Rabu, 04 Maret 2015

Menlu Rusia: Senjata Nuklir AS di Eropa Masih Bisa Mencapai Wilayah Rusia


CB - Dalam Konferensi Pelucutan Senjata di Jenewa, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebutkan, senjata nuklir AS masih ditempatkan di Eropa dan dapat mencapai wilayah Rusia.

Padahal menurut Lavrov, dalam pelaksanaan kerangka kerja ‘Inisiatif Kepresidenan 1991-1992’, Rusia telah mengurangi sebagian besar penyimpanan senjata nuklir nonstrategis dan menempatkan senjata semacam itu di tempat penyimpanan pusat dengan batasan wilayah nasional. “Tapi faktanya, senjata nuklir AS yang berada di Eropa dan dapat mencapai teritori Rusia masih beroperasi,” kata Lavrov.
“Senjata AS itu sudah telah dimodernisasi, dan sebagian anggota non-nuklir NATO di Eropa secara aktif terlibat dalam misi nuklir gabungan itu. Hasil pertemuan NATO tahun lalu di Wales jelas membuktikan hal ini, dan telah melanggar dua poin utama Trakat Non-Proliferasi Senjata Nuklir,” kata Lavrov mengomentari penyebaran sistem misil antibalistik AS.
Menurut Lavrov, kerja sama global yang setara dipengaruhi oleh banyak faktor. Sementara, kegiatan unilateral yang dilakukan AS dan sekutunya telah merusak stabilitas global dan mempersulit tercapainya program Nuclear Zero.




Sistem Pertahanan Misil NATO EuroPRO

Sang diplomat menyebutkan, pembatasan penggunaan senjata nuklir harus didukung oleh kondisi keamanan global yang adil dan tak terpisahkan bagi semua negara. "Ini merupakan pendekatan yang paling tepat untuk melucuti senjata nuklir, yang secara konsensus hendak dicapai melalui Trakat Nonproliferasi 2010.”
Ia juga menilai fungsi Konferensi Pelucutan Senjata harus dikembalikan sepenuhnya, karena konferensi ini merupakan wadah guna terciptanya perjanjian internasional untuk mengatur sistem persenjataan dan nonproliferasi.


Credit  RBTH Indonesia