ANKARA
- Turki mengungkap alasan mengapa mereka akhirnya membeli sistem
pertahanan udara buatan Rusia, dan bukan sistem pertahanan buatan
Amerika Serikat (AS) atau negara anggota NATO lainnya. Ankara
menyatakan, hanya Rusia yang bersedia untuk menjual sistem pertahanan
udara mereka kepada Turki.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan, keputusan Ankara membeli S-400 Rusia adalah karena AS dan negara anggota NATO lainnya menolak menjual persenjataan canggih ke Turki.
"Kami sangat membutuhkannya, karena kami tidak memiliki sistem pertahanan udara. Kami bahkan memiliki masalah dengan membeli senapan sederhana dari AS, karena kekhawatiran Kongres. Kami harus membelinya dari orang lain," ucap Cavusoglu, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (11/3).
AS diketahui kesal dengan Turki karena memutuskan untuk membeli S-400 Rusia. Washington bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki karena membeli sistem pertahanan udara tersebut.
Menanggapi ancaman sanksi, Cavusoglu telah menegaskan bahwa pihaknya tidak takut dengan hal itu. Cavusoglu justru melemparkan ancaman balik, dengan menyatakan Turki akan memberikan respon yang sesuai jika sanksi itu jadi dijatuhkan.
"Jika AS ingin menghukum Turki dengan sanksi, Turki akan bereaksi dengan cara lain, tidak seperti Rusia atau negara lainnya. Kami akan merespon. Anda tidak dapat mengancam Kami. AS mengancam banyak negara mengatakan 'Jangan membeli gas dari satu atau negara lain. ' Itu tidak berhasil terhadap kami," ungkapnya.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan, keputusan Ankara membeli S-400 Rusia adalah karena AS dan negara anggota NATO lainnya menolak menjual persenjataan canggih ke Turki.
"Kami sangat membutuhkannya, karena kami tidak memiliki sistem pertahanan udara. Kami bahkan memiliki masalah dengan membeli senapan sederhana dari AS, karena kekhawatiran Kongres. Kami harus membelinya dari orang lain," ucap Cavusoglu, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (11/3).
AS diketahui kesal dengan Turki karena memutuskan untuk membeli S-400 Rusia. Washington bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki karena membeli sistem pertahanan udara tersebut.
Menanggapi ancaman sanksi, Cavusoglu telah menegaskan bahwa pihaknya tidak takut dengan hal itu. Cavusoglu justru melemparkan ancaman balik, dengan menyatakan Turki akan memberikan respon yang sesuai jika sanksi itu jadi dijatuhkan.
"Jika AS ingin menghukum Turki dengan sanksi, Turki akan bereaksi dengan cara lain, tidak seperti Rusia atau negara lainnya. Kami akan merespon. Anda tidak dapat mengancam Kami. AS mengancam banyak negara mengatakan 'Jangan membeli gas dari satu atau negara lain. ' Itu tidak berhasil terhadap kami," ungkapnya.
Credit sindonews.com