WASHINGTON
- Beijing meminta Washington untuk mengakhiri kebebasan latihan
navigasi Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan. Permintaan itu
diutarakan saat pejabat pertahanan dan diplomat tertinggi dari kedua
negara bertemu di Washington.
Delegasi AS, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Jim Mattis, juga membahas serangkaian perselisihan lain antara Washington dan Beijing dengan diplomat tinggi China Yang Jiechi dan Menteri Pertahanan Wei Fenghe.
Jiechi mengkritik AS atas "militerisasi" wilayah Laut Cina Selatan, di mana kapal perang AS secara teratur dikerahkan di dekat beberapa pulau yang diklaim Beijing.
"Menggunakan kebebasan navigasi sebagai alasan untuk mengirim kapal Angkatan Laut tidak dapat dibenarkan karena tidak ada jalur pelayaran atau penerbangan yang dihalangi," cetus Jiechi seperti dikutip dari Deutsche Welle, Sabtu (10/11/2018).
"Pihak China menjelaskan kepada Amerika Serikat bahwa mereka harus menghentikan pengiriman kapal dan pesawat militernya dekat dengan pulau-pulau China dan menghentikan tindakan yang merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China," pejabat China itu menambahkan.
Pada gilirannya, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan bahwa kedua militer itu berusaha menghindari salah perhitungan di laut.
"Dan kami menjelaskan bahwa Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," tegas Mattis.
Pertemuan di Washington diadakan di tengah ketegangan tinggi antara AS dan China, setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan tarif senilai USD250 miliar untuk barang-barang China dan Beijing menanggapi dengan cara yang sama. Bulan lalu, Beijing juga menolak klaim "konyol" AS bahwa Beijing mengganggu pemilu sela.
Delegasi AS, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Jim Mattis, juga membahas serangkaian perselisihan lain antara Washington dan Beijing dengan diplomat tinggi China Yang Jiechi dan Menteri Pertahanan Wei Fenghe.
Jiechi mengkritik AS atas "militerisasi" wilayah Laut Cina Selatan, di mana kapal perang AS secara teratur dikerahkan di dekat beberapa pulau yang diklaim Beijing.
"Menggunakan kebebasan navigasi sebagai alasan untuk mengirim kapal Angkatan Laut tidak dapat dibenarkan karena tidak ada jalur pelayaran atau penerbangan yang dihalangi," cetus Jiechi seperti dikutip dari Deutsche Welle, Sabtu (10/11/2018).
"Pihak China menjelaskan kepada Amerika Serikat bahwa mereka harus menghentikan pengiriman kapal dan pesawat militernya dekat dengan pulau-pulau China dan menghentikan tindakan yang merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China," pejabat China itu menambahkan.
Pada gilirannya, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan bahwa kedua militer itu berusaha menghindari salah perhitungan di laut.
"Dan kami menjelaskan bahwa Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," tegas Mattis.
Pertemuan di Washington diadakan di tengah ketegangan tinggi antara AS dan China, setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan tarif senilai USD250 miliar untuk barang-barang China dan Beijing menanggapi dengan cara yang sama. Bulan lalu, Beijing juga menolak klaim "konyol" AS bahwa Beijing mengganggu pemilu sela.
Kedua
pihak memilih untuk menunda pertemuan tahunan, yang semula direncanakan
akan diadakan di Beijing bulan lalu. Sementara Beijing dan Washington
saling melempar sinyal, pembicaraan itu dilihat sebagai upaya untuk
membuka jalan bagi pertemuan mendatang antara Trump dan Presiden China
Xi Jinping pada KTT G20 di Argentina pada akhir November nanti.
Credit sindonews.com