Senin, 17 November 2014

Pemerintah Akan Bangun "Science & Techno Park" Untuk Genjot Produktivitas

Ilustrasi pabrik kertas.
Ilustrasi pabrik kertas. (sumber: Istimewa)
Bandung (CB) -Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) akan membangun sejumlah pusat ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional.
Menteri PPN Andrinof Chaniago mengatakan pada tahap awal, akan dibangun 35 science park dan techno park di 100 kabupaten dan kota di Indonesia yang disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah.
"Science park di kabupaten dan techno park di provinsi ini sebagai upaya nyata peningkatan produktivitas dalam negeri dengan basis nilai tambah," katanya di sela media gathering di Bandung, Jumat (14/11).
Andrinof mengatakan pusat iptek dapat memfasilitasi masyarakat dalam meningkatkan kehaliannya. Di daerah pertanian misalnya, akan dibangun beragam pusat iptek yang memungkinkan petani melakukan rekayasa benih.
Di wilayah pesisir dan jasa kelautan misalnya, akan dibangun pusat iptek yang memungkinkan masyarakat setempat mengelas dalam air untuk kebutuhan industri galangan kapal. "Sebenarnya di Solo ada, siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di sana dididik menjadi tenaga terampil," katanya.
Andrinof menilai minimnya tenaga terampil dan dukungan infrastruktur teknologi menjadi salah satu pemicu rendahnya produktivitas nasional. Share industri manufaktur ke product domestic bruto (PDB) mengecil, sementara industri transportasi dan telekomunikasi meski naik, tidak berbasis nilai tambah (produktif), melainkan konsumtif.
"Secara agregat, mandeknya industri yang diperparah eksploitasi sumber daya alam (SDA) menunjukkan pembangunan yang tidak berorientasi jangka panjang, tidak menciptakan nilai tambah dan tidak mendatangkan produk yang lahir dari inovasi," imbuhnya.

Credit BeritaSatu