ANKARA
- Presiden Turki, Tayyip Erdogan menyatakan, Ankara telah berbagi
rekaman yang terkait dengan pembunuhan Jamal Khashoggi dengan Arab
Saudi, Amerika Serikat (AS), Jerman, Prancis, dan Inggris.
"Kami memberikan rekaman. Kami memberikannya kepada Saudi, ke AS, Jerman, Prancis dan Inggris, semuanya. Mereka telah mendengarkan semua percakapan di dalamnya. Mereka tahu," ucap Erdogan, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (11/11).
Dia kemudian mengatakan, 15 anggota regu pembunuh "pasti tahu" siapa yang membunuh Khashoggi. Regu pembunuh itu tiba di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober bertepatan dengan kedatangan Khashoggi.
"18 orang ini atau tepatnya 15 orang, pasti tahu pelaku dan mereka tahu di mana mayat itu dibawa. Apa informasi ini? Saya selalu mengatakan sejak awal, 15 orang yang datang ke sini (Turki), dengan plus tiga, 18 orang sekarang ditangkap (di Saudi)," ucapnya.
Sementara itu, Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi mengeluarkan pernyataan memilukan tentang nasib jasad wartawan pengkritik rezim Arab Saudi tersebut. Dia merasa ngeri dengan dugaan bahwa jasad tunangannya itu dilarutkan dengan bahan kimia setelah dimutilasi.
Khashoggi, wartawan Arab Saudi dan kolumnis Washington Post yang kritis terhadap pemerintah Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman itu dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Dia mendatangi konsulat untuk mendapatkan dokumen perceraian dengan mantan istrinya sebagai syarat untuk menikahi tunangannya.
"Kami memberikan rekaman. Kami memberikannya kepada Saudi, ke AS, Jerman, Prancis dan Inggris, semuanya. Mereka telah mendengarkan semua percakapan di dalamnya. Mereka tahu," ucap Erdogan, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (11/11).
Dia kemudian mengatakan, 15 anggota regu pembunuh "pasti tahu" siapa yang membunuh Khashoggi. Regu pembunuh itu tiba di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober bertepatan dengan kedatangan Khashoggi.
"18 orang ini atau tepatnya 15 orang, pasti tahu pelaku dan mereka tahu di mana mayat itu dibawa. Apa informasi ini? Saya selalu mengatakan sejak awal, 15 orang yang datang ke sini (Turki), dengan plus tiga, 18 orang sekarang ditangkap (di Saudi)," ucapnya.
Sementara itu, Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi mengeluarkan pernyataan memilukan tentang nasib jasad wartawan pengkritik rezim Arab Saudi tersebut. Dia merasa ngeri dengan dugaan bahwa jasad tunangannya itu dilarutkan dengan bahan kimia setelah dimutilasi.
Khashoggi, wartawan Arab Saudi dan kolumnis Washington Post yang kritis terhadap pemerintah Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman itu dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Dia mendatangi konsulat untuk mendapatkan dokumen perceraian dengan mantan istrinya sebagai syarat untuk menikahi tunangannya.
Saudi
awalnya membantah Khashoggi tewas di konsulat dan mengklaim wartawan
itu meninggalkan konsulat dalam keadaan sehat pada hari yang sama saat
dia masuk. Namun, berselang beberapa hari Riyadh mengakui Khashoggi
tewas dalam perkelahian dengan sejumlah orang di konsulat.
Akhir bulan lalu, seorang jaksa Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi terbunuh dalam serangan terencana.
Akhir bulan lalu, seorang jaksa Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi terbunuh dalam serangan terencana.
Credit sindonews.com