Selasa, 13 Desember 2016

Militan Kurdi Klaim Lakukan Serangan Bom Ganda di Turki


 
Militan Kurdi Klaim Lakukan Serangan Bom Ganda di Turki Kelompok militan Kurdistan Freedom Falcons (TAK) mengaku bertanggung jawab atas aksi bom ganda di Istanbul, Turki, Sabtu (10/12). (Reuters/Murad Sezer)
 
Jakarta, CB -- Kelompok militan Kurdi mengaku bertanggung jawab atas aksi serangan bom ganda yang terjadi di Istanbul, Turki, Sabtu (10/12). Insiden tersebut menewaskan 38 orang, kebanyakan korban adalah polisi.

Mengutip AFP, klaim tersebut diumumkan oleh Kurdistan Freedom Falcons (TAK), yang merupakan pecahan dari Pantai Pekerja Kurdistan (PKK).

“Pasukan balas dendam dari TAK telah melakukan serangan bom ganda di luar stadion Vodafone Arena di Istanbul dan Macka Park sekitar pukul 22.30 pada hari Sabtu,” tulis TAK dalam situs resminya.

Lebih lanjut, TAK menyebutkan bahwa serangan ganda tersebut dilakukan oleh dua orang serdadu mereka, tanpa menyebutkan detail lebih jelas.

Pemerintah Turki sebelumnya menuding PPK atas serangan tersebut. PPK dan pemerintah Turki sendiri terus bersitegang yang memicu banyak aksi berdarah selama 32 tahun, sejak 1984 silam.

Aksi yang dilakukan TAK menimbulkan reaksi keras dari Presiden Tayyip Erdogan. Dia bersumpah akan membasmi terorisme hingga ke akarnya.

“Mereka seharusnya tahu, mereka tidak bisa lolos. Mereka akan membayar lebih berat,” kata Erdogan.

Bom ganda meledak di Istanbul, Turki, Sabtu (10/12) malam, sekitar 22.30 waktu setempat. Bom tersebut meledak dua jam setelah pertandingan sepak bola antara dua klub papan atas Turki, Besiktas dan Bursaspor.

Ledakan pertama disebabkan oleh bom mobil yang ditempatkan di luar stadion Vodafone Arena. Sementara, ledakan kedua merupakan bom bunuh diri yang berlokasi di Macka Park, dekat stadion.

Polisi menjadi target aksi tersebut. Setidaknya, 38 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat insiden itu.


Credit  CNN Indonesia


Bom Ganda Guncang Istanbul, WNI di Turki Diimbau Tetap Tenang


Bom Ganda Guncang Istanbul, WNI di Turki Diimbau Tetap Tenang Pemerintah RI mengimbau warga negara Indonesia yang berdomisili di Turki untuk tetap tenang, menyusul bom ganda yang meledak di Istanbul pada Sabtu malam. (Reuters/Murad Sezer)
 
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Indonesia mengimbau warga negara Indonesia yang berdomisili di Turki untuk tetap tenang, menyusul bom ganda yang meledak di sebuah stadion sepak bola di Istanbul pada akhir pekan ini.

Turki kembali diguncang bom pada Sabtu (10/12) menjelang tengah malam. Serangan kali ini menggunakan bom ganda, yang meledak di luar stadium Vodafone Arena, dan berselang tak sampai satu menit. Setidaknya 26 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka akibat serangan ini.

Kementerian Luar Negeri RI menyarankan agar para WNI di Turki untuk sementara waktu tinggal di rumah sembari terus mencermati perkembangan dan situasi keamanan. WNI juga dianjurkan untuk melakukan komunikasi dengan perwakilan pemerintah di Turki, yakni KBRI Ankara dan KJRI Istanbul.

"Pemerintah Indonesia mengharapkan situasi di Turki akan segera pulih," bunyi pernyataan yang dirilis Kemlu, Minggu (11/12).

Menurut laporan CNN, ledakan pertama disebabkan oleh bom mobil yang diparkir di luar stadion. Sementara ledakan kedua terjadi di Macka Park. Kedua bom meledak usai pertandingan sepakbola antara dua klub papan atas Turki, Besiktas dan Bursaspor pukul 23.00 waktu setempat. Ledakan ini hanya berselang 45 detik.

Menyusul serangan ini, Kemlu mengimbau agar warga negara Indonesia yang akan melakukan perjalan ke Turkidalam waktu dekat, khususnya Ankara dan Istanbul, untuk selalu memantau keadaan keamanan sebelum keberangkatan.

Kemlu memaparkan terdapat sekitar 2.700 WNI yang berada di Turki, sebanyak 800 di antaranya tinggal di Istanbul dan sekitarnya.

Kemlu menyertakan kontak perlindungan WNI di Turki, yakni di nomor +62 81290070027. WNI juga dapat menghubungi hotline KJRI Istanbul di nomor +90 531 453 0351 dengan Dandy, atau +90 531 983 1534 dengan Humaidah.

Tidak ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan kedua bom itu. Namun, sumber Reuters mengatakan militan Kurdi dan kelompok ISIS diprediksi ada di balik aksi tersebut.

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia mencermati dari dekat dengan prihatin perkembangan situasi di Turki.
RI juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap konstitusi dan prinsip demokrasi.

Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, menyebutkan bahwa sekitar 10 orang ditahan karena diduga terlibat dengan pengeboman ini, berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan dari bom mobil.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengutuk keras serangan bom ganda tersebut dan menyebutnya sebagai serangan teroris. Dia menegaskan bahwa kedua pengeboman itu bertujuan menimbulkan banyak korban.

Turki dan Koalisi NATO yang dipimpin tentara Amerika Serikat, terus melakukan perlawanan terhadap ISIS di Suriah. Di sisi lain, Turki juga terus memerangi militan Kurdi di kawasan tenggara negaranya.

Turki menjadi lokasi berbagai serangan bom dalam beberapa waktu terakhir. Juni lalu, sekitar 45 orang terbunuh dan ratusan lainnya luka-luka akibat tiga militan ISIS melakukan penembakan dan serangan bom di Bandara Ataturk, Istanbul.




Credit  CNN Indonesia



Pasca Serangan Bom Ganda, Turki Tahan 118 Pejabat Pro-Kurdi


Pasca Serangan Bom Ganda, Turki Tahan 118 Pejabat Pro-Kurdi Ilustrasi. (Pixabay/Keith Allison)
 
Jakarta, CB -- Kepolisian Turki menahan 118 pejabat Partai Demokratik Rakyat (HDP) yang pro-Kurdi atas tuduhan keterkaitan dengan militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Operasi ini dilaksanakan setelah PKK mengaku bertanggung jawab atas serangan bom ganda di depan stadion sepak bola Istanbul yang merenggut 38 nyawa dan melukai 155 orang lainnya pada Minggu (11/12).

Berselang beberapa jam setelah klaim tersebut, Turki melancarkan serangan udara ke beberapa target PKK di utara Irak, menghancurkan markas para militan, serta mengepung benteng dan gudang senjata mereka.`

Petang hari, sekitar 500 polisi dengan kendaraan bersenjata dan helikopter memulai operasi di Kota Adana. Dalam operasi tersebut, pasukan pemerintah menahan 25 pejabat HDP.

Dalam operasi terpisah, kepolisian kontra-terorisme Istanbul menahan 20 pejabat HDP, termasuk pemimpin tingkat provinsi mereka. Polisi melakukan operasi pencarian ke beberapa titik, termasuk markas besar HDP di Istanbul.

Sementara itu di ibu kota Turki, Ankara, kepolisian menahan 17 pejabat HDP. Menurut laporan kantor berita Turki, Anadolu, 51 pejabat HDP juga ditahan di Kota Mersin, sementara 5 lainnya dicokok di Provinsi Manisa.

Selama ini, para pemimpin HDP kerap menjadi objek penangkapan karena diduga terkait dengan PKK. Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa memasukkan PKK ke dalam kelompok teroris.



Credit  CNN Indonesia