Senin, 05 Desember 2016

ISIS Dilaporkan Bakal Lakukan Suksesi



 
ISIS Dilaporkan Bakal Lakukan Suksesi
Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi. Foto/Istimewa
 
BAGHDAD - Kelompok pemantau konflik Suriah, Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR), mengatakan bahwa ISIS telah memanggil komandan dan organisasi afiliasi ke Irak untuk memilih pengganti pemimpin mereka Abu Bakr al-Baghdadi. Laporan itu berdasarkan keterangan sejumlah orang yang tidak mau diidentifikasi.

Dikutip dari Bloomberg, Minggu (4/12/2016), SOHR melaporkan mengenai pertemuan yang direncanakan itu disitusnya. Meski begitu, informasi tersebut berlum bisa diverifikasi secara independen. SOHR sendiri belum memberikan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut.

Sebelumnya ada laporan yang belum dikonfirmasi, termasuk bulan Maret 2015 dan bulan Juni 2016, al-Baghdadi mengalami luka serius dalam serangan yang dilakukan pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Serangan udara itu telah menargerkan komandan militer ISIS sejak kelompok itu menyatakan kekhalifahan di Suriha dan Irak dua tahun lalu.

"Pasukan koalisi belum menerima laporan spesifik tentang kondisi Baghdadi saat ini," kata Joe Scrocca, Direktur Resolve Inherent urusan publik pasukan koalisi AS dalam email.

Meski begitu, Scrocca mengatakan, pertemuan tersebut adalah tanda jika ISIS telah kehilangan wilayah di Irak dan Suriah. Pasukan keamanan Irak serta Pasukan Demokratik Suriah berhasil merebut wilayah yang dikuasai dan dikotrol ISIS.

Pada bulan Agustus, Rusia dan AS sama-sama mengklaim pasukan mereka berhasil menewaskan Abu Mohammed al-Adnani dalam sernagan di provinsi Aleppo, Suriah. Al-Adnani adalah orang nomor dua di ISIS setelah al-Baghdadi. Petinggi ISIS lain yang masuk daftar incaran adalah Tarkhan Tayumurazovich Batirashvili, juga dikenal sebagai Abu Umar al-Shishani, menteri perang yang tewas dalam serangan udara pada bulan Maret.

Bulan lalu, al-Baghdadi merilis sebuah pesan audio kepada anggotanya di Irak. Pesan itu dirilis sehari setelah Pasukan Khusus Irak memulai serangan untuk merebut kembali Mosul, kota yang dikuasai ISIS sejak 2014 dan menjadi tempat diproklamirkannya organisasi ekstrimis itu.




Credit  sindonews.com