Senin, 24 November 2014

Bus Listrik Buatan ITS Hemat Biaya 40 Persen

Di charge 8 jam, bisa jalan 160 kilometer

Bus listrik buatan ITS dilengkapi panel surya juga
Bus listrik buatan ITS dilengkapi panel surya juga (Vivanews/Tudji)


CB - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan mobil bertenaga listrik yang juga dilengkapi panel surya dan baterai. Kendaraan bus ini digunakan sebagai angkutan operasional kampus.

Daya tenaga bus listrik ini, dengan dicharge selama 8 sampai 10 jam bisa dipakai menempuh jarak sejauh 160 kilometer.

"Bus listrik ini menghemat biaya operasional hingga 40 persen dibandingkan bus konvensional pada umumnya," ujar Rektor ITS Prof Dr Triyogi Yuwono, Minggu kemarin.

Ketua Tim Pengembangan Mobil Listrik ITS Muhammad Nur Yuniarto mengungkapkan, pengerjaan bus listrik dilakukan selama 2 bulan. Dengan menggabungkan multidisiplin ilmu, terdiri dari 5 orang dosen, 7 orang mekanik, dan 40 orang mahasiswa.  "Ada yang dari teknik elektro, fisika, dan mesin," ujarnya.

Fungsi panel solar, kata Nur, untuk charging baterai. Listrik dari baterai mensuplai 20 persen total kebutuhan tenaga listrik bus.

"Mayoritas tenaga listrik disuplai PLN sebesar 80 persen, sisanya berasal dari panel solar. Kapasitas panel solar terpasang di bus sebesar 2 kWh dengan maksimal kapasitas total 20 kWh," ujarnya.

Untuk kapasitas penumpang maksimal 26 orang. Rinciannya, 9 orang duduk dan 17 orang berdiri. Sementara, badan bus panjangnya 6 meter lebar 2,1 meter.

"Berat tanpa penumpang 4 ton, maksimal mampu mengangkut beban 6-7 ton," kata dia.

Dikatakan, sebagian besar komponen bus listrik, asli buatan arek-arek ITS. Namun baterai dan motor utama masih mengimpor dari China. Terkait karyanya itu, pihaknya mengaku optimistis dua atau tiga tahun lagi bisa membuat seluruh komponennya sendiri.

Sementara, untuk uji coba rute pertama akan dilakukan 30 November. Setelah itu akan dilakukan dengan menjadwal rutin mulai Januari 2015.

Dan, awal tahun depan ITS juga mulai membangun satu charging station dan solar panel di kampusnya, dengan kapasitas sebesar 4 kW. Dan perhitungan lama menyerap sinar matahari sepanjang 10 jam, maka total kapasitasnya 40 kWh.

Berdasarkan road map yang telah disusun pemerintah, Indonesia menargetkan produksi 10.000 unit kendaraan listrik hingga 2016. Bus listrik ITS itu merupakan karya ke-5 ITS setelah meluncurkan serangkaian Molina (Mobil Listrik Nasional) Ezzy ITS 1, Ezzy ITS 2, Braja Wahana, dan Sapu Angin Surya, pada Mei 2014 lalu.

Credit VIVAnews