BRUSSELS
- Uni Eropa (UE) mendesak Arab Saudi untuk memberikan penjelasan
lengkap mengenai pemubunuhan Jamal Khashoggi. Desakan itu tertuang dalam
pernyataan bersama yang ditandatangani oleh 28 negara anggota UE.
Menteri Luar Negeri UE, Frederica Mogherini yang membacakan pernyataan itu menuturkan, UE menyambut baik pengumuman yang dibuat Saudi pada pertengahan pekan lalu. Namun, pengumuman itu tidak sepenuhnya menjelaskan apa yang terjadi pada Khashoggi.
"UE mencatat pengumuman oleh pihak berwenang Saudi pada 15 November tentang perkembangan terbaru dalam penyelidikan mereka, namun kebutuhan untuk menjelaskan kejelasan tentang keadaan seputar kejahatan yang menghebohkan ini serta untuk memastikan akuntabilitas bagi semua yang bertanggung jawab untuk itu tetap ada," ucap Mogherini.
Mogherni, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (18/11), kemudian menuturkan bahwa UE menentang keputusan Saudi untuk menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang yang diduga sebagai aktor utama pembunuhan Khashoggi.
"Ini adalah posisi lama UE untuk menentang hukuman mati dalam semua kasus dan dalam semua keadaan. Penting untuk memastikan proses hukum yang adil sehingga sesuatu seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi," ungkapnya.
Menteri Luar Negeri UE, Frederica Mogherini yang membacakan pernyataan itu menuturkan, UE menyambut baik pengumuman yang dibuat Saudi pada pertengahan pekan lalu. Namun, pengumuman itu tidak sepenuhnya menjelaskan apa yang terjadi pada Khashoggi.
"UE mencatat pengumuman oleh pihak berwenang Saudi pada 15 November tentang perkembangan terbaru dalam penyelidikan mereka, namun kebutuhan untuk menjelaskan kejelasan tentang keadaan seputar kejahatan yang menghebohkan ini serta untuk memastikan akuntabilitas bagi semua yang bertanggung jawab untuk itu tetap ada," ucap Mogherini.
Mogherni, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (18/11), kemudian menuturkan bahwa UE menentang keputusan Saudi untuk menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang yang diduga sebagai aktor utama pembunuhan Khashoggi.
"Ini adalah posisi lama UE untuk menentang hukuman mati dalam semua kasus dan dalam semua keadaan. Penting untuk memastikan proses hukum yang adil sehingga sesuatu seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi," ungkapnya.
Pernyataan
itu muncul di tengah laporan oleh The Washington Post bahwa Badan
Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) atau CIA telah mengambil kesimpulan
bahwa Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman sebagai orang yang telah
memerintahkan pembunuhan wartawan itu.
Riyadh sendiri secara konsisten membantah keterlibatan keluarga kerajaan dalam kasus ini, dengan juru bicara Kedutaan Saudi di Washington, DC, mengecam laporan surat kabar itu sebagai laporan yang salah.
Riyadh sendiri secara konsisten membantah keterlibatan keluarga kerajaan dalam kasus ini, dengan juru bicara Kedutaan Saudi di Washington, DC, mengecam laporan surat kabar itu sebagai laporan yang salah.
Credit sindonews.com