Selasa, 26 September 2017

Krisis Korut, PM Jepang Adakan Pemilu Sela


Krisis Korut, PM Jepang Adakan Pemilu Sela 
PM Jepang Shinzo Abe menyatakan bakal menggelar pemilu sela. (Reuters/Toru Hanai)



Jakarta, CB -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan akan menggelar pemilihan umum sela dengan membubarkan kamar bawah parlemen dalam waktu dekat. Langkah ini diambil guna menggenjot dukungan dan memperkuat kekuasaan partai.

"Saya akan membubarkan Dewan Perwakilan pada 28 September mendatang," kata Abe kepada wartawan dalam jumpa pers pada Senin (25/9).

Pembubaran Dewan Perwakilan merupakan langkah awal untuk menyelenggarakan pemilu. Meski Abe tidak mengatakan waktu yang pasti, namun pemilu dilaporkan akan berlangsung pada 22 Oktober mendatang.

Pemilu diusulkan Abe guna memanfaatkan momentum peningkatan elektabilitasnya dalam beberapa waktu terakhir.

Strategi ini juga dilakukan Abe untuk mempertahankan mayoritas Partai Demokratik Liberal (LDP) di kamar bawah parlemen.

Survei harian bisnis Nikkei pada akhir pekan lalu menunjukkan 44 persen responden memilih LDP, sementara partai oposisi utama, Demokrat, hanya mendapatkan 8 persen suara.

Sementara itu, delapan persen dukungan lainnya mengalir bagi partai baru binaan Gubernur Tokyo Yuriko Koike, Kibo no To atau Partai Harapan.

Survei memaparkan elektabilitas Abe juga meningkat menjadi sekitar 50 persen dari 30 persen pada Juli lalu, menyusul sikap keras Jepang dalam merespons provokasi Korea Utara yang terus mengancam dalam beberapa bulan terakhir.

Survei menunjukkan sebagian besar pemilih menyambut baik citra tegas Abe dalam menghadapi ancaman nuklir dan rudal Korut.

Abe pun meyakinkan publik Jepang bahwa keputusannya untuk menggelar pemilu sela tidak akan memengaruhi sikap Tokyo dalam merespons Pyongyang.

Dia bahkan berjanji akan meningkatkan tekanan bagi rezim Kim Jong-un jika negara terisolasi itu tak kunjung menghentikan program senjata nuklir dan rudalnya.

Namun demikan, seperlima pemilih yang disurvei mengatakan masih ragu-ragu untuk memilih. Hal ini membuka peluang bagi partai oposisi untuk menarik dukungan dalam pemilu.

Di saay yang sama, sejumlah pengamat seperti Jeff Kingston, direktur Studi Asia dari Universitas Temple, Jepang, menganggap "belum ada partai oposisi yang sebanding [dengan LDP] di Jepang."

"LDP adalah raksasa di antara kurcaci. Butuh skandal besar untuk menggagalkan Abe," kata Kingston.


Masalah Domestik Jepang

Walaupun Abe diprediksi berpeluang besar memenangkan pemilu, sejumlah pertanyaan masih muncul apakah perdana menteri ke-63 itu bisa meraup dua per tiga suara mayoritas parlemen untuk mereformasi konstitusi dan memperkuat militer Jepang yang selama ini menjadi salah satu prioritasnya.

Selain krisis Korut, Jepang juga masih harus menghadapi sejumlah masalah domestik seperti pelemahan ekonomi dan penyusutan tenaga kerja seiring dengan tingkat kelahiran yang rendah.

Pemerintahan Kim Jong-un terus mengganggu keamanan Jepang melalui uji coba peluncuran rudal.
Pemerintahan Kim Jong-un terus mengganggu keamanan Jepang melalui uji coba peluncuran rudal. (KCNA via REUTERS)
Di sisi lain, analis dari badan riset BMI, Yoel Sano, mengatakan penyelenggaran pemilu sela ini pun diiringi dengan beberapa risiko.

Dia memperingatkan, para pemilih bisa menganggap pemilu sebagai langkah sinis dan oportunis Abe untuk mengalihkan perhatian rakyat dari skandal yang selama ini menggerus popularitas Abe.

"Pemilu ini hanya akan menciptakan kekosongan politik karena dilakukan tepat ketika Jepang membutuhkan kepemimpinan yang kuat, salah satunya dalam menghadapi ancaman Pyongyang," ujar Sano.

"Pemilu cepat ini mungkin terlihat normal bagi Jepang, tapi sulit dimengerti bagi dunia internasional," ucapnya menambahkan seperti dikutip AFP.





Credit  cnnindonesia.com





Korut Sebut Donald Trump Umumkan Pernyataan Perang


Korut Sebut Donald Trump Umumkan Pernyataan Perang 
Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong-ho menyebut Presiden Donald Trump telah mengumumkan deklarasi perang terhadap negaranya. (REUTERS/Jonathan Ernst)



Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong-ho mengatakan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan pernyataan perang terhadap Korea Utara. Namun, pernyataan Ri itu ditepis oleh Gedung Putih, dan menyebut pernyataan Ri tidak masuk akal.

Mengutip AFP, Ri melontarkan pernyataan bahwa Trump mengumumkan deklarasi perang terhadap Korea Utara saat berbicara kepada wartawan di New York, Senin (26/9).

Ri hadir di New York dan menjadi pembicara dalam forum Majelis Umum PBB, 23 September 2017. Dalam forum itu, Ri menggambarkan Trump sebagai 'orang gila' dan sosok yang sakit secara mental.
Korut Sebut Donald Trump Telah Menyatakan Perang
Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho. (REUTERS/Eduardo Munoz)
Pernyataan Ri di depan Majelis Umum PBB itu menuai komentar Trump. Pada tanggal 23 September, lewat akun Twitternya Trump menulis, "Baru saja mendengar Menteri Luar Negeri Korea Utara berbicara di PBB. Jika dia menggemakan pemikiran Little Rocket Man, mereka tidak akan lama lagi!"

Kicauan Trump itu dinilai Ri sebagai sebuah deklarasi perang.

"Akhir pekan lalu, Trump mengklaim kepemimpinan kami tidak akan lama lagi," kata Ri. "Dia mengumumkan perang terhadap negara kami."

Ri mengatakan, Pyongyang siap mempertahankan negaranya, dan mengambil tindakan tegas, termasuk menembak jatuh pesawat Amerika Serikat.

"Sejak Amerika Serikat mengumumkan perang terhadap negara kami, kami berhak mengambil tindakan balasan termasuk hak untuk menembak jatuh pesawat pembom strategis AS bahkan ketika mereka belum berada di dalam wilayah udara negara kami," katanya.

"Pertanyaan tentang siapa yang 'tidak akan lama' akan terjawab, nanti," tambah Ri.

Sementara, Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders membantah tuduhan Ri.

"Kami belum mengumumkan perang melawan Korea utara dan terus terang pernyataan itu tidak masuk akal," kata Sarah.

Donald Trump telah memerintahkan pemberian sanksi ekonomi kepada Korea Utara sejak Kamis (22/9). Sanksi tersebut diharapkan akan menekan program rudal dan nuklir Pyongyang.

Trump telah berulangkali memperingatkan Korea Utara agar menghentikan program nuklirnya. Trump pun menyatakan masih membuka kemungkinan diplomasi dengan Korea Utara.

Namun, Korea Utara mengabaikan peringatan Amerika Serikat. Korea Utara juga menolak tekanan internasional. Pyongyang justru melakukan uji coba nuklir keenam pada 3 September.





Credit  cnnindonesia.com



Korut: AS Nyatakan Perang, Kami Berhak Tembak Jatuh Pembom Strategisnya



Korut: AS Nyatakan Perang, Kami Berhak Tembak Jatuh Pembom Strategisnya
Sebuah roket ditembakkan saat latihan yang digelar unit anti-pesawat Tentara Rakyat Korea. Foto/KCNA/REUTERS



NEW YORK - Menteri luar Negeri Korea Utara (Korut) Ri Yong-ho mengatakan, Amerika Serikat (AS) sebagai pihak yang menyatakan perang pertama kali terhadap negaranya. Dengan demikian, kata dia, Pyongyang berhak menembak jatuh pesawat pembom strategis Washington, bahkan jika tak berada di wilayah udara Korut.

Pernyataan diplomat top Pyongyang itu disampaikan kepada wartawan pada hari Senin di New York. Menurut Ri, Presiden AS Donald Trump telah secara efektif mengumumkan perang terhadap Pyongyang, yang berarti bahwa semua opsi ada di meja untuk kepemimpinan negaranya.

”Seluruh dunia harus ingat dengan jelas bahwa AS yang pertama kali mengumumkan perang terhadap negara kami,” katanya seperti dikutip Reuters, Selasa (26/9/2017).

”Sejak AS mengumumkan perang terhadap negara kami, kami memiliki hak untuk melakukan penanggulangan, termasuk hak untuk menembak jatuh (pesawat) pembom strategis AS bahkan ketika mereka tidak berada di dalam wilayah udara negara kami,” papar Ri.

Sebelumnya, sebuah komite parlemen Korut mengirim sebuah surat terbuka ke beberapa parlemen internasional. Isinya berupa kecaman terhadap sikap agresif Presiden Trump terhadap pemerintah Kim Jong-un.

Surat terbuka itu dikirim pada hari Minggu oleh Komiter Urusan Luar Negeri untuk Majelis Rakyat Agung (parlemen) Korut. Surat itu diterbitkan media pemerintah Korut, tanpa merinci parlemen negara mana saja sebagai penerimanya.

Surat terbuka itu mengutuk pidato Trump di sidang Majelis Umum PBB 19 September 2017. Trump saat itu mengancam akan menghancurkan Korut secara total. Dia juga menghina pemimpin Korut Kim Jong-un dengan sebutan “manusia roket”.

Pyongyang menyatakan, komentar Trump merupakan penghinaan yang tak tertahankan bagi rakyat Korea, sebuah deklarasi perang melawan DPRK—nama resmi Korea Utara—dan ancaman serius terhadap perdamaian global.

”Jika Trump berpikir bahwa dia akan membawa DPRK, (negara) kekuatan nuklir untuk berlutut melalui ancaman perang nuklir, ini adalah salah perhitungan dan ketidaktahuan yang besar,” bunyi surat parlemen Pyongyang.

“Sejak hari pertama mengantor, Trump telah melakukan praktik sewenang-wenang tingkat tinggi, membatalkan undang-undang dan kesepakatan internasional, mengutamakan kepentingannya sendiri dengan mengorbankan seluruh dunia,” lanjut surat tersebut. 




Credit  sindonews.com











Rusia Sebut Trump dan Kim Jong-un seperti Anak TK


Rusia Sebut Trump dan Kim Jong-un seperti Anak TK 
Menlu Rusia, Sergei Lavrov, menganggap perselisihan retorika antara Donald Trump dan Kim Jong-un seperti bocah di taman kanak-kanak. (Reuters/Maxim Shipenkov)



Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menganggap perselisihan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, membuat keduanya seperti bocah di taman kanak-kanak.

"Rusia bersama sejumlah negara lain sedang berupaya mencari solusi penyelesaian konflik dengan pendekatan yang masuk akal tanpa emosional--tidak seperti perkelahian anak TK di mana tidak ada orang yang bisa menghentikan mereka [Trump dan Kim Jong-un]," ujar Lavrov.

Lavrov pun meminta semua pihak untuk tenang dan memikirkan solusi dari permasalahan ambisi rudal dan nuklir Korut ini dengan kepala dingin.

"Kita semua harus bisa menenangkan pemikiran yang panas dan juga mengerti bahwa kita semua perlu berhenti. Kita semua perlu berdialog dan berhubungan," papar Lavrov kepada wartawan di sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Minggu (24/9).

Komentar Lavrov itu muncul di saat silih ancam perang antara Trump dan Kim Jong-un terus memanas. 

Dalam pidatonya di hadapan di sidang Majelis Umum PBB, Trump mengancam akan menghancurkan Korut dan menyebut Kim Jong-un sebagai "manusia roket" yang sedang bunuh diri dengan terus meluncurkan provokasinya.

Menanggapi pernyataan itu, Kim Jong-un menyerang balik Trump dengan menyebutnya sebagai "orang tua gila". Korut juga memperingatkan bahwa AS akan membayar segala ancamannya kepada Korut "dengan mahal."

Sementara itu, selama ini Rusia berupaya menekankan kepada seluruh pihak untuk mengutamakan jalan dialog dalam menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea itu.

Moskow bahkan menyambut baik upaya negara ketiga yang ingin menengahi konflik tersebut. Lavrov mengatakan, sejauh ini, Swiss telah menawarkan diri untuk menjadi mediator.

Diberitakan AFP, bersama China yang merupakan sekutu dekat rezim Kim Jong-un, Rusia juga tengah mendorong usulan bersama untuk memulai dialog dengan Korut.

Dalam usulan tersebut, Pyongyang diminta menghentikan program senjata nuklirnya dengan imbalan penangguhan latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan.

Namun, AS menolak proposal tersebut dan menganggapnya sebagai penghinaan. Washington bahkan mengatakan negaranya tidak akan menawarkan insentif hanya untuk berunding dengan Korut.

Menanggapi penolakan itu, Lavrov justru menganggap negara-negara yang menolak proposal itu "tidak sesuai" dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan jalan damai dalam penyelesaian krisis tersebut. 





Credit  cnnindonesia.com






Trump Ancam Hancurkan Kim Jong Un di Twitter


Trump Ancam Hancurkan Kim Jong Un di Twitter Donald Trump mengancam akan menghancurkan Kim Jon Un melalui cuitan di Twitter sementara aksi anti-AS berlangsung di Pyongyang. (KCNA via REUTERS)



Jakarta, CB -- Presiden Donald Trump mengunggah cuitan di akun resmi Twitternya yang mengancam pemimpin Korea Utara Kim Jong Un setelah menteri luar negeri negara itu mengecam keras Trump di PBB.

"Baru mendengar pidato Menteri Luar Negeri Korea Utara di PBB. Jika dia mengemukakan pikiran Manusia Roket Kecil, mereka tidak akan lama lagi beredar!" tulis Trump.

Belum jelas apakah cuitan Trump ini merujuk pada Menlu Korea Ri Yong Ho atau Kim Jong Un atau Korea Utara.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho mengatakan pada Sidang Umum PBB bahwa mensasar wilayah daratan AS dengan roket tidak bisa dihindari setelah “Presiden Setan” Trump menyebut pemimpin Korea Utara "manusia roket".

Donald Trump dan Kim Jong UN terus menerus saling mengancam dan menghina sementara Pyongyang berupaya mengembangkan kemampuan rudal berkepala nuklir untuk mencapai AS.

Trump berulang kali menegaskan akan mencegah Korea Utara mencapai ambisinya itu.

Dalam pernyataan langsung yang belum pernah dikeluarkan sebelumnya, Kim Jong Un menyebut Trump "orang tua gila" yang akan dijinakkan dengan api.

Pernyataan Kim ini dikeluarkan setelah dalam pidato di PBB, Trump mengancam akan "menghancurleburkan" negara berpenduduk 26 juta itu.
Trump Ancam Hancurkan Kim Jong Un di Twitter
Para pelajar ikut dalam aksi anti-AS di Pyongyang sementara pemimpin pemerintah Korea Utara dan AS saling melontarkan ancaman. (KCNA/via REUTERS.)
Korea Utara melakukan uji coba keenam bom nuklir yang merupakan bom terkuatnya pada 3 September. Langkah ini membuat PBB kembali menjatuhkan serangkaian sanksi baru.

Pyongyang membalas dengan mengatakan akan melakukan uji coba bom hidrogen di Lautan Pasicik.

"Hanya harapan kosong untuk mempertimbangkan Korea Utara akan berubah sikap sedikitpun hanya karena sanksi yang lebih keras dari kekuatan musuh," ujar Menlu Ri Yong Ho di Sidang Umum PBB, Sabtu (23/9).

Sementara itu, pesawat pengebom B-1B milik Angkatan Udara AS yang dikawal oleh sejumlah jet tempur bergerak di kawasan udara internasional di perairan sebelah timur Korea Utara pada Sabtu (23/9).

Ini adalah langkah Pentagon untuk memperlihatkan sejumlah opsi militer yang bisa digunakan oleh Presiden Trump jika memutuskan untuk menggempur negara pimpinan Kim Jong Un itu.





Credit  cnnindonesia.com





Kapal China Dekati Kepulauan Sengketa dengan Jepang


Kapal China Dekati Kepulauan Sengketa dengan Jepang Pulau sengketa antara China dan Jepang di Laut China Timur. (Dok. commons.wikimedia.org/Al Jazeera English)



Jakarta, CB -- Empat kapal patroli laut China dilaporkan berlayar di dekat kepulauan di Laut China Timur yang selama ini menjadi sengketa dengan Jepang. China menyebut kepulauan itu Diaoyu, sementara Jepang menamainya Diaoyu.

Petugas penjaga pantai Jepang melaporkan keempat kapal itu memasuki perairan tersebut sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat dan bergerak ke arah barat daya. Otoritas Jepang mengatakan insiden itu merupakan yang kedua kalinya terjadi sejak Kamis lalu.

Sementara itu, melalui sebuah pernyataan, Badan Kelautan China mengatakan kapal penjaga pantai itu hanya "berpatroli di perairan China di kepulauan Diaoyu."

Tokyo sudah berulang kali melontarkan keluhan kepada Beijing yang dianggap meningkatkan ketegangan di kawasan dengan membiarkan kapal patrolinya berlayar di sekitar kepulauan itu.

Diberitakan AFP, sengketa pulau dengan sumber daya mineral melimpah ini menjadi salah satu ganjalan dalam hubungan kedua negara yang terbilang kompleks.

Meski sempat mencair dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan masih mewarnai relasi kedua negara, khususnya ketika bersentuhan dengan persaingan regional dan kenangan pahit masa kolonialisme Jepang di Negeri Tirai bambu.

Selain Jepang, China juga terlibat sengketa wilayah di Laut China Selatan dengan sejumlah negara lain.

Bejing mengklaim 90 persen wilayah Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Brunei.

Walaupun Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA) telah mematahkan klaim China tersebut pada Juli 2016, pemerintahan Presiden Xi Jinping berkeras menganggap wilayah itu sebagai bagian dari kedaulatannya.






Credit  cnnindonesia.com







Masuk Parlemen, Anti-Muslim Janji Rebut Kembali Jerman


Masuk Parlemen, Anti-Muslim Janji Rebut Kembali Jerman 
Meski hampir pasti memenangkan kembali kursi kanselir Jerman, Angela Merkel kini mesti menghadapi tekanan dari partai ekstrem kanan. (Reuters/Hannibal Hanschke)



Jakarta, CB -- Alternatif Jerman (AfD), partai ekstrem kanan pertama yang memenangkan kursi parlemen dalam 60 tahun terakhir, bersumpah akan merebut kembali negara yang sejarahnya sempat ternoda oleh kekejaman Nazi itu.

Alexander Gauland, juru bicara federal untuk partai anti-imigrasi dan anti-Muslim tersebut, menyatakan akan "merebut kembali negara dan warga kami" setelah diproyeksikan berakhir di posisi ketiga dalam pemilihan umum Jerman, Minggu (25/9).

Hasil awal pemilu yang memberikan AfD lebih dari 13 persen suara itu disebut oleh para pemimpin partai lain sebagai "gempa bumi politik" untuk negara tersebut.

Gauland berjanji partainya akan memberikan oposisi keras terhadap pemerintahan yang baru, setelah Kanselir Angela Merkel hampir dipastikan kembali menjadi orang nomor satu Jerman. "Kami akan memburu mereka, kami akan memburu Merkel atau siapapun," ujarnya.

Sementara itu, massa berkumpul di luar kantor pusat AfD di Berlin untuk memprotes hasil pemilu.

Julius, salah satu pedemo yang enggan memberikan nama lengkapnya, mengatakan kesuksesan partai tersebut adalah "kesedihan bagi Jerman."

"Hasil pemilu ini sangat mengejutkan," ujar laki-laki berusia 25 asal Berlin itu.

"Saya tidak pernah menyangka AfD akan mendapatkan suara hingga 13 persen. Ini adalah kesedihan bagi Jerman, terutama jika kita melihat kembali sejarah negara ini.

"Kita mesti menunggu dan melihat berapa banyak anggota parlemen AfD yang akan duduk di Bundestag, tapi sayang sepertinya bakal ada sekitar 90 orang di sana--hasil yang mengejutkan bagi Jerman."

AfD mendapatkan suara yang cukup kuat, terutama di Jerman Timur, termasuk Berlin. Menurut hitung cepat oleh Infratest Dimap, daerah tersebut menyumbang 21,5 persen suara, sementara wilayah Barat berkontribusi 11 persen.


Hasil ini membuat AfD kemungkinan besar menjadi partai terbesar kedua setelah Uni Kristen Demokrat, partai berhaluan tengah kanan yang dipimpin Merkel.

Elgin dan Friedhelm, pasangan asal Berlin, datang untuk memprotes hasil pemilu itu setelah melihat hasil hitung cepat di televisi.

"Kami tidak percaya AfD mendapatkan 13 persen suara dari seluruh penjuru negeri," ujarnya kepada CNN. "Ini adalah bencana besar."

"Membayangkan partai sayap kanan kini bergerak menuju parlemen Jerman adalah sesuatu yang kami pikir tidak akan pernah terjadi lagi di Jerman, setelah apa yang terjadi di masa lalu."





Credit  cnnindonesia.com







PM Palestina akan kunjungi Gaza untuk rekonsiliasi


PM Palestina akan kunjungi Gaza untuk rekonsiliasi
Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)



Ramallah (CB) - Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah akan melakukan perjalanan ke Jalur Gaza pada 2 Oktober sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi dengan Hamas, yang memerintah wilayah kantong tersebut, menurut pernyataan pemerintah pada Senin.

Kunjungan itu dilakukan menyusul konsesi Hamas usai berdialog dengan Mesir, yang mendesak kelompok itu untuk mengambil langkah guna melakukan rekonsiliasi dengan Partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Fatah dan Hamas berseteru selama satu dekade, dengan pemerintahan terpisah masing-masing di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

"Perdana Menteri Rami Hamdallah memutuskan setelah berkonsultasi dengan Presiden Mahmoud Abbas bahwa pemerintah akan menggelar rapat mingguan di Gaza pekan depan," kata juru bicara pemerintah Yusuf Al Mahmoud dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Palestina WAFA.

"Hamdallah dan para pejabat pemerintah akan tiba di Gaza pada Senin pekan depan untuk mulai mengambil alih tanggung jawab pemerintah setelah Hamas mengumumkan kesepakatan untuk membubarkan komite administratif dan memungkinkan pemerintah mengambil alih tanggung jawab penuh."

Hamas mengumumkan sepekan lalu bahwa mereka sepakat mengambil kebijakan untuk mengatasi perpecahan dengan Fatah melalui pembubaran badan yang dianggap sebagai pemerintah tandingan yang dikenal dengan komite administratif dan bersedia menggelar pemilu menurut warta kantor berita 



Credit  antaranews.com



Pemimpin Hamas tegaskan seruan rekonsiliasi


Pemimpin Hamas tegaskan seruan rekonsiliasi
Arsip Foto. Pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh menyapa warga saat merayakan apa yang mereka sebut sebagai kemenangan atas Israel usai konflik delapan hari di Kota Gaza, Kamis (22/11). (REUTERS/Suhaib Salem)


Rafah (CB) - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh kembali menegaskan kesiapan partainya untuk rekonsiliasi Palestina pada Selasa (19/9), saat dia kembali dari Mesir ke Jalur Gaza.

Pada Minggu, partai Islamis yang mengendalikan Gaza itu mengumumkan kesediaannya memenuhi serangkaian tuntutan dari partai pesaing Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas dan mendukung rencana pemilihan umum baru.

Pemimpin di antara konsesi yang diperantarai Mesir membubarkan komite administratif yang dipandang sebagai pemerintah tandingan bagi pemerintah pimpinan Abbas di Tepi Barat.

"Komite administratif di Jalur Gaza tidak lagi berfungsi," kata Haniyeh dalam konferensi pers di perbatasan Rafah dengan Mesir.

"Kami sekarang siap menyambut pemerintah konsensus nasional di Jalur gaza."

Ia menambahkan partainya siap kembali ke Mesir untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Fatah mengenai langkah selanjutnya.

"Kami siap kembali ke Kairo dalam beberapa hari untuk melanjutkan dialog," katanya, menekankan bahwa dia "berkomitmen pada kesuksesan" rekonsiliasi.

Pada Senin, Haniyeh berbicara dengan Abbas untuk pertama kalinya dalam hampir setahun, dan para pejabat Fatah mengatakan mereka berharap perdana menteri Rami Hamdallah mengunjungi Gaza dalam beberapa hari.

Hamas memaksa Fatah keluar dari Gaza dalam perang pada 2007, dan beberapa upaya rekonsiliasi sebelumnya gagal.

Jajak pendapat Selasa menunjukkan dua per tiga warga Palestina menginginkan Abbas lengser, dan hanya seperempat yang mendukung pemimpin 82 tahun itu.

Pemilihan presiden belum diselenggarakan sejak 2005, sementara pemilihan anggota parlemen terakhir terjadi tahun 2006.

Hasil jajak pendapat Palestinian Center for Policy and Survey Research menunjukkan 67 persen warga Palestina ingin Abbas turun, naik dari 62 persen tiga bulan lalu.

Di Tepi Barat, tempat basis Abbas, 60 persen warganya juga menginginkan dia lengser sementara di Gaza 80 persen yang ingin dia mundur, demikian menurut siaran kantor berita AFP.


Credit  antaranews.com




Turki bantah tutup perbatasan dengan Irak


Turki bantah tutup perbatasan dengan Irak
Arsip Foto. Pendukung mengibarkan bendera Turki menjelang dimulainya reli politik Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu (tidak ada dalam foto) pada referendum Turki mendatang, di Metz, Prancis, Minggu (12/3/2017). (REUTERS/Vincent Kessler)




Istanbul (CB) - Turki pada Senin membantah pemberitaan media bahwa mereka menutup gerbang perbatasan selatannya dengan Irak utara sebagai respons terhadap pelaksanaan referendum kemerdekaan di Kurdistan Irak, tapi menyatakan bahwa penjagaan ketat dilakukan.

"Perbatasan Habur tidak ditutup," kata Menteri Bea Cukai Bulent Tufenkci seperti dikutip kantor berita negara Anadolu. "Penjagaan ketat diberlakukan untuk alasan keamanan."

Sejumlah saksi di wilayah tersebut juga mengatakan bahwa gerbang perbatasan tetap dibuka, namun lalu lintas di perbatasan berjalan lambat.

Warga Kurdi Irak menggelar pemungutan suara referendum kemerdekaan tidak mengikat pada Senin, meski pun ada peringatan dari Baghdad serta negara tetangga Iran dan Turki.

Ankara pada Senin menyebut upaya referendum oleh Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) "batal demi hukum" dan menyatakan tidak akan mengakuinya.

"Kami tidak mengakui inisiatif ini yang tidak sesuai dengan dasar hukum dan ilegal," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita AFP.

Kementerian juga memperbarui nasihat perjalanannya bagi orang Kurdi Irak, sangat menyarankan warga Turki meninggalkan kota Dohuk, Arbil dan Sulaymaniyah kalau mereka tidak butuh tinggal di sana karena risiko keamanan terkait pemungutan suara referendum.





Credit  antaranews.com





Turki berikrar ambil tindakan jika referendum Kurdistan Irak bahayakan keamanannya


Turki berikrar ambil tindakan jika referendum Kurdistan Irak bahayakan keamanannya
Dokumentasi Pengunjuk rasa meneriakkan slogan dalam sebuah protes terhadap referendum kemerdekaan di utara Irak, di Istanbul, Turki, Minggu (24/9/2017). (REUTERS/Murad Sezer)



Ankara, Turki (CB) - Turki akan melakukan "setiap tindakan" yang sesuai dengan hukum internasional jika referendum Kemerdekaan Kurdistan Irak pada Senin membahayakan keamanan nasional Turki, kata Kementerian Luar Negeri Turki, Senin pagi.

Turki menyebut referendum kemerdekaan "batal demi hukum" dan takkan mengakui gagasan tersebut sebab itu tak memiliki dasar hukum dan keabsahan dalam hukum internasional dan undang-undang dasar Irak, demikian pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Kementerian tersebut, lapor Xinhua.

Referendum tersebut mengancam perdamaian dan kestabilan di Irak dan seluruh wilayah itu, demikian peringatan pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Pada 7 Juni, Presiden Wilayah Kurdistan (KRG) Masoud Barzani menumumkan rencananya untuk menyelenggarakan referendum pada 25 September untuk mengupayakan kemerdekaan Wilayah Semi-Otonomi Kurdistan dari Irak.

Sejak itu, Irak, Turki, Iran dan Amerika Serikat telah berbicara untuk menentang referendum tersebut, dan mengatakan referendum itu akan mengancam keutuhan Irak dan makin merusak kestabilan wilayah itu.

Angkatan Bersenjata Turki telah melakukan pelatihan militer di dekat perbatasan Irak-Turki sejak 18 September, dengan melibatkan tank dan kendaraan berat militer.

Lokasi pelatihan tersebut berada di sebelah utara perbatasan Suriah dan Irak dan memiliki tempat penyeberangan perbatasan Habur, yang menyediakan KRG dengan akses utama ke dunia luar.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim pada Sabtu memperingatkan bahwa reaksi Turki bagi referendum kemerdekaan yang direncanakan di Wilayah Kurdistan Irak Utara akan memiliki dimensi keamanan, diplomatik, politik dan ekonomi.





Credit  antaranews.com










Suku Kurdi Irak lakukan referendum kemerdekaan


Suku Kurdi Irak lakukan referendum kemerdekaan
Pengunjuk rasa meneriakkan slogan dalam sebuah protes terhadap referendum kemerdekaan di utara Irak, di Istanbul, Turki, Minggu (24/9/2017). (REUTERS/Murad Sezer )



Erbil, Irak (CB) - Orang Kurdi Irak pada Senin memberi suara mereka dalam referendum yang akan menentukan kemerdekaan Wilayah Kurdistan dan daerah sengketa yang saat ini secara de fakto berada dalam kendali Kurdi.

Sebanyak 5,2 juta orang yang memenuhi syarat sebagai pemilih di tiga provinsi Irak Utara --Erbil, Sulaimaniyah dan Dohuk-- serta daerah lain di luar wilayah itu, yang dikenal sebagai daerah sengketa, diperkirakan memberi suara mereka di 12.000 kotak suara di 2.000 tempat pemungutan suara di seluruh Wilayah Kurdi dan daerah sengketa.

Pemberi suara dijadwalkan memilih "Ya" bagi Negara Kurdi Merdeka atau "Tidak" untuk tetap menjadi bagian wilayah otonomi Negara Irak.

Komite Pemilihan Regional sebelumnya mengumumkan pemberian suara dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat (12.00 WIB)( dan berakhir pada pukul 18.00 waktu setempat (22.00 WIB).

Pemerintah Irak telah berulangkali menolak referendum itu dan hasilnya, dan menggambarkannya sebagai tidak konstitusional.

"Mengambil keputusan secara sepihak yang akan mempengaruhi persatuan Irak dan melakukan pemisahan dari satu pihak bertolak-belakang dengan hukum dan tidak konstitusional. Dan kami takkan berhubungan dengannya atau dengan hasilnya," kata Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi sehari sebelumnya di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantai Antara di Jakarta, Senin malam.

Pada 7 Juni, Presiden Wilayah Kurdistan Masoud Barzani mengumumkan keinginannya untuk menyelenggarakan referendum pada 25 September mengenai kemerdekaan Wilayah Kurdistan dari Irak.

Kemerdekaan Kurdistan ditentang oleh banyak negara sebab itu akan mengancam keutuhan Irak dan sebab itu dapat merusak perang melawan gerilyawan IS.

Selain itu, negara tetangga Irak --Turki, Iran dan Suriah-- juga menentang referendum tersebut.



Credit  antaranews.com


Warga Kurdi Irak mulai referendum kemerdekaan


Warga Kurdi Irak mulai referendum kemerdekaan
Pengunjuk rasa meneriakkan slogan dalam sebuah protes terhadap referendum kemerdekaan di utara Irak, di Istanbul, Turki, Minggu (24/9/2017).(REUTERS/Murad Sezer )



Erbil (CB) - Pemungutan suara referendum kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) di Irak utara dimulai pada Senin, mengabaikan ancaman dari negara tetangga dan kekhawatiran mengenai dampaknya pada ketidakstabilan dan kekerasan di Timur Tengah.

Tempat-tempat pemungutan suara membuka pintu mereka pukul 08.00 pagi waktu setempat dan harus menyelesaikan tugas pukul 18.00. Hasil akhirnya akan diumumkan dalam waktu 72 jam.

Pemungutan suara itu, yang diproyeksikan memberikan suara "ya" untuk kemerdekaan, tidak mengikat dan dimaksudkan untuk memberi Massoud Barzani mandat dalam merundingkan pemisahan daerah penghasil minyak itu dengan Baghdad dan negara-negara tetangganya.

"Kami sudah menunggu 100 tahun untuk hari ini," kata Rizgar, berdiri dalam antrean pria yang menunggu untuk memberikan suara di sebuah sekolah di Erbil, ibukota KRG.

"Kami ingin memiliki sebuah negara, dengan pertolongan Tuhan. Hari ini adalah sebuah perayaan untuk semua orang Kurdi. Atas izin Tuhan, kita akan memilih "ya", untuk Kurdistan tercinta," tambah dia.

Pemungutan suara itu terbuka untuk semua warga yang terdaftar, suku Kurdi dan non-Kurdi, di daerah-daerah yang dikuasai Kurdi di Irak utara dengan syarat berusia 18 tahun ke atas, menurut komisi referendum.

Komisi memperkirakan jumlah pemilih yang memenuhi syarat jumlahnya sekitar 5,2 juta, termasuk mereka yang tinggal di luar negeri dan yang mengikuti pemungutan surat elektronik dua hari yang lalu.

Para pemilih harus mencentang "ya" atau "tidak" pada surat suara yang memberi mereka satu pertanyaan dalam bahasa Kurdi, Turki, Arab dan Assyria: "Anda ingin daerah Kurdistan dan daerah Kurdistan di luar Wilayah (Kurdistan) menjadi negara merdeka?"

Referendum tetap digelar meski dunia internasional gencar memberi tekanan pada Barzani untuk membatalkannya di tengah kekhawatiran bahwa tindakan tersebut akan memicu konflik baru dengan Baghdad dan negara tetangganya, Iran dan Turki.

Iran mengumumkan larangan penerbangan langsung ke dan dari Kurdistan pada Minggu, sementara Baghdad meminta pihak asing menghentikan perdagangan minyak langsung dengan Kurdistan dan meminta KRG menyerahkannya kendali bandara internasional dan pos perbatasan dengan Iran, Turki dan Suriah.

"Kami sudah melihat yang lebih buruk, kami telah merasakan ketidakadilan, kami telah menyaksikan pembunuhan dan blokade," kata Talat, menunggu untuk memberikan suara di Erbil.

"Atas izin Tuhan, kami akan menjadi seperti orang-orang lain di dunia. Kami akan memiliki kebebasan dan memiliki negara," tambah dia sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Turki mengancam akan melakukan aksi balasan namun tetap mempertahankan pipa ekspor minyak Kurdi yang melintasi wilayahnya yang terbuka.

Suku Kurdi Irak mengatakan bahwa pemungutan suara tersebut mengakui pentingnya kontribusi mereka dalam menghadapi kelompok ISIS setelah tentara Irak kewalahan menghadapi kelompok garis keras itu pada 2014 dan membuat ISIS menguasai sepertiga wilayah Irak.





Credit  antaranews.com















Senin, 25 September 2017

Misi ke Mars Dibayangi Risiko Mengerikan


Planet Mars
Planet Mars


CB, LAS VEGAS — Cina dan Rusia terus berlomba untuk mengirimkan manusia ke planet Mars. NASA bahkan sudah menetapkan bahwa mereka akan mengirim astronot ke Planet Merah tersebut dalam 15-20 tahun ke depan.
Sayangnya, rencana untuk menjelajahi Mars harus tersandung dengan temuan tim peneliti kesehatan dari University of Nevada Las Vegas yang digawangi oleh Frank Cucinotta. Cucinotta dan tim peneliti menemukan bahwa misi ke Mars dapat menyimpan risiko berbahaya bagi para astronot melebihi perkiraan sebelumnya.
Seperti diketahui, sinar kosmik merupakan tipe radiasi yang sangat kuat dan dapat memicu beragam risiko bagi kesehatan para astronot. Beberapa risiko di balik radiasi sinar kosmik adalah kerusakan DNA, peningkatan risiko kanker, kemunculan katarak, kerusakan sistem sarah hingga peningkatan tekanan darah.
Astronot yang bekerja di International Space Station cenderung lebih beruntung karena mereka terlindungi oleh medan magnet Bumi yang mampu mengalihkan radiasi sinar kosmik. Sebaliknya, astronot yang terlibat dalam misi perjalanan ke Mars akan berada pada area di mana radiasi sinar kosmik terpancar tanpa penghalang.
Melalui penelitian terhadap tikus, Cucinotta dan tim menemukan bahwa peningkatan risiko-risiko kesehatan akibat paparan sinar kosmik jauh lebih besar dibandingkan perkiraan. Risiko kanker di ruang angkasa misalnya, diketahui dua kali lebih besar dibandingkan estimasi.
Tim peneliti menilai peningkatan risiko kanker yang besar ini disebabkan oleh kerusakan DNA yang menyebar di seluruh tubuh akibat radiasi sinar kosmik. Ketika satu sel terpapar sinar kosmik, sel tersebut tidak hanya berubah sendirian. Sel ini dapat memancarkan sinyal kimia kepada sel-sel lain dalam tubuh sehingga memicu sel-sel sehat di dekatnya untuk ikut bermutasi menjadi sel kanker.
Meski begitu, Cucinotta mengatakan bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan antara tikus dan manusia terkait perkembangan kanker. Meski begitu, perbedaan ini perlu menjadi pertimbangan lebih jauh bagi badan antariksa untuk meningkatkan kewaspadaan.
Salah satu yang menjadi perhatian Cucinotta adalah kurangnya perlindungan yang diberikan oleh perisai radiasi terhadap paparan sinar kosmik. Cucinotta mengatakan perisai radiasi yang ada saat ini belum cukup untuk menghalau radiasi sinar kosmik dan menjamin keamanan para astronot dalam misi penerbangan ke Mars.
"Perisai radiasi hanya mengurangi sedikit radiasi sinar kosmik," terang Cucinotta dan tim dalam jurnal mereka seperti dilansir Business Insider Singapore.
Temuan ini ternyata tak menghentikan rencana ekslorasi Mars oleh manusia. Sebaliknya, banyak badan antariksa dan perusahaan swasta yang secara aktif berupaya menemukan cara untuk meminimalisasi radiasi di luar angkasa. Salah satu peneliti NASA misalnya, mencetuskan ide untuk menerbangkan satelit yang berfungsi sebagai perisai magnetik buatan untuk menghalau radiasi di sekitar Mars. 



Credit  REPUBLIKA.CO.ID






LIPI Kembangkan Riset Geosains Kelautan


CB, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan riset geosains kelautan di Indonesia untuk mengungkap potensi sumber daya dan sumber bencana alam yang terkandung di bawah dasar samudera.


Riset ini penting mengingat posisi geografi Indonesia, yang terletak pada zona tektonik aktif yang ditandai dengan proses tumbukan antar lempeng kerak samudera dan kerak benua serta pelamparan kerak samudera.

Kolaborasi riset dengan nama Marine Investigation of the Rupture Anatomy of the 2012 Great Earthquake (MIRAGE) ini merupakan kerja sama riset internasional yang dimotori oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut de Physique du Globe de Paris (IPGP) Perancis, dan Earth Observatory of Singapore (EOS), Nanyang Technological University Singapura.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Zainal Arifin menjelaskan riset geosains kelautan MIRAGE berupaya menjawab pertanyaan tentang bagaimana gempa bumi besar terjadi di kerak samudera dengan memanfaatkan teknologi dan fasilitas penelitian mutakhir.

"Wahana riset yang digunakan adalah Kapal Riset R/V Marion Dufresne, kapal riset terbesar yang dimiliki oleh Perancis," kata Zainal Arifin, dalam siaran pers, diterima Republika, Ahad (24/9). Dalam pelaksanaannya, MIRAGE dilaksanakan dalam dua tahap, yakni MIRAGE I telah dilakukan pada 2016 dan MIRAGE II pada 2017.

Pada MIRAGE I telah dapat diakuisisi ~ 90 ribu km2 data batimetri (peta dasar laut), 11.400 km gaya berat dan magnetik di Cekungan Wharton, Samudera India. Data ini menunjukkan bahwa kerak Samudera India mengalami deformasi secara aktif dan ditunjukkan dengan adanya beberapa struktur patahan aktif bawah laut yang signifikan dan belum pernah ditemukan sebelumnya.

Selain itu, lanjut Zainal, terdapat sungai-sungai bawah laut pada kedalaman 3.500 4.800 m di bawah permukaan laut. Ditemukan pula struktur gunung bawah laut yang terpotong oleh suatu struktur sesar aktif berarah barat laut - tenggara.

Zainal melanjutkan dalam riset MIRAGE II akan dilakukan akuisisi data seismic refleksi guna mengetahui struktur sesar dan perlapisan kerak samudera yang ada dan sampai seberapa dalam struktur sesar tersebut berakar. Diharapkan, dengan data dan pengetahuan ini dapat dipahami asal mula dan implikasi tatanan geodinamika kawasan ini.

"Pada akhirnya, temuan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk melakukan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami di kawasan Samudera India," kata Zainal.





Credit  republika.co.id




Energi Panas Laut Indonesia Diklaim Terbesar di Dunia


Energi Panas Laut Indonesia Diklaim Terbesar di Dunia 
Potensi energi panas laut tersebar di beberapa lokasi seperti pantai barat Sumatera, selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). (CNN Indonesia/Safir Makki).



Jakarta, CB -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa Indonesia memiliki potensi energi panas laut (Ocean Thermal Energy Conversion/OTEC) terbesar di dunia.

Potensi ini tersebar di beberapa lokasi seperti pantai barat Sumatera, selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Pusat Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Kementerian ESDM Ediar Usman menuturkan, OTEC merupakan energi baru terbarukan yang bersumber dari perbedaan temperatur air laut yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis. Melihat posisi Indonesia, ia menyebut potensi yang bisa dikembangkan mencapai 41 gigawatt (GW).



“Potensi OTEC di Indonesia merupakan terbesar di dunia, tersebar di 17 lokasi di Indonesia. OTEC akan kami kembangkan sebagai upaya pengembangan energi baru terbarukan,” ujar Ediar dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (25/9).

Bahkan Ediar menyebut, potensi energi panas laut di seluruh perairan Indonesia secara total diprediksi menghasilkan daya sekitar 240 GW. Namun selain menghasilkan listrik, energi OTEC ini juga akan menghasilkan air murni akibat proses penguapan air laut.

“Pemanfaatan OTEC akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar di bidang perikanan karena akan memberikan nutrisi pada biota laut di permukaan laut,” jelasnya.

Untuk menggali potensi tersebut, instansinya kini tengah memanfaatkan kapal Geomarin III demi meneliti potensi OTEC di Laut Flores, yang terletak di Utara Pulau Lembata, NTT. Adapun, survei dilakukan sejak 24 September kemarin hingga 7 Oktober mendatang.

“Geomarin III akan melanjutkan survei untuk pengambilan sampel temperatur laut di Flores di Utara Pulau Lembata yang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi OTEC cukup besar,” imbuh Ediar.



Di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Lsitrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2017 hingga 2026, pemerintah berharap bisa meningkatkan bauran energi dari posisi akhir 2016 sebesar 11,9 persen ke angka 22,4 persen di tahun 2026.

Untuk itu, akan ada tambahan pembangkit berbasis EBT sebesar 21,6 GW dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.




Credit  cnnindonesia.com






Diuji Selama 7 Bulan, 215 Prajurit Lolos Pendidikan Kopassus


Diuji Selama 7 Bulan, 215 Prajurit Lolos Pendidikan Kopassus

Pendidikan prajurit Komando Angkatan 101 di Pantai Permisan Cilacap, Nusakambangan, Jawa Tengah. Foto/Koran SINDO/Sucipto


CILACAP - Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayor Jenderal TNI Madsuni telah menutup pendidikan prajurit Komando Angkatan 101 di Pantai Permisan Cilacap, Nusakambangan, Jawa Tengah, Sabtu 23 September 2017.

Pendidikan yang ditempuh selama tujuh bulan ini melalui seluruh rangkaian pendidikan Komando, mulai dari tahap basis di Batujajar, tahap gunung-hutan di Situlembang dan tahap rawa laut di Cilacap dengan materi kemampuan menembak, fisik, beladiri, penggunaan senjata tradisional hingga pendekatan kepada masyarakat.

Danjen Kopassus mengatakan, tidak mudah untuk menjadi prajurit Komando  karena sangat beratnya latihan yang harus dijalani oleh setiap siswa Komando.

Dia mengatakan, ciri khas Kopassus dalam pembentukan prajurit Komando adalah kebersamaan dengan melepas pangkat dan jabatan.

Kebersamaan ini, kata dia, melahirkan jiwa korsa yang tinggi yang akhirnya menjadi modal utama dalam melaksanakan tugas sebagai abdi Negara.

“Yang membedakan kalian dengan satuan lain adalah tes psikologi. Hari ini terbukti kalian mampu bertahan di bawah tekanan dan penderitaan dalam situasi apapun. Kondisi ini mewujudkan prajurit Komando yang memiliki sikap mental seorang prajurit sejati yang memiliki militansi yang tinggi, tahan uji dan pantang menyerah dalam menghadapi situasi sesulit apapun," tutur Madsuni dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Senin (25/9/2017).

Madsuni juga mengatakan kualifikasi yang telah dicapai belum cukup untuk menjadi prajurit yang mahir dan andal. Masih banyak lagi kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki sebagai pelengkap pasukan khusus.
Dia pun mengingatkan anggota Kopassus tidak berpuas diri dan tetap meningkatkan kemampuan melalui budaya belajar dan berlatih serta terus mengikuti dinamika perkembangan situasi era global saat ini.

Dari 261 peserta yang mengikuti pendidikan, 215 peserta dinyatakan lulus dan 46 peserta lainnya dinyatakan tidak bisa mengikuti pendidikan karena kesehatan, mental, dan akademik.

Lulus sebagai siswa terbaik dengan mendapatkan sangkur perak diperoleh Letda Inf Tri Ageng Widhi Nugroho Akademi Militer 2016, asal Makopassus dari Werving Akmil.

Upacara penutupan pendidikan diakhiri dengan pemasangan baret merah dan brevet Komando kepada prajurit Komando yang baru dilantik. Danjen Kopassus dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Kopassus turut serta memasangkan brevet dan baret merah kepada siswa yang orang tuanya tidak hadir, diikuti dengan para orang tua siswa pendidikan prajurit Komando. 





Credit  sindonews.com





Tolak Referendum, Iran Setop Penerbangan ke Kurdi Irak


Sejumlah wilayah dengan keberadaan Suku Kurdi
Sejumlah wilayah dengan keberadaan Suku Kurdi


CB, TEHERAN -- Iran telah menghentikan penerbangan ke bandara di Kurdistan Irak atas permintaan pemerintah pusat di Baghdad sehari sebelum referendum kemerdekaan Kurdi.

Seperti dilansir dari Aljazirah, Ahad (24/5), juru bicara badan keamanan utama Iran Kayvan Khosravi mengatakan Iran juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan yang berasal dari Kurdistan Irak.
Pengumuman tersebut diumumkan saat Iran juga memulai latihan militer di perbatasan Kurdi. Embargo udara adalah tindakan pembalasan konkret untuk melawan referendum Kurdi yang ditolak oleh pemerintah di Baghdad dan negara tetangga Irak seperti, Iran dan Turki serta kekuatan barat, termasuk Amerika Serikat. Keputusan Iran ini akan mempengaruhi dua bandara di daerah Kurdi yakni di Erbil dan Sulaymaniyah.

Dilaporkan dari Erbil ,orang-orang Kurdi mengaku kecewa dengan reaksi masyarakat internasional yang menentang pemungutan suara. Meski ada blokade udara, perbatasan darat antara Iran dan wilayah Kurdi Irak tetap terbuka.

Wilayah Kurdi adalah salah satu mitra dagang terbesar Iran dengan sekitar 4 miliar dolar AS dalam perdagangan setiap tahunnya. Teheran dan Ankara khawatir adanya penyebaran separatisme di dalam wilayah Kurdi sendiri.

Pada Sabtu, parlemen Turki menyetujui perpanjangan mandat yang mengizinkan penyebaran pasukan di Irak dan Suriah. Presiden KRG Massoud Barzani mengatakan tidak ada yang dapat menghentikan referendum meskipun ada oposisi internasional.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID








Usai Referendum, Presiden Kurdi Siap Dialog dengan Baghdad


Masoud Barzani
Masoud Barzani


CB, BAGHDAD -- Presiden Pemerintah Daerah Kurdi meminta jutaan orang Kurdi untuk memberikan suara mereka dalam referendum kemerdekaan. Ia berjanji untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah pusat Irak setelah hasil pemungutan suara keluar.

Seperti dilansir dari Aljazirah, Senin (25/9), dalam sebuah pidato satu hari menjelang refrendum, Masoud Barzani mengatakan, dia siap untuk memulai proses dialog dengan Baghdad setelah referendum yang diadakan Senin (25/9).
Ia juga memberikan jaminan kepada masyarakat internasional bahwa tidak ada upaya untuk menarik kembali perbatasan regional. Tak lama setelah pidato Barzani, Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi membuat sebuah pidato terpisah dengan mengatakan,  tidak akan pernah menerima disintegrasi Irak.

"Ini adalah keputusan yang tidak konstitusional terhadap struktur sosial warganya. Kami tidak akan mengakui referendum, juga hasilnya," kata Abadi.

Abadi akan mengambil langkah lebih lanjut untuk melindungi kesatuan negara dan kepentingan setiap warga negara yang tinggal di Irak. Namun Barzani membela keputusan untuk mengadakan referendum.

Dia mengatakan pemerintah daerah akan memberikan waktu sebanyak yang dibutuhkan untuk negosiasi dengan pemerintah pusat di Baghdad. Namun ia menekankan orang Kurdi tidak akan pernah kembali ke kemitraan yang gagal di masa lalu.

"Jika kita memiliki dialog yang konstruktif, maka kita bisa memberikan lebih banyak waktu lagi, untuk menjamin hubungan yang lebih baik antara orang Kurdi dan Baghdad," katanya.

Dia mengeluh bahwa Irak telah berubah menjadi"negara teokratis dan sektarian dan bukan demokrasi seperti yang diharapkan orang Kurdi setelah penggulingan Saddam Hussein pada 2003.

Menurut Barzani, Baghdad melanggar prinsip pembagian kekuasaan dengan wilayah Kurdi. Menghadapi tekanan masyarakat internasional, Barzani mengatakan orang Kurdi telah membuktikan bahwa mereka adalah faktor stabilitas. Kurdi terus menjadi faktor stabilitas di wilayah tersebut.

Barzani menambahkan, orang Kurdi Irak menginginkan hubungan yang harmonis dengan tetangganya. Selain itu orang Kurdi telah memainkan peran penting dalam memerangi negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).



Credit  REPUBLIKA.CO.ID







Indonesia Pamer Aplikasi Nuklir Untuk Kesehatan di Wina



Ilustrasi aplikasi Quick disaster. TEMPO/Charisma Adristy




CB, Wina - Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria Darmansjah Djumala membuka pameran pemanfaatan nuklir untuk kesehatan yang diselenggarakan Indonesia di sela acara Sidang Umum ke-61 Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria.
Dalam pameran tersebut delegasi Indonesia menampilkan karya anak bangsa seperti alat renograf untuk deteksi dini fungsi ginjal, serta kit radioisotop dan radiofarmaka. Ketiga alat itu adalah hasil kerja sama hilirisasi antara BATAN, PT. Kimia Farma, dan Kementerian Kesehatan.
“Kesehatan merupakan salah satu program prioritas Pemerintah RI dan modal kunci dalam mendukung pembangunan nasional. Ini merupakan salah satu contoh konkret hasil kerja sama dengan IAEA di bidang aplikasi nuklir untuk tujuan damai,” kata dia seperti dilansir dalam siaran pers, Sabtu, 23 September 2017.
Djumala juga menjelaskan, sebagai negara kepulauan dengan distribusi populasi yang menyebar secara tidak merata, akses kesehatan menjadi tantangan utama Indonesia di bidang kesehatan, selain semakin tingginya harga peralatan kesehatan.
“Teknologi Renograf yang dibuat anak bangsa ini sangat bermanfaat dan accessible, karena harganya relatif terjangkau, berkat teknologi aplikasi nuklir. Ke depannya, Indonesia berharap IAEA dapat terus mendorong pengembangan program peralatan kesehatan yang terjangkau dan aman bagi msyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Dirjen IAEA Bidang Aplikasi Nuklir, Aldo Malavasi, memuji kemajuan aplikasi nuklir Indonesia di bidang kesehatan. Dia berjanji IAEA akan siap membantu Indonesia mengembangkan aplikasi nuklir di bidang yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Ini merupakan langkah nyata kolaborasi IAEA dengan Indonesia dalam rangka mencapai Sustainable Development Goals,” kata Malavasi.



Credit  tempo.co






Mengenal SS2, Senapan Andalan RI Buatan Pindad


Mengenal SS2, Senapan Andalan RI Buatan Pindad

Photo : PT Pindad

Senapan Serbu SS2-V1 Kal 5,56 mm            



Seperti halnya SS1, SS2 dibuat dalam empat varian, yaitu varian SS2-V1 Kal 5,56 milimeter (mm); SS2-V2 Kal 5,56 mm, dan SS2-V2 HB Kal 5,56 mm; SS2 V4 Kal 5,56 mm, dan SS2-V5 A1 Kal 5,56 mm.
Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5,56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,2 kilogram, sedangkan SS1 varian awal memiliki berat kosong 4,01 kg.
Versi pertama SS2 mulai diluncurkan sejak 2006. Dalam keterangannya di websitenya, PT Pindad menuliskan kelahiran SS2 dilandasi keinginan menciptakan senapan serbu yang lebih teliti dan lebih ringan.
Awalnya, SS2 tersedia dalam tiga versi dasar (standard rifle SS2-V1, carbine SS2-V2, dan para-sniper SS2-V4) dan belakangan lahir varian subcompact versi SS2-V5 pada 2008.
Seperti halnya SS1, senapan ini bekerja dengan sistem kerja gas, dengan tembakan yang dipilih, serta pengumpanan magasen.
"Perbedaannya adalah hentakan yang kecil, saat penembakan berkat adanya karet buffer di bagian belakang," tulis Pindad.
Perbedaan penting lainnya, kejutan yang dihasilan lebih rendah saat menembakkan. Sebab, ada penyangga di antara sambungan laras. Kemudian, penutup bentuk bulat dengan bentuk gigi untuk penguncian dalam penyambung laras.
SS2 diklaim memiliki desain yang lebih ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi, lebih ringan, serta akurasi yang lebih baik.
Laras SS2 punya enam alur dengan putaran 178 mm, dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan hentakan ke belakang.
Pembidikan melalui lubang pada pisir yang dapat diatur elevasi maupun azimutnya untuk meningkatkan ketelitian. Mode tembakan adalah tembakan tunggal, otomatis penuh seta posisi terkunci (safe).
SS2, termasuk salah satu senjata yang paling laris. SS2 sudah menjadi senjata andalan militer Indonesia. Pada tahun kelahirannya, TNI SD membeli 10 ribu pucuk SS2 dari PT Pindad. SS2 dipakai militer Myanmar, Brunei Darussalam, Bangladesh, Irak, Uni Emirat Arab.
Spesifikasi SS2:
Berat 3,2 Kilogram (kosong)
Panjang   930 mm
Panjang laras 460 mm
Peluru    5.56 x 45 mm NATO, .223 Remington
Kaliber  5.56 x 45 mm
Mekanisme  Piston gas, bolt berputar
Rata-rata tembakan 700 butir/menit
Kecepatan peluru   710 meter/detik
Jarak efektif  450 m
Amunisi   Magazen box STANAG isi 30-butir
Alat bidik  Bidikan besi




SS1
Sedangkan SS1, merupakan senapan serbu yang bekerja dengan sistem kerja gas. Model SS1 merupakan adopsi dari senapa FNC Belgia, dengan beberapa perubahan.
Piston gas langkah panjang ditempatkan di atas laras dan disambungkan dengan pembawa penutup. Sistem gas mempunyai dua posisi pengatur untuk kondisi normal dan kondisi berat. Penutup sendiri memiliki dua bagian masif yang mengunci dengan dalam penyambung laras.
Bagian ekoran dengan rumah mekanik disambung dengan dua buah pena. Ekoran dapat dibuka untuk pembongkaran dan pemeliharaan dengan penarik pena belakang.
Laras SS1 dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan mengurangi hentakan ke belakang. Pembidikan melalui pejera di bagian depan dan pisir bentuk L yang dapat di set untuk jarak tembak 250 dan 400.
Senapan Serbu SS1-V1 Kal 5,56 mm
Ada empat posisi pengatur tembakan, yaitu untuk tembakan tunggal, tiga-tiga, otomatis penuh serta posisi terkunci (safe). Tangkai penegang menempel pada pembawa penutup pada sisi kanan. Slot bagian belakang ditutup dengan penutup debu yang terbuka saat penegang ke belakang dan tertutup kembali secara otomatis saat penegang ke depan.
Ada beberapa varian SS1 yaitu SS1-V1 Kal 5,56 mm, SS1-V2 Kal 5,56 mm, SS1-V5 Kal 5,56 mm, SS1-M1 Kal 5,56 mm, SS1-M2 Kal 5,56 mm.
Spesifikasi SS1
Berat  4,01 Kilogram (kosong)
Panjang 997 mm
Peluru 5,56 x 45 mm NATO, .223 Remington
Kaliber   5,56 x 45 mm
Mekanisme Operasi gas, bolt berputar
Rata-rata tembakan   700 butir/menit
Kecepatan peluru  710 meter per detik 
Jarak efektif  450 m
Amunisi  Magazen box 30-butir
Alat bidik Bidikan besi, bidikan teleskopik (tergantung varian)






Credit  viva.co.id







Peneliti Menduga Ada Makhluk Misterius di Gua Es Antartika


Peneliti Menduga Ada Makhluk Misterius di Gua Es Antartika
Photo : www.pixabay.com/girlart39

Ilustrasi antartika            


CB – Ceridwen Fraser, seorang peneliti dari Australian National University (ANU) di Canberra, Australia, menduga ada kehidupan makhluk misterius di dalam gua-gua di bawah bongkahan es yang ada di sekitar Gunung Erebus, Kepulauan Ross, Kutub Selatan atau Benua Antartika.
Dugaan ini diperkuat dengan kondisi dalam gua yang memiliki suhu hangat dan ditemukannya jejak-jejak DNA dari makhluk hidup yang didapatkan dari sampel tanah gua yang diteliti.

Semua laporan hasil penelitian ini, telah disusun dalam sebuah Jurnal Polar Biology berjudul "Evidence of plan and animal communities at exposed and subglacial (cave) geothermal sites in Antarctica", edisi Agustus 2017.
"Di dalamnya juga bisa sangat hangat, bahkan sampai 25 derajat celsius di beberapa gua. Kita bisa mengenakan kaus oblong di dalam gua es tersebut dan cukup nyaman," kata Ceridwen Fraser
"Ada cahaya di dekat mulut gua dan cahaya tersebut masuk lebih dalam ke beberapa gua yang es di atasnya sangat tipis," dia menjelaskan seperti dikutip dari Newsweek, Kamis 21 September 2017.
Fraser mengatakan, sebagian besar DNA menyerupai tanaman dan hewan lain yang ditemukan di Kutub Selatan. Tapi, beberapa urutannya tidak dapat sepenuhnya diidentifikasi.
Sementara itu, menurut peneliti lainnya, Craig Cary dari University of Waikato di Selandia Baru, pada penelitian sebelumnya telah menemukan sejumlah bakteri dan jamur yang tinggal di gua-gua vulkanik di Antartika.
"Temuan dari penelitian terbaru ini menunjukkan kemungkinan adanya tanaman dan hewan lain yang berbeda" kata Cary.
Namun, menurut Laurie Connell, rekan penulis di laporan tersebut yang berasal dari University of Maine, Amerika Serikat, hasil penelitian ini tidak bisa dijadikan bukti bahwa tanaman dan hewan itu masih tinggal di gua-gua di sana.
Berbagai bukti ini menyiratkan bahwa sistem gua yang ada perlu diteliti lebih lanjut dan lebih detail. Ini dikarenakan, keragaman biodiversitas di lingkungan ekstrem seperti ini sudah sejak lama disepelekan.

Para peneliti berencana mengeksplorasi gua-gua tersebut, untuk memastikan jika makhluk-makhluk misterius memang bisa ditemukan.




Credit  viva.co.id





Temuan Doktor Termuda Indonesia: Ubah Plastik Jadi Bahan Bakar



Grandprix Thomryes Marth Kadja. Kredit: ResearchGate
CB, Bandung -  Doktor termuda Indonesia dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Grandprix Thomryes Marth Kadja, 24 tahun, menghasilkan riset zeolit sintesis yang unggul. Material yang khusus dinamakan ZSM-5 itu ditelitinya sejak duduk di bangku pendidikan master di ITB pada 2013-2015. Setidaknya, ada tiga keunggulan zeolit sintesis itu dari peneliti lajang kelahiran Kupang, 31 Maret 1993 itu.
Zeolit merupakan batuan alami yang mengandung sejumlah mineral. Bahan itu umum dipakai untuk campuran semen, semen gigi, pasir untuk kotoran kucing peliharaan, maupun penyerap polutan lain. Namun zeolit yang digunakan Grandprix, jenis sintesis material alaminya harus diolah dulu untuk mendapatkan bahan kimia khusus untuk industri petrokimia.
"Bahan mentah yang dipakai silika alumina," ujar Grandprix, Kamis, 21 September 2017.
Zeolit sintesis itu berfungsi untuk konversi minyak bumi menjadi bahan bakar. Kini juga dipakai untuk mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar, maupun biogasoline dari kelapa sawit. Pengolahan zeolit sintesis itu, kata Grandprix, umumnya memakan waktu empat hari dengan pemanasan di dalam reaktor baja bersuhu 150 derajat Celcius.
"Saya dan dosen pembimbing mensintesisnya cukup dengan 90 derajat Celcius," kata sarjana Kimia lulusan Universitas Indonesia pada 2013 itu.
Waktu proses zeolit sintesis dalam skala laboratorium yang dilakukan Grandprix, berkisar antara tiga hingga empat hari. Dua keunggulan itu memangkas biaya produksi dan energi yang digunakan. Selain itu, Grandprix membuka potensi kemandirian pengolahan bahan zeolit sintesis.
"Pemicu riset ini salah satunya karena sebagian besar industri petrokimia masih mengimpor zeolit," ujar dia.
Dari bahan baku yang dipakai, misalnya 50 gram, zeolit sintesis ZSM-5 yang diperoleh bisa berkisar 40-45 gram. Ketika proses pemanasan di laboratorium, Grandprix memakai wadah plastik tahan panas yang dimasukkan ke dalam oven. Metode ini juga menekan biaya karena biasanya reaktor yang digunakan logam baja agar tahan api bertemperatur 150 derajat Celcius.
Dia dinyatakan lulus menjadi doktor muda dalam sidang tertutup 6 September 2017. Sedangkan sidang terbukanya dihelat hari ini, Jumat, 22 September 2017, di komplek Rektorat ITB, Jalan Taman Sari Bandung. "Setelah ini saya mau melamar jadi dosen di ITB," katanya.





Credit  TEMPO.CO









Merkel Menang Pemilu Lagi, tapi Kekuatan Politik Jerman 'Terobrak-abrik'



Merkel Menang Pemilu Lagi, tapi Kekuatan Politik Jerman Terobrak-abrik
Angela Merkel terpilih lagi sebagai Kanselir Jerman setelah partainya, CDU/CSU menang pemilu yang digelar Minggu (24/9/2017). Foto/REUTERS



BERLIN - Angela Merkel kembali terpilih sebagai Kanselir Jerman setelah partainya, Partai Kristen Demokrat (CDU), memenangkan pemilu pada hari Minggu. Meski Merkel menang, peta kekuatan politik parlemen “terobrak-abrik” dengan perolehan suara kubu rival Merkel.

Hasil penghitungan suara masih berjalan hingga kini (25/9/2017). Dari pantauan SINDOnews CDU dan afiliasinya, kubu Kristen Sosialis (CSU) unggul sementara dengan 32,8 persen suara. Partai Sosial Demokrat (SDP)—partai koalisi Merkel—meraih 20,4 persen suara.

Perolehan suara partai pro-Merkel ini tercatat paling kecil dibanding pemilu tahun 2013. Para analis mengatakan, para pemilih beralih ke partai-partai sayap kanan.
Seperti Alternative for Germany (AfD) yang memperoleh 13 persen suara. Kemudian, Free Democratic Party (FDP) memperoleh 10,7 persen suara, dan sisanya diperoleh partai-partai sayap kanan lain.

Pemimpin perempuan Jerman ini mengklaim telah memiliki mandat untuk membentuk pemerintah baru Jerman dengan blok konservatifnya. Dia berjanji untuk memenangkan kembali pemilih setelah partainya mendapat cukup dukungan untuk masuk parlemen meski hasilnya jauh lebih kecil dibanding pemilu 2013.

Para pendukung di markas partainya menyambut dengan sorakan, tepuk tangan dan pekikan "Angie!"

“Tentu saja kami lebih menyukai hasil yang lebih baik, itu benar-benar jelas,” kata Merkel mengakui hasil pemilu kali ini tak sebesar sebelumnya. Menurut dia, partainya telah berkuasa selama 12 tahun dan empat tahun terakhir ini sangat menantang.

“Kami ingin memenangkan kembali pemilih AfD,” lanjut dia, seperti dilansir AFP.Beberapa warga orang Jerman mengaku tidak nyaman dengan kemenangan keempat Merkel secara berturut-turut. Mereka menginginkan perubahan setelah bertahun-tahun merasakan apa yang mereka gambarkan sebagai “jalan buntu”.

”Politisi, Kanselir kami, dia cukup baik di satu sisi, di sisi lain dia sudah 12 tahun menjabat sekarang dan jadi saya pikir ini sudah pasti saatnya perubahan memiliki kekuatan baru, bahkan jika dia adalah wanita yang kuat. Tapi kita butuh beberapa orang segar. Kami membutuhkan gagasan baru,” kata seorang penduduk Berlin kepada Ruptly, yang menolak diidentifikasi.

”Kami memiliki semacam jalan buntu, Anda tahu, (di mana) tidak ada yang benar-benar bergerak,” keluh dia.

AfD akan memasuki parlemen untuk pertama kalinya, setelah partai anti-imigran ini mendapat dukungan sekitar 13 persen suara pemilih. Ini adalah pertama kalinya AfD mengamankan kursi anggota parlemen setelah di pemilu sebelumnya gagal masuk parlemen.




Credit  sindonews.com






Konflik Yaman Hanya Bisa Diselesaikan Melalui Jalur Militer



Konflik Yaman Hanya Bisa Diselesaikan Melalui Jalur Militer
Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi menuturkan, konflik yang terjadi di negaranya hanya bisa diselesaikan melalui jalur militer dan bukan jalur politik. Foto/Reuters



SANAA - Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi menuturkan, konflik yang terjadi di negaranya hanya bisa diselesaikan melalui jalur militer dan bukan jalur politik. Konflik di Yaman sudah berlangsung selama hampir tiga tahun.

"Solusi militer adalah yang paling mungkin terjadi bagi krisis Yaman sehubungan dengan keteguhan milisi kudeta Houthi dan (Ali Abdullah) Saleh yang terus menerima perintah dari Iran," kata Hadi merujuk pada mantan Presiden Yaman.

"Meskipun demikian, pemerintah yang sah terus memperluas tangannya untuk perdamaian karena bertanggung jawab atas rakyat Yaman dan untuk mencabut penderitaannya," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (24/9).

Hadi kemudian menuduh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menutup mata terhadap apa yang dia gambarkan sebagai perluasan Iran yang memungkinkan Houthi merebut ibukota Yaman, Sanaa, karena dia hanya sibuk dengan keberhasilan perundingan nuklir dengan Teheran.

"Tapi posisi di pemerintah AS saat ini lebih baik karena sikap mereka bahwa harus ada tekanan pada Houthi, dan Iran sehingga ekspansi mereka di wilayah tersebut akan berhenti," ungkapnya.

Lebih dari 10 ribu orang tewas dalam perang tersebut, yang dimulai pada bulan Maret 2015 ketika Houthi melakukan serangan terhadap istana kepresidenan Yaman. Hadiu yang sebelumnya sempat berkantor di Aden, sebuah kota pelabuhn di Yaman, memutuskan untuk melarikan diri ke Arab Saudi. Di mana di Saudi dia meminta Saudi cs untuk melakukan serangan terhadap Houthi.

Sebuah koalisi yang dipimpin oleh Saudi kemudian melakukan serangan terhadap Yaman. Krisis yang terjadi di Yaman disebut sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. 




Credit  sindonews.com





Israel Coba Halangi Palestina Bergabung dengan Interpol



Israel Coba Halangi Palestina Bergabung dengan Interpol
Pemerintah Israel dilaporkan tengah berusaha untuk menghalangi Palestina menjadi negara anggota Interpol. Foto/Istimewa



TEL AVIV - Pemerintah Israel dilaporkan tengah berusaha untuk menghalangi Palestina menjadi negara anggota Interpol. Pembahasan mengenai pencalonan Palestina sebagai anggota Interpol dikabarkan akan dilakukan oleh badan yang berbasis di Lyon, Prancis pada pekan depan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diketahui telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri Israel untuk meningkatkan upayanya guna mencegah Otoritas Palestina bergabung dengan organisasi polisi internasional tersebut.

Seorang pejabat di kemlu Israel, seperti dilansir Israel Hayom pada Minggu (24/9), mengatakan, menjadi anggota organisasi penegakan hukum internasional yang prestisius akan secara signifikan memperkuat tawaran kenegaraan Palestina. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk menghalau keanggotaan Palestina di badan tersebut.

Israel juga telah menyatakan keprihatinannya bahwa Palestina dapat menyalahgunakan keanggotaan mereka dan menggunakan Interpol sebagai platform untuk melemahkan negara Yahudi tersebut, termasuk tuntutan potensial untuk mengekstradisi pejabat Israel atau melakukan tindakan hukum lainnya terhadap mereka.

Diperlukan dua pertiga suara agar Palestina bisa menjadi anggota Interpol. Menurut pejabat kemlu Israel, pihaknya bekerja untuk menguatkan kriteria penerimaan sambil berusaha menunda pemungutan suara. 



Credit  sindonews.com








Jenderal Rusia Terbunuh oleh Tembakan Mortir ISIS di Suriah



Jenderal Rusia Terbunuh oleh Tembakan Mortir ISIS di Suriah
Kepulan asap di wilayah Deir ez-Zor, Suriah, imbas dari perang yang berkecamuk. Seorang jenderal Rusia tewas di wilayah itu akibat tembakan mortir ISIS. Foto/Russia Today/Zac Baillie



MOSKOW - Seorang jenderal Rusia yang merupakan tokoh penting dalam operasi militer Moskow di Suriah terbunuh oleh tembakan mortir kelompok ISIS di dekat wilayah Deir ez-Zor. Kematian petinggi militer Moskow ini telah dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Rusia.

Kementerian itu mengatakan, Letnan Jenderal Valery Asapov dari angkatan bersenjata Rusia, telah terbunuh setelah ditembaki mortir militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Asapov, lanjut kementerian itu, berada di sebuah pos komando yang diawaki oleh pasukan Suriah. Korban selama ini membantu operasi pembebasan wilayah Deir ez-Zor.

Asapov merupakan salah satu penasihat militer senior Rusia di Suriah. ”Akibat tembakan mortir yang tiba-tiba oleh militan ISIS, Letnan Jenderal Valery Asapov terluka parah akibat ledakan peluru,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dikutip kantor berita Tass, Senin (25/9/2017).

Sebagai pengakuan atas jasanya, Letnan Jenderal Asapov akan diberikan penghargaan oleh negaranya. Serangan mematikan itu dilaporkan terjadi hari Kamis lalu.

Pasukan bersenjata Suriah yang didukung oleh Angkatan Udara Rusia telah merebut 87,4 persen wilayah negaranya dari pendudukan ISIS. Militer Moskow mengklaim pesawat-pesawat tempur mereka telah menghancurkan lebih dari 96.000 teroris.

Pada awal September, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan kematian dua tentara Moskow yang juga ditembaki oleh ISIS di Suriah. Bersama Asapov, korban tewas dari kubu militer Moskow sudah mencapai 37 orang. 




Credit  sindonews.com








Korut Rilis Video Propaganda Kapal Induk dan Jet Pembom AS Diserang



Korut Rilis Video Propaganda Kapal Induk dan Jet Pembom AS Diserang
Pesawat jet pembom B-1B Lancer AS dalam video propaganda ditampilkan hancur oleh serangan rudal Korut. Foto/YouTube/Stimmekoreas



SEOUL - Media pemerintah Korea Utara (Korut) merilis video propaganda mirip adegan film-film Hollywood, di mana kapal induk tenaga nuklir dan pesawat jet pembom B-1B Amerika Serikat (AS) diserang hingga hancur. Video tersebut juga meledek Presiden Donald Trump yang sedang pidato.

Kapal induk AS, USS Carl Vinson, ditampilkan jadi objek serangan kapal selam rezim Kim Jong-un. Sedangkan pesawat jet pembom B-1B dan pesawat jet tempur F-35 ditampilkan hancur oleh serangan rudal Pyongyang.

Video yang dirilis oleh DPRK Today turut menampilkan Presiden Donald Trump sedang pidato pada perayaan ulang tahun ke-70 Angkatan Darat AS di Joint Base Andrews. Trump disebut sebagai “orang gila” dalam adegan tersebut.

“Jika F-35, B-1B dan Carl Vinson memimpin serangan AS, mereka akan menuju ke kuburan dalam urutan itu,” bunyi keterangan video yang dirilis, sebagaimana dikutip Yonhap, Senin (25/9/2017).

Penayangan video propaganda ini terjadi setelah pesawat jet pembom B-1B Lancer Angkatan Udara AS yang dikawal oleh jet tempur F-15, terbang di wilayah udara internasional melintasi perairan timur Korut pada hari Sabtu.

Pentagon mengatakan, penerbangan pesawat jet pembom B-1B dan rombongannya berada di ujung utara zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan. Pesawat pembom itu terbang dari Guam. Sedangkan pesawat jet tempur F-15C Eagle terbang dari  Okinawa.

”Misi ini adalah demonstrasi tekad AS dan sebuah pesan yang jelas bahwa Presiden (Donald Trump) memiliki banyak opsi militer untuk mengalahkan ancaman apapun,” kata juru bicara Pentagon Dana White. Menurutnya, manuver itu sebagai pesan atas perilaku sembrono Pyongyang.

Perang kata-kata antara Pyongyang dan Washington telah meningkat sejak Presiden Trump mulai menjabat. Dia telah berulang kali menyatakan bahwa Gedung Putih telah kehabisan kesabaran terhadap pemimpin Korut Kim Jong-un.

Kedua pemimpin ini telah terkunci dalam perang kata-kata baru-baru ini, di mana Trump menyebut pemimpin Korut sebagai “manusia roket” dan “orang gila”. Sedangkan Kim membalas dengan menyebut Trump dengan sebutan “dotard” dan “pemimpin bermental gila”.

Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho dalam pidato di Majelis Umum PBB ikut membalas penghinaan Trump terhadap Kim.”Penghinaan Trump terhadap Kim Jong-un membuat kunjungan roket kami ke seluruh daratan AS tak terelakkan,” kata Ri Yong-ho.







Credit  sindonews.com





Korut: Kim Jong-un Dihina, Serangan Roket ke AS Tak Terelakkan



Korut: Kim Jong-un Dihina, Serangan Roket ke AS Tak Terelakkan
Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho tiba di Majelis Umum PBB di New York, Sabtu (23/9/2017). Dia menegaskan, serangan roket Korut ke seluruh AS tak terelakkan setelah Kim Jong-un dihina. Foto/REUTERS/Eduardo Munoz



NEW YORK - Pemerintah Korea Utara (Korut) mengatakan, serangan roketnya ke seluruh daratan Amerika Serikat (AS) tidak dapat hindari setelah Presiden Donald Trump menghina pemimpin Pyongyang, Kim Jong-un. Trump telah meledek Kim dengan sebutan “manusia roket” yang akan jalankan misi bunuh diri.

“Penghinaan yang dibuat oleh Presiden Donald Trump terhadap pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, membuat kunjungan roket kami ke seluruh daratan AS tak terelakkan,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Utara Ri Yong-ho kepada Majelis Umum PBB pada hari Sabtu.

Sanksi, kata dia, tidak akan menggeser tekad Pyongyang untuk mengembangkan persenjataan nuklir dan rudal yang tinggal "satu inci lagi”.

Pemimpin  Washington dan pemimpin Pyongyang telah terlibat perang kata-kata dalam beberapa hari ini. Trump menghina Kim dengan sebutan “manusia roket” dan “orang gila”. Sedangkan  Kim Jong-un menyebut Trump dengan sebutan “dotard bermental cacat”.

Menlu Ri sependapat dengan pemimpinnya soal julukan terhadap pemimpin Gedung Putih yang ingin menghancurkan Korea Utara secara total. Ri menggambarkan presiden AS sebagai “orang cacat mental penuh dengan megalomania” yang memiliki tombol nuklir.

Menurut Ri, tidak hanya penghinaan dari Donald Trump yang gagal menggoyahkan tekad Pyongyang untuk melanjutkan program nuklir dan misilnya, namun sanksi yang diberlakukan Dewan Keamanan PBB juga akan gagal.

”Hanya harapan menyedihkan untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa DPRK (Korea Utara) akan terguncang satu inci atau mengubah pendiriannya karena sanksi yang lebih keras oleh pasukan yang bermusuhan,” kata diplomat top Pyongyang tersebut, seperti dikutip Reuters, Minggu (24/9/2017).

Tujuan utama Korea Utara, sambung dia, adalah mencapai keseimbangan kekuatan strategis dengan AS.

”Melalui perjuangan yang begitu lama dan sulit, sekarang kami akhirnya hanya beberapa langkah dari gerbang terakhir penyelesaian kekuatan nuklir,” imbuh dia kepada Majelis Umum PBB.

Ri membalikkan ledekan Donald Trump yang menyebut Kim akan menjalankan misi bunuh diri jika menyerang AS dan sekutunya. ”Trump sendiri yang sedang dalam sebuah misi bunuh diri,” ucap Ri. 





Credit  sindonews.com








Korut Ancam Ledakkan Bom Hidrogen, Kapal Induk Nuklir AS Manuver


Korut Ancam Ledakkan Bom Hidrogen, Kapal Induk Nuklir AS Manuver


Kapal induk Amerika Serikat, USS Ronald Reagan, berlatih bersama kapal perang Jepang di Semenanjung Korea. Foto/REUTERS


TOKYO - Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS Ronald Reagan, bermanuver bersama kapal perang Jepang di selatan Semenanjung Korea. Latihan tempur ini berlangsung bersamaan dengan ancaman Korea Utara (Korut) yang akan meledekkan bom hidrogen di kawasan Samudra Pasifik.

Kapal induk Ronald Reagan yang memiliki bobot 100.000 ton itu berbasis di Yokosuka, Prefektur Kanagawa. Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dalam sebuah pernyataan mengatakakan, kapal induk AS itu telah mengadakan latihan dengan kapal-kapal perang Jepang di perairan selatan dan barat pulau-pulau utama Jepang sejak 11 September 2017.

Armada kapal induk AS itu juga bersiap untuk melakukan latihan terpisah dengan Angkatan Laut Korea Selatan pada bulan Oktober 2017.


Latihan skala besar ini melibatkan tiga kapal perang Jepang, termasuk dua kapal perusak dan satu dari dua kapal pengangkut helikopter terbesar di dunia. Manuver gabungan itu akan beroperasi sampai akhir bulan ini.

Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho mengatakan bahwa Pyongyang sedang mempertimbangkan untuk menguji coba sebuah bom hidrogen di atas Samudra Pasifik. Langkah tersebut dikatakan sebagai tanggapan terhadap Washington yang meningkatkan sanksi ekonomi terhadap Korut.

”Ini bisa menjadi ledakan H-bomb (bom hidrogen) yang paling kuat di Pasifik,” kata Ri, seperti dikutip Yonhap.

Usulan tersebut muncul saat Ri diminta untuk mengklarifikasi pernyataan terbaru Kim Jong-un, di mana pemimpin Korut tersebut bersumpah untuk membalas dendam terhadap Presiden AS Donald Trump karena telah menghina dia dan negaranya di depan mata dunia, termasuk mengancam  akan menghancurkan Korut secara total.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan pada hari Jumat bahwa meski ketegangan dengan Korut meningkat, upaya diplomatik tetap berlanjut.

”Kami sangat tertantang, namun upaya diplomatik kami terus berlanjut,” kata Tillerson dalam sebuah wawancara dengan ABC, yang dikutip Sabtu (23/9/2017). ”Kami telah menempatkan sanksi ekonomi terkuat yang pernah ada terhadap Kim Jong-un,” ujarnya.

”Jadi, dia sedang diuji dengan sanksi, ada suara dari setiap penjuru dunia,” imbuh Tillerson. 

Sementara itu, Rusia bersikeras bahwa perundingan diplomatik satu-satunya cara untuk mengatasi ketegangan di Semenanjung Korea.

“Skenario lain dapat menyebabkan konsekuensi yang sangat tidak diinginkan dan bahkan bencana,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. ”Moskow masih menyerukan semua pihak yang berkepentingan untuk menahan diri,” ujar Peskov.
(mas)




Credit  sindonews.com




Bom Bunuh Diri Hantam Konvoi NATO di Afghanistan



Bom Bunuh Diri Hantam Konvoi NATO di Afghanistan
Seorang pembom mobil menyerang sebuah konvoi tentara asal Denmark yang tergabung dalam misi militer pimpinan NATO di ibukota Afghanistan, Kabul. Foto/Reuters



KABUL - Seorang pembom mobil menyerang sebuah konvoi tentara asal Denmark yang tergabung dalam misi militer pimpinan NATO di ibukota Afghanistan, Kabul. Serangan itu melukai sejumlah warga sipil.

Seorang juru bicara militer Denmark mengatakan, beberapa warga sipil mungkin terbunuh dalam serangan itu. Namun, pejabat Afghanistan menuturkan, pihaknya tidak mendapat adanya laporan korban jiwa, hanya lima warga sipil terluka akibat serangan itu.

Kapten William Salvin, juru bicara misi "Resolute Support" NATO, mengkonfirmasi bahwa sebuah serangan telah terjadi dan mengatakan sebuah tim berada di lokasi kejadian untuk mengevakuasi kendaraan yang terkena bom itu.

"Tidak ada korban dari sisi kami akibat ledakan tersebut," kata Salvin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (24/9).

Sementara itu, juru bicara militer Denmark mengatakan, tentara Denmark adalah bagian dari tim keamanan yang biasanya terlibat dalam melindungi penasihat militer dalam perjalanan ke dan dari akademi militer Afghanistan di dekat Kabul.

Personel NATO yang bepergian dengan jalan darat biasanya melakukan perjalanan dengan kendaraan lapis baja, yang hampir bisa menahan semua serangan, kecuali serangan bom dalam jarak dekat. Namun, saat ini personel NATO lebih sering melakukan perjalanan dengan helikopter bila menempuh perjalanan yang cukup jauh.




Credit  sindonews.com