Kamis, 05 Maret 2015

Fosil Rahang Manusia Pertama Ditemukan di Ethiopia


Fosil Rahang Manusia Pertama Ditemukan di Ethiopia
Fosil rahang manusia pertama yang ditemukan di Ethiopia berusia 2,8 juta tahun (Daily mail)

  CB- Rahang berusia 2,8 juta tahun ditemukan di wilayah Afar, Ethiopia. Rahang itu dipercaya milik manusia pertama di dunia yang muncul di Afrika, atau leluhur pertama keluarga manusia modern, Homo Sapiens, dan keluarga yang hampir punah, termasuk Homo habilis, Homo erectus dan Neanderthal.

Penemuan ini pertama kali muncul di desa Ledi-Geraru, wilayah Afar, Ethiopia. Ini memberikan pencerahan terkait masa kemunculan manusia pertama dari leluhur manusia yang digambarkan berasal dari kera. Temuan ini telah dipublikasikan oleh para peneliti ke dalam jurnal Science.

"Dalam hal pencarian fosil di garis keluarga Homo yang lebih tua dua juta tahun lalu, ini sangat jarang terjadi. Fosil rahang tertua (disebut LD 350-1) yang muncul 2,8 juta tahun lalu itu berhubungan erat dengan keluarga manusia Homo yang berevolusi dengan perpaduan anatomi yang lebih primitif. LD 350-1 menguak banyak pola anatomi yang kita lihat pada spesies Homo dua juta tahun lalu, dikembangkan lebih awal dalam evolusi gen," ujar Dr. Brian Villmoare, seperti dikutip Daily Mail, Kamis 5 Maret 2015.

Sebelumnya, detil Australopithecus lebih dalam, bisa diketahui lewat sebuah fosil yang diberi nama 'Lucy'. Fosil itu diidentifikasi berusia 3,2 juta tahun lalu, yang juga ditemukan di Ethiopia pada 1974.

Namun, bagaimana pastinya Homo habilis muncul, tidak dijelaskan dengan baik karena adanya jarak antara data fosil satu dengan lainnya. Penemuan baru ini secara tidak langsung membantu memperpendek jarak tersebut.

Sampai saat ini, bukti awal dari eksistensi spesies Homo pertama berasal dari fosil berusia 2,3 juta sampai 2,4 juta tahun lalu.

Selama puluhan tahun, ilmuwan selalu mencari contoh fosil, dalam upaya untuk memahami bagaimana leluhur manusia bisa berubah dari bentuk hominin mirip kera sampai menjadi manusia.

"Rahang yang ditemukan di area Ledi ini bisa memberikan pencerahan terkait dengan jeda evolusi antara Australopithecus dan awal kemunculan manusia Homo. Ini merupakan kasus yang sangt baik untuk menentukan periode transisi atas evolusi manusia," ujar direktur Institute of Human Origins, Amerika, Dr. William Kimbel.

Credit  VIVA.co.id