"Ada 500 naskah dari Indonesia termasuk yang penting dan ada 250 naskah dari Jawa," ujar Annabel di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Kamis (20/11/2014).
Annabel mengungkapkan, dari naskah Indonesia tersebut ada satu naskah kuno yang termasuk langka. Naskah ini hanya ada dua di dunia. Satu di antaranya ada di British Library yaitu Hikayat Raja Pasai.
"Hikayat Raja Pasai disalin di Semarang. Itu termasuk naskah paling penting karena hanya ada dua naskah di dunia. Di British termasuk yang tertua," ujar Annabel.
Annabel mengaku, perlu adanya penanganan khusus terhadap naskah yang terhitung kuno karena banyak naskah di perpustakaanya dalam kondisi tidak bagus. Ada dua langkah yang dilakukan pihak perpustakaan untuk menjada naskah kuno yaitu Konservasi dan Preservasi.
"Ada koleksi yang rusak dan ada kertas yang robek dan terkadang koleksi tidak dalam keadaan yang baik. Ada dua langkah yaitu Konservasi dan Preservasi. Konservasi itu memperbaiki kerusakan naskah. Preservasi itu menjaga bahan dalam keadaan sebaik mungkin," terang dia.
Annabel menyebut saat ini pihak perpustakaan tengah melakukan digitalisasi naskah kuno demi kepentingan penelitian. Namun, upaya ini memerlukan dana yang besar. Bahkan digitalisasi yang sekarang dilakukan mendapat dana dari luar karena pemerintah tidak memberikan anggaran terhadap program digitalisasi ini.
Saat ini proses digitalisasi juga dilakukan kepada naskah kuno dari Jawa khususunya dari Yogyakarta. Harapannya jika sudah digitalisasi naskah tersebut dapat diakses melalui online milik British Library.
"Fokus empat naskah Jawa yang sudah digitalkan. Kami berjanji memprioritaskan usaha digital dari Jawa khususnya dari Yogyakarta. Karena naskah Jawa di British menjadi karya penting. Seperti Serat Damar Wulan bisa dilihat online. Ada 400 halaman bisa di baca online dengan kualitas gambar intensitas tinggi sehingga bisa lihat hingga titik," pungkas Annabel.
Credit Liputan6.com