang Eropa. Tapi kami tahu pasti bahwa dalang yang sebenarnya adalah teman-teman Amerika kami,” kata Putin dalam video dokumenter berjudul “Crimea - The Way Home” itu.
”Mereka (AS) membantu melatih kelompok nasionalis, kelompok bersenjata di Ukraina Barat, di Polandia dan sampai batas tertentu di Lithuania,” ujar Putin. ”Mereka memfasilitasi kudeta bersenjata.”
Credit SINDOnews