Rabu, 18 Maret 2015

Pemerintah Obral Visa, TNI Antisipasi Gangguan Keamanan


Pemerintah Obral Visa, TNI Antisipasi Gangguan Keamanan  
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) meneriakkan yel-yel bersama dengan para prajurit Kopassus di Markas Grup-1 Kopassus, Serang, Banten, Rabu (11/3). (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah merencanakan pembebasan visa bagi turis asing dari 30 negara agar mampu mencapai target masuknya wisatawan asing sebanyak 20 juta orang dan pemasukan devisa US$ 1 miliar pada 2015. Terkait hal itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan telah meyiapkan pertahanan dan keamanan.

"Sudah dibicarakan saat sidang kabinet. Tak ada masalah, kami sudah waspadai," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (17/3).


Moeldoko mengatakan, pada saat kebijakan ini diambil, TNI otomatis memikirkan soal upaya untuk antisipasi pertahanan keamanan. Dipastikan akan banyak orang dari negara lain yang akan keluar dan masuk Indonesia dengan sangat mudah.

"Kami melihat kemungkinan-kemungkinannya, tapi tidak boleh jadi bangsa tertutup, karena ada aspek-aspek lain. Kalau hanya dari sisi pertahanan keamanan melulu, tidak maju kita," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan, target utama pemberian fasilitas bebas visa adalah turis asal Tiongkok yang setiap tahun tumbuh lebih dari 100 ribu orang per tahun.

Pada 2013, jumlah turis asal Tiongkok ke Indonesia mencapai 807.429 orang. Oleh karena itulah, pemerintah akan memberikan fasilitas bebas visa tersebut kepada Tiongkok terlebih dahulu bersamaan dengan pemberian bebas visa bagi Korea Selatan, Rusia, dan Jepang.

Credit  CNN Indonesia