Presiden terpilih AS Donald Trump ingin menambah jumlah kapal Angkatan Laut menjadi 350 unit. (US Navy/Korrin Kim)
"Kalau saya tidak mempunyai kapasitas (produksi) yang dibutuhkan, saya bisa membangun kapasitas itu lebih cepat daripada kemampuan Anda menyediakan uang," kata Direktur Utama Huntington Ingalls Industries Mike Petters kepada Reuters, Senin (5/12).
|
"Pertanyaannya adalah apakah Anda bisa menghilangkan pembatasan anggaran. Karena pembatasan itu akan mengaburkan penilaian orang-orang akan kecepatan investasi saya, seberapa cepat saya membangun kapasitas itu," kata Petters.
Terpisah, Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana John Richardson juga mengatakan dirinya meyakini industri kapal laut militer AS siap memenuhi tuntutan itu.
Menurutnya, meningkatkan target pembuatan kapal, dari 308 menjadi 350 unit, adalah hal yang relatif mudah selama dananya tersedia.
"Jika dananya tersedia, ini hanya soal kerja sama erat dengan basis industri dan mereka sangat siap untuk melakukan itu," kata Richardson.
Berbeda dengan kata Petters, dia menyebut faktor penghambat dalam hal ini adalah perekrutan dan pelatihan tenaga kerja untuk membangun kapal yang baru.
Tekad trump untuk meningkatkan jumlah kapal Angkatan Laut hingga angka 350 unit diumbar pada masa kampanye.
Kala itu, pejabat pemerintahan dan militer sudah langsung menyadari penggenjotan harus disertai peningkatan besar di bidang tenaga manusia, perawatan dan infrastruktur.
Pejabat Angkatan Laut AS masih menghitung berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan jumlah kapalnya menjadi 350 unit.
Saat ini, jumlah kapal diperkirakan masih di kisaran 290 unit.
Permintaan anggaran tambahan mungkin diajukan untuk amunisi, pesawat terbang dan peralatan lain yang mungkin dibeli dalam waktu singkat, diikuti dengan pesanan kapal selam, kapal penghancur, amphibi dan kapal induk.
Credit CNN Indonesia