Selasa, 06 Desember 2016
Perang Suriah, Rusia Sudah Angkut 710.000 Ton Rudal dan Amunisi
MOSKOW - Militer Rusia telah mengangkut lebih dari 710.000 ton rudal, amunisi dan berbagai perlengkapan militer lainnya ke Suriah sejak operasi kontra-teroris dimulai. Data itu diungkap Wakil Menteri Pertahanan Rusia Dmitry Bulgakov, pada Senin (5/12/2016).
“Sebuah sistem logistik yang unik meliputi semua jenis transportasi yang digunakan oleh angkatan bersenjata dan organisasi komersial dirancang oleh tentara untuk secara efektif menyediakan bahan sumber daya guna pelayanan untuk kru Rusia," katanya.
"(Hingga) pada hari ini, lebih dari 710.000 ton rudal, amunisi, bahan bakar, dan sumber daya lainnya telah dikirim,” lanjut Bulgakov kepada surat kabar Izvestia.
Sepanjang tahun, pangkalan udara Rusia di Hmeymim, Suriah membuka tiga kafetaria, stasiun pengisian bahan bakar, dua sauna, dan tiga gudang, untuk mendukung operasi pesawat angkut militer dan landasan helikopter.
Selain itu, sebuah kota militer dengan infrastruktur yang sesuai juga dibangun di Kota Tartus di Mediterania untuk layanan sistem rudal S-300 yang baru-baru ini dikirim ke Suriah.
Rusia telah terlibat dalam konflik Suriah sejak September 2015, ketika mulai serangan udara anti-teroris atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad. Pangkalan udara Hmeymim menjadi pusat peluncuran serangan, sedangkan fasilitas angkatan laut di Tartus telah dioperasikan oleh Rusia selama beberapa dekade.
Credit sindonews.com