Semua tindakan untuk mempertahankan kepentingan keamanan Israel perlu dilakukan "secara sepadan", kata Reiner Breul, Juru Bicara Kantor Kementerian Luar Negeri Jerman, kepada pers di Berlin pada Jumat (6/4)
Breul menekankan bahwa "para pemrotes tak boleh ditembaki", dan menyatakan bahwa rakyat Palestina juga harus menahan diri dari melanggar hak kebebasan berekspresi dan demonstrasi damai.
Menurut juru bicara tersebut, Pemerintah Jerman telah menyaksikan "laporan yang bisa dipercaya" mengenai banyaknya pemrotes yang cedera di rumah sakit di Kota Gaza.
"Banyaknya jumlah korban dengan luka tembak sulit disandingkan dengan pelaksanaan tindakan terukur hak untuk membela diri," kata Breul sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Sebagai akibat dari peristiwa tersebut, Berlin mengharapkan penyelidikan menyeluruh mengenai insiden tersebut.
Sedikitnya 18 orang Palestina dan lebih dari 1.000 orang lagi cedera sejak protes dimulai pada 30 Maret di perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel. Demonstrasi lanjutan diumumkan untuk Jumat, yang memicu militer Israel mengancam mereka dengan respons keras.
Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi Zeid Ra'ad Al-Hussein telah mendesak Israel mencegah penggunaan kekuatan secara berlebihan atas nama Angkatan Bersenjatanya.
Credit antaranews.com