Rabu, 11 Maret 2015

10 Misi Antariksa Terbesar dalam Sejarah


10 Misi Antariksa Terbesar dalam Sejarah  
Kru misi Apollo 11 (Dok. Wikipedia)
 
Jakarta, CB -- Mars One, program untuk mengirim manusia ke planet Mars diolok-olok karena dianggap tidak punya dana yang cukup. Tapi memang pergi ke planet merah tidaklah murah.

Beragam misi antariksa sudah dilakukan oleh sejumlah negara maju. Mereka yang menjalankan misi ini, memang punya banyak niat. Termasuk mengeksplorasi kemungkinan kehidupan di planet lain.

Beberapa program yang pernah dijalankan tercapat sebagai misi terbesar dengan biaya yang besar pula. Berikut adalah 10 misi terkenal yang berhasil dirangkum CNN Indonesia.


1. Program Space Shuttle NASA

Misi antariksa ini dibentuk pada tahun 1972 dan berakhir pada 2011. Program pesawat ulang-alik ini menggabungkan 135 misi pada enam pengorbit pesawat ulang-alik.

Dengan nama resmi Space Transportation System (STS), situs Space.com menyebutkan bahwa total biaya program ini mencapai hampir US$ 200 miliar atau sekitar Rp 2.517 triliun.

Pengorbit pesawat ulang-alik bersayap itu diluncurkan secara vertikal dan mampu membawa empat sampai tujuh awak astronaut.

Biaya tiap peluncuran sekitar US$ 1,2 miliar atau Rp 15 triliun, kemudian mengalami kenaikan menjadi US$ 1,5 miliar atau setara Rp 19 triliun.

Dari enam pengorbit, dua di antaranya yang bernama Columbia dan Challenger mengalami kerusakan dan hancur. Peristiwa itu menewaskan 14 astronaut.














2. International Space Station

Proyek pendirian Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) memang menjadi salah satu fasilitas antariksa termahal yang pernah ada.

Pembangunan ISS merogoh kocek sebesar US$ 150 miliar atau sekitar Rp 1.888 triliun.

ISS diluncurkan pada 20 November 1998 dengan dua bagian utama, yaitu Russian Orbital Segment (ROS) dan United States Orbital Segment (USOS).

Satelit buatan yang bisa dihuni manusia ini merupakan hasil kolaborasi dari lima badan antariksa, yaitu NASA dari Amerika Serikat, Roscosmos dari Rusia, JAXA dari Jepang, ESA dari Eropa, dan CSA dari Kanada.

Tak lama lagi, ISS akan menjadi tujuan utama dari penerbangan antariksa komersil yang rencananya bakal dimulai pada 2017 mendatang.



















3.Project Apollo Space Program

Program Apollo terdiri dari 11 penerbangan antariksa yang dimulai dari Oktober 1968 sampai Desember 1972. Program ini berhasil menghabiskan anggaran akhir sekitar US$ 25,4 miliar atau Rp 329 triliun.

Dari serangkaian penerbangan Apollo, yang paling terkenal adalah Apollo 11, yakni pesawat yang mendaratkan Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins di bulan.

Menurut NASA, program Apollo diimplemantasikan karena Presiden John F. Kennedy pada tahun 1961 menantang misi pendaratan di bulan di akhir dekade.


4. Global Positioning System

Disingkat menjadi GPS, sistem ini merupakan sebuah kelompok dari 24 satelit yang memungkinkan orang-orang menavigasikan lokasi manapun di Bumi.

Biaya proyek ini awalnya diperkirakan sekitar US$ 12 miliar atau setara Rp 155
triliun, sementara biaya operasi tahunannya mencapai US$ 750 juta atau sekitar Rp 9,7 triliun.

Pihak pemerintah AS yang pertama mencanangkan GPS pada tahun 1973. GPS
terdiri dari tiga bagian, yakni bagian luar angkasa, bagian pengendali, serta bagian pengguna. Satelit GPS memberi layanan untuk masyarakat dan badan militer.



5. James Webb Space Telescope

Seringkali disebut JWST atau Webb, teleskop raksasa yang diciptakan oleh NASA, ESA, dan CSA ini menggunakan infra merah dengan cermin utama sepanjang 6,5 meter.

Proyek ini menggerus dana kira-kira US$ 8,8 miliar atau sekitar Rp 114 triliun. JWST telah dicanangkan sejak 1996 dan akan diluncurkan pada Oktober 2018 mendatang bersama roket Ariane 5.

Awalnya, JWST diberi nama Next Generation Space Telescope (NGST), namun
diganti pada tahun 2002 yang berasal dari nama mantan pengelola NASA, James Webb.




















6. Galileo satellite navigation system

Galileo adalah sistem satelit navigasi global milik Eropa yang akan memberikan layanan mengenai lokasi dan posisi secara akurat di bawah pengendali manusia.

Biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan proyek ini adalah US$ 6,3 miliar atau
setara Rp 81 triliun.

Sistem Galileo secara keseluruhan terdiri atas 30 satelit, 27 di antaranya adalah operasional dan 3 sisanya adalah cadangan aktif. Galileo rencananya akan diluncurkan pada tahun 2019 mendatang.


7. GLONASS

Hampir sama dengan Galileo, GLONASS yang memiliki kepanjangan "Global Navigation Satellite System" adalah sistem satelit navigasi global, namun dioperasikan oleh Russian Aerospace Defence Forces.

Biaya yang dibutuhkan demi pendirian proyek ini adalah US$ 4,7 miliar atau sama dengan Rp 60 triliun.

Awal perencanaan proyek ini dimulai pada tahun 2001 dan berhasil diluncurkan pada 2011 lalu.



8. Mir Space Station

Stasiun luar angkasa ini dulunya beroperasi dari tahun 1986 hingga 2001. Dimiliki oleh Rusia, proyek ini memakan biaya sekitar US$ 4,2 miliar atau setara Rp 54 triliun.

Stasiun Mir dulu dimanfaatkan untuk penelitian fisika, biologi, meteorologi, dan tentu saja astronomi.

Konon, stasiun Mir menjadi simbol kebanggaan Rusia karena menjadi pelopor stasiun luar angkasa pertama sebelum akhirnya digeser oleh ISS.





9. Cassini-Huygens

Di bawah naungan NASA, ESA, dan badan antariksa Italia, ASI, pesawat antariksa robotik Cassini-Huygens diluncurkan ke planet Saturnus sejak 1997.

Biaya produksi pesawat nirawak ini berkisar US$ 3,26 miliar atau sama dengan Rp 42 miliar.

Misi ini ditargetkan akan berakhir pada 2017 mendatang. Pesawat antariksa yang terpisah ini dinamakan demikian berdasarkan dua ahli astronomi asal Eropa, yakni Giovanni Domenico Cassini dari Italia dan Christiaan Huygens dari Belanda.



10. Mars rover, Curiosity

Penjelajah planet merah milik NASA, Curiosity telah diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida pada November 2011 lalu.

Pesawat robotik seukuran mobil ini diciptakan dari anggaran sebesar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 32 triliun.

Sejauh ini, Curiosity sudah mengeksplor permukaan planet Mars dari mulai sisa-sisa erosi, kantong, kubah, pengangkatan, lubang, serpihan, retakan, hingga mendeteksi senyawa organik.



Credit  CNN Indonesia