Kamis, 20 November 2014

Angkatan Laut Tiongkok memata-matai perairan EEZ, mengungkapkan standar ganda

Valiant Shield: USS George Washington, di depan, dan USS Carl Vinson ikut serta dalam Valiant Shield 2014. Tiongkok mengirimkan kapal pengintai untuk memantau latihan angkatan laut bulan September. [U.S. Navy Mass Communication Spec. 3rd Class Paolo Bayas]
Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok [PLAN] melakukan kegiatan pengintaian di perairan Amerika Serikat dan negara-negara mitranya semenetara juga mengutip Konferensi PBB mengenai Hukum Laut [UNCLOS] untuk mengadukan kegiatan serupa di zona ekonomi eksklusif [EEZ] mereka.
PLAN telah menggunakan kapal intelijen umum tambahan [AGI] miliknya untuk memantau Valiant Shield 2014 dan latihan gabungan angkatan laut Rim of the Pacific [RIMPAC] .
Dalam salah satu insiden terkini, kapal pengintai Tiongkok terdeteksi sedang mengamati latihan militer Valiant Shield pada bulan September.
Hal ini, nyatanya, merupakan, “tindakan yang tidak dipusingkan oleh A.S,” tulis Stars and Stripes.
“Dalam beberapa tahun belakangan ini, kapal-kapal Tiongkok telah mengganggu kapal-kapal A.S. yang sedang beroperasi di perairan internasional termasuk zona ekonomi eksklusif Tiongkok, atau EEZ – khususnya pada tahun 2009, ketika USNS Impeccable dikepung oleh lima kapal,” demikian tulis Stars and Stripes. "Kapal-kapal Tiongkok telah berulang kali diamati berada di lingkup perbatasan EEZ Amerika Serikat pada tahun lalu.”
Para pejabat A.S. berharap dapat membujuk Tiongkok untuk menggeser posisinya terhadap pergerakan militer asing di EEZ miliknya.
Beijing mengkritik pengintaian
Tiongkok telah berulang kali mengkritik kegiatan pengintaian yang sama yang dilakukan oleh kapal AGI A.S. di perairan internasional.
Para pejabat A.S. menjelaskan bahwa operasi militer tersebut diperbolehkan.
“Kami ingin menegaskan kembali, bahwa operasi militer di wilayah internasional dan di luar perairan teritorial serta ruang angkasa adalah hak fundamental yang dimiliki oleh semua negara," kata juru bicara Valiant Shield, Lt. Cmdr. Kim Dixon. “Tiongkok mengikuti norma internasional, yang sepenuhnya diperbolehkan.”
Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok berkeberatan atas pengintaian A.S. dan operasi pengintaian [SRO] di EEZ Tiongkok berdasarkan prinsip bahwa Ayat 58 dari UNCLOS tidak mengizinkan kapal militer memasuki EEZ. Namun demikian, Amerika Serikat telah berpendapat bahwa Ayat tersebut memberikan kewenangan semacam itu.
“Angkatan Laut A.S. tidak mengeluhkan pengintaian Tiongkok di zona ekslusif Amerika … [berdasarkan prinsip bahwa] toleransi semacam itu akhirnya akan meyakinkan Tiongkok untuk berhenti mengeluhkan soal pengintaian kami di EEZ mereka,” kata Gordon G. Chang, seorang analis mengenai masalah keamanan Asia Timur, kepada Forum Peprtahanan Asia Pasific [APDF]. “Itu memang teori besarnya. Namun, teori itu mengandaikan Tiongkok yakin mengenai konsistensinya.”
Beberapa bulan sebelum kapal Tiongkok terlihat mengamati Valiant Shield, kapal AGI PLAN lainnya terdeteksi di perairan internasional di sekitar Hawaii pada bulan Juli 2014 sewaktu dilangsungkan latihan Rim of the Pacific 2014 [RIMPAC], demikian yang dilaporkan oleh, IHS Jane’s Defense Weekly .
“Kehadiran AGI itu mengejutkan para penyusun rencana latihan karena PLAN adalah peserta yang diundang dalam latihan multinasional dua-tahunan itu – yang direncanakan sebagai kegiatan pelatihan maritim terbesar dunia,” katanya.
AGI tersebut dipantau setiap hari dan para pemimpin latihan menegaskan bahwa kapal itu teramati beroperasi di dekat kapal berbendera RIMPAC, kapal induk kelas Nimitz USS Ronald Reagan, kata laporan itu.
Kegiatan tersebut “tidak akan mengejutkan di waktu lalu, tetapi pengerahan terbaru AGI oleh PLAN untuk memata-matai kegiatan di ‘Valiant Shield 2014’ bertentangan dengan pernyataan Tiongkok belum lama ini, bahwa ia bergerak menuju ke arah transparansi yang lebih besar terhadap pasukan saingannya, seperti USN dengan mengizinkan kunjungan kapal dan memfasilitasi pertukaran personel di Hawaii selama ‘RIMPAC 2014,’” demikian pengamatan IHS Jane’s.
Pada bulan Agustus, jet tempur Tiongkok mencegat pesawat patroli U.S. Navy P-8 Poseidon yang melakukan patroli rutin di ruang angkasa internasional. Dua bulan sebelumnya, kapal PLAN menyerang kapal nelayan Vietnam di perairan internasional.
Tiongkok diundang ke RIMPAC
Tiongkok adalah peserta resmi dalam RIMPAC 2014 untuk pertama kali sejak latihan dimulai pada tahun 1971.
Juga merupakan pertama kalinya negara peserta mengirimkan kapal pengintai dekat Hawaii, kata juru bicara Komando U.S. Pacific, Capt. Darryn James.
“Kapal AGI [kelas] Dongidao tidak diundang, dan tidak terkait dengan RIMPAC – walaupun USN telah memantau pergerakan kapal itu sejak kedatangannya. Tetapi … radar besar kapal mata-mata itu diposisikan langsung ke sebelah selatan Oahu, dekat Regu Tempur USN Ronald Reagan dan badan utama kapal yang bergabung dalam latihan itu," tulis oleh Andrew Erickson, seorang profesor padai U.S. Naval War College, dan analis Emily de La Bruyere pada The National Interest, 29 Juli.
“Suatu keputusan yang belum pernah ada, yakni mengirim kapal pengintai sekaligus berpartisipasi dalam latihan RIMPAC, mengundang tanda tanya atas sikap yang ditunjukkan Tiongkok mengenai hak berlayar internasional – dan mengancam merusak hubungan hangat militer antara A.S. dan Tiongkok,” demikian peringatan para analis itu.
Insiden pada bulan Maret 2001, Maret 2009 dan Mei 2009, yang melibatkan kapal USN Bowditch, Victorious, dan Impeccable terjadi ketika kapal dan pesawat Tiongkok mengganggu kapal-kapal pengintai Amerika yang sedang beroperasi secara sah di EEZ Tiongkok, mereka menulis.
“Kapal AGI Beijing itu yang pada saat ini ditempatkan di lepas pantai Hawaii menunjukkan atau standar ganda yang dapat memperumit hubungan militer antara Amerika Serikat dan Tiongkok, atau kegiatan pengintaian tersebut memang sah – dan karena itu Tiongkok harus menjelaskan sikapnya tentang hal itu untuk menghindari persepsi bahwa Tiongkok sedang berupaya memanfaatkan dua-duanya.”

Cradit APDFORUM