Rabu, 14 November 2018

PM China Harap Kode Etik LCS Rampung dalam Tiga Tahun


PM China Harap Kode Etik LCS Rampung dalam Tiga Tahun
PM China, Li Keqiang, berharap kode etik di Laut China Selatan yang masih terus digodok bersama negara di kawasan Asia Tenggara bisa selesai dalam tiga tahun. (Reuters/Jason Lee)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri China, Li Keqiang, berharap kode etik di Laut China Selatan yang hingga kini masih terus digodok bersama negara di kawasan Asia Tenggara bisa selesai dalam tiga tahun.

"Ini adalah harapan China bahwa konsultasi kode etik (COC) akan selesai dalam waktu tiga tahun sehingga itu akan berkontribusi untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata Li saat menghadiri pertemuan tahunan ASEAN dan negara-negara mitranya, Selasa (13/11).

Pada Agustus lalu, China dan 10 negara ASEAN menyetujui perjanjian untuk melanjutkan perundingan mengenai kode etik di Laut China Selatan.


Kode etik ini sengaja dibentuk untuk mengatur perilaku di Laut China Selatan sementara sengketa di wilayah tersebut antara China dan beberapa anggota ASEAN masih belum rampung.


Dalam pidato tersebut, Li juga membahas mengenai perselisihan China dan Amerika Serikat akibat perang dagang.

Namun kini, AS dan China akan membahas kesepakatan terkait perdagangan mereka atas dasar saling menghormati dan percaya.

"China dan negara-negara ASEAN akan mendapatkan manfaat dalam proses itu. Kesepakatan itu akan kondusif untuk perdagangan bebas dan terus melayani kepentingan pihak lain," katanya.


AS dan China sendiri sempat tegang akibat pengembangan militer oleh Beijing di wilayah yang masih disengketakan di LCS.

Pada pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dan Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, mendesak China untuk menghentikan militerisasi di Laut China Selatan tersebut.

AS sendiri menuai kecaman dari China karena mengirim kapal perang ke dekat pulau-pulau yang diklaim oleh Beijing.




Credit  cnnindonesia.com