Jumat, 08 September 2017

Intervensi Forum Pasifik, RI Dorong Perangi Sampah Plastik



Intervensi Forum Pasifik, RI Dorong Perangi Sampah Plastik 
Indonesia dorong negara-negara PIF perangi sampah plastik. (Dok. Istimewa)


Jakarta, CB -- Delegasi pemerintah Indonesia dalam Dialog Rekanan (FDP) Forum Kepulauan Pasifik atau PIF ke-29, Kamis (7/9), mendorong inisiatif untuk memerangi sampah plastik di laut.

Hal ini menjadi bagian dari keinginan pemerintah RI untuk memperkuat tata kelola samudra atau ocean governance di kawasan.

 

Pernyataan ini merupakan intervensi Indonesia selaku pembicara pertama yang diikuti China, Amerika Serikat dan Uni Eropa, sebagai tanggapan terhadap panelis sejumlah Kepala Negara Pasifik, termasuk Vanuatu, Samoa dan Kepulauan Cook.

"Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki kemiripan dengan mayoritas negara PIF, termasuk keperluan untuk perkuat ocean governance di kawasan," kata Desra Percaya, Ketua Delegasi RI dalam forum tersebut.

Indonesia berpartisipasi pada rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi PIF ke-48 di Apia, Samoa, pada 4-8 September 2017, khususnya pada FDP yang digelar hari ini.

Sesuai dengan agenda KTT, Indonesia mendorong kerja sama konkret RI-PIF dalam memerangi masalah sampah plastik di laut, promosi dan pemanfaatan kantong plastik yang bisa terdegradasi secara biologis (biodegradable) dan posisi Indonesia selaku tuan rumah Konferensi Samudra Kita 2018 di Bali.

 
Dalam kesempatan ini, RI juga menawarkan kemitraan dengan negara PFI melalui kerja sama, antara lain di bidang teknologi pengelolaan sampah plastik terbarukan dan pertukaran tenaga ahli untuk diseminasi teknologi plastik biodegradable.

KTT PIF merupakan forum regional terbesar yang melibatkan 18 negara/teritori anggota dari seluruh sub-kawasan Pasifik dan 18 negara mitra pembangunan dari berbagai belahan dunia.





Credit  cnnindonesia.com







Jokowi dan PM Lee Sepakati Kerja Sama Pendidikan dan Bencana


Jokowi dan PM Lee Sepakati Kerja Sama Pendidikan dan Bencana 
Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berjabat tangan sebelum jumpa pers kunjungan kenegaraan. (REUTERS/Edgar Su)



Jakarta, CB -- Kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Singapura menghasilkan kesepakatan kerja sama di bidang pendidikan dan penanggulangan bencana.

Jokowi berada di Singapura selama dua hari kurun waktu 6-7 September 2017. Setelah menghabiskan hari pertama untuk menemui masyarkat di negara jiran itu, Jokowi baru bertamu ke tempat Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada hari berikutnya.

 
Jokowi mendatangi kantor PM Singapura pada pukul 10.30 waktu setempat. Dia disambut Lee, dan dibawa ke lantai 2 The Istana, Kamis (7/9).

Lewat rilis yang diterima dari Sekretariat Presiden, Jokowi dan PM Lee menyaksikan setidaknya empat nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pendidikan dan penanggulangan bencana.

 
Pertama adalah kerja sama pendidikan dan pelatihan vokasional antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Pendidikan (Pendidikan Tinggi dan Keterampilan) Singapura Ong Ye Kung. Selanjutnya, kerja sama bidang pendidikan antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Pendidikan (Pendidikan Dasar) Singapura Ng Chee Meng.

Setelah itu, kerja sama bidang pendidikan tinggi antara Menteri Riset Tenologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir dan Menteri Pendidikan (Pendidikan Tinggi dan Keterampilan) Singapura Ong Ye Kung. Terakhir, kerja sama pengelolaan risiko bencana antara Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Komisioner Pasukan Pertahanan Sipil Singapura Eric Yap.






Credit  cnnindonesia.com






Dubes RI Usulkan Moratorium Pengiriman PRT ke Malaysia


Dubes RI Usulkan Moratorium Pengiriman PRT ke Malaysia 
Duta Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Rusdi Kirana, mengusulkan moratorium pengiriman asisten rumah tangga ke Malaysia. (CNN Indonesia/Safir Makki)


Jakarta, CB -- Duta Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Rusdi Kirana, mengutarakan niatnya untuk mengusulkan moratorium pengiriman pembantu rumah tangga (ART) ke Malaysia.

"Kalau pemerintah pusat menyetujui, KBRI Kuala Lumpur akan mengusulkan moratorium pembantu rumah tangga," kata Rusdi sebagaimana dikutip Antara, Kamis (7/9).

Rusdi mengambil keputusan ini setelah berdiskusi dengan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia mengenai pemotongan gaji PRT sebesar RM300-400 oleh agen selama enam bulan.

"Saya pikir, diskusi ini akan panjang. Karena itu, kalau tidak selesai, kita moratorium saja," ucapnya.

Menurut Rusdi, moratorium ini harus mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo terlebih dulu.

"Kalau Presiden Joko Widodo memerintahkan hari ini bisa dilakukan moratorium PRT akan kami laksanakan. Namun, kalau mesti mengikuti prosedur dan diplomasi kami akan mengikuti," katanya.

Jika harus melalui prosedur resmi, Rusdi pun sudah siap mengirimkan surat kepada Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri.

Merujuk pada data KBRI Kuala Lumpur, ada sekitar 230 PRT Indonesia di Malaysia. Setiap harinya, ada sekitar 70 pengaduan dari para PRT tersebut.

Rusdi mengatakan, isu PRT ini kerap menjadi persoalan dalam hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia.


Sebelumnya, Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), Hermono, juga menyampaikan hal serupa.

Hermono mengatakan, tak adanya perjanjian mengenai ketenagakerjaan antara Indonesia dan Malaysia merupakan salah satu hambatan penanganan masalah TKI di Negeri Jiran.

Ia menjelaskan, kedua negara sebenarnya sudah memiliki nota kesepahaman (MoU) mengenai ketenagakerjaan, tapi masa berlakunya jatuh tempo sejak Mei 2016 lalu. Indonesia pun langsung mengajukan draf MoU baru pada November lalu, tapi Malaysia tak kunjung menanggapi.

“Ini buat kita tanda tanya juga, padahal kalau memang sama-sama butuh, mari kita duduk, tapi kalau tidak mau, kita harus ambil sikap. Kita tidak bisa diam saja. Jika tidak ada MoU, kita yang dirugikan,” kata Hermono.






Credit  cnnindonesia.com




Bangladesh Protes Myanmar Soal Ranjau untuk Cegat Rohingya


Bangladesh Protes Myanmar Soal Ranjau untuk Cegat Rohingya Bangladesh meyakini aparat Myanmar menanam ranjau di sepanjang pagar berduri di perbatasan kedua negara. (REUTERS/Soe Zeya Tun)


Jakarta, CB -- Bangladesh melontarkan protes kepada Myanmar karena diduga menanam ranjau di sepanjang perbatasan untuk mencegah Muslim Rohingya yang berniat kembali ke negaranya.

"Ya," ujar Menteri Luar Negeri Bangladesh, Shahidul Haque, ketika diminta konfirmasi mengenai protes tersebut. Namun, ia tidak mengelaborasi lebih lanjut.

Tiga sumber pemerintah yang dikonfirmasi Reuters juga mengatakan Bangladesh telah mengirimkan sebuah surat protes kepada Myanmar yang menganggap pemerintahan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi itu telah melanggar norma internasional.

"Bangladesh telah mengungkapkan kekhawatirannya kepada Myanmar soal sejumlah ledakan yang terjadi sangat dekat dengan perbatasan," ucap seorang sumber dari Bangladesh pada Kamis (7/9).

Protes ini disampaikan karena kekhawatiran lonjakan pengungsi Rohingya ke Bangladesh untuk melarikan diri dari krisis kemanusiaan yang terjadi Rakhine, Myanmar.



Kekhawatiran ini muncul setelah dua sumber lain dari Bangladesh meyakini pasukan keamanan Myanmar menanam ranjau di sepanjang pagar berduri yang terletak di perbatasan kedua negara.

Kedua sumber tersebut mengaku mengetahui penempatan ranjau itu melalui bukti fotografi dan dari sejumlah informan lainnya.

"Pasukan kami juga melihat tiga sampai empat kelompok petugas yang bekerja meletakan sesuatu ke dalam tanah di dekat pagar berduri. Kami kemudian mengonfirmasi hal itu melalui kepada informan yang membenarkan bahwa mereka [Myanmar] menempatkan ranjau," katanya.

Meski begitu, sumber tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut kelompok tersebut berseragam dan merupakan aparat keamanan Myanmar atau bukan.

Sebelumnya, seorang petugas perbatasan Bangladesh, Hassan Khan, juga mengatakan empat ledakan sempat terdengar sejak awal pekan ini di perbatasan Myanmar.

Seorang anak laki-laki bahkan dilaporkan kehilangan kaki kirinya setelah terkena ledakan di perbatasan. Anak itu akhirnya dibawa ke Bangladesh untuk mendapat perawatan medis.

Sementara itu, seorang pengungsi Rohingya sempat mendatangi tempat terjadinya ledakan di perbatasan dan merekam keadaan sekitar. Videonya menunjukkan adanya logam-logam berdiameter 10 sentimeter tertanam di tanah sekitar tempat itu.

Dua pengungsi Rohingya lainnya juga mengaku melihat tentara Myanmar di lokasi tersebut pada malam hari sebelum ledakan-ledakan itu terjadi.

Hal tersebut menambah spekulasi bahwa Myanmar memang menggunakan ranjau untuk membendung pergerakan orang yang ingin memasuki wilayahnya, khususnya etnis Rohingya.

Meski begitu, Reuters belum bisa memverifikasi secara independen mengenai laporan ranjau tersebut dan kaitan langsungnya dengan aparat Myanmar.

Myanmar pun hingga kini belum memberikan komentar perihal dugaan penggunaan ranjau oleh aparatnya tersebut.




Credit  cnnindonesia.com








Meksiko usir duta besar Korea Utara karena bom hidrogen


Meksiko usir duta besar Korea Utara karena bom hidrogen
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto. (REUTERS/Edgard Garrido )
Aktivitas nuklir Korea Utara adalah risiko serius untuk perdamaian dan keamanan internasional

Mexico City (CB) - Pemerintah Meksiko, Kamis waktu setempat, menyatakan bahwa duta besar Meksiko telah dipersona-non-gratakan sebagai protes negara itu terhadap uji coba senjata nuklir Korea Utara. Langkah ini tidak biasa dilakukan Meksiko, namun sejalan dengan garis kebijakan negara tetangganya, Amerika Serikat.

Pemerintah Meksiko memberi waktu 72 jam kepada Duta Besar Kim Hyong Gil untuk meninggalkan Meksiko demi mengungkapkan "penolakan mutlak" Meksiko terhadap aktivitas nuklir Korea Utara belakangan ini. Meksiko menyatakan uji coba itu ancaman besar bagi kawasan dan dunia.

Sebelum ini Meksiko mengambil garis diplomasi yang lembut, namun dalam beberapa bulan terakhir garis itu berubah menjadi keras, termasuk saat mengutuk pemerintah Venezuela dan Korea Utara yang disebutnya akan makin diisolasi dunia.

"Aktivitas nuklir Korea Utara adalah risiko serius untuk perdamaian dan keamanan internasional serta memesankan ancaman yang terus meningkat terhadap negara-negara di kawasan itu, termasuk sekutu-sekutu fundamental Meksiko seperti Jepang dan Korea Selatan," kata pemerintah Meksiko.

Langkah Meksiko itu mengikuti gelombang kutukan internasional terhadap Korea Utara atas peluncuran rudalnya yang sudah berulang-ulang dalam beberapa pekan terakhir.

Meski begitu pemerintahan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto tidak berniat memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara, demikian Reuters.


Credit  antaranews.com









China akan tangani isu perdagangan Korut demi keamanan, stabilitas



Beijing (CB) - Kementerian Perdagangan China, Kamis, mengatakan akan terus menangani masalah perdagangan Korea Utara dengan cara yang menguntungkan perdamaian, stabilitas dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Juru bicara Kementerian Gao Feng menyampaikan komentar itu di sebuah media briefing rutin.Pada pekan lalu Korea Utara melakukan uji coba nuklir yang memicu kecaman dunia internasional.

Menurut kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, pengembangan bom hidrogen itu dilakukan di tengah peningkatan ketegangan wilayah menyusul dua uji peluru kendali antar benua (ICBM) Pyongyang pada Juli, yang dapat terbang hingga sekitar 10.000 kilometer dan diperkirakan menjangkau beberapa bagian dari daratan utama Amerika Serikat.

Di bawah kepemimpinan generasi ketiga, Kim Jong-un, Korea Utara berusaha mengembangkan perangkat nuklir kecil dan ringan, yang sesuai dengan peluru kendali balistik jarak jauh tanpa mempengaruhi jangkauannya, sehingga mampu bertahan setelah kembali memasuki atmosfer Bumi.

Korea Utara, yang mengembangkan kegiatan nuklir dan peluru kendalinya meskipun bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan menyebabkannya dikenai beberapa sanksi, "baru-baru ini berhasil" membuat kemajuan dalam pengembangan bom hidrogen yang akan dimuat dalam ICBM, menurut laporan KCNA.

"Bom-H, yang kekuatan peledaknya dapat disesuaikan dari puluhan kilo ton hingga ratusan kilo ton, merupakan senjata termonuklir bersifat multifungsi dengan kekuatan perusak yang hebat, meskipun diledakkan bahkan di tempat yang tinggi untuk serangan EMP (Electromagnetic Pulse) super kuat guna menyerang sesuai dengan tujuan strategis," kata KCNA.

Kim Dong-yub, seorang ahli militer di Institut Studi Timur Jauh pada Universitas Kyungnam, Seoul, merasa skeptis.

"Jika merujuk pada daya ledak puluhan sampai ratusan kilo ton, itu tampaknya bukan bom H yang sama sekali baru. Kemungkinan itu hanyalah perangkat nuklir yang diperkuat," kata Dong-yub, mengacu pada bom atom, yang menggunakan beberapa isotop hidrogen untuk meningkatkan daya ledak.

Daya ledak bom hidrogen dapat mencapai ribuan kilo ton, lebih kuat daripada bom nuklir, yang terakhir di uji Korea Utara pada September dengan kekuatan hanya sekitar 10 sampai 15 kilo ton, mirip dengan yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada 1945. Demikian laporan Reuters




Credit  antaranews.com




Trump mulai tak sabar, bilang tak kesampingkan aksi militer ke Korut


Trump mulai tak sabar, bilang tak kesampingkan aksi militer ke Korut
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (REUTERS/John Sommers II)


Washington (CB) - Presiden Amerika Serikat mengaku tidak akan memilih menggunakan aksi militer terhadap Korea Utara untuk menghadapi ancaman nuklir dan peluru kendalinya, tetapi jika dia memilih opsi itu maka itu bakal menjadi hari menyedihkan untuk pemimpin Korea Utara.

Trump kembali menyatakan tidak mengesampingkan aksi militer menyusul uji coba senjata nuklir Korea Utara yang keenam dan paling dahsyat kendati pemerintahannya lebih memilih meningkatkan sanksi ekonomi. Dia menyatakan Pyongyang punya prilaku buruk sehingga harus dihentikan.

"Langkah militer tentu saja akan menjadi opsi. Apakah itu tak terelakkan? Tidak ada yang tidak terelakkan," kata Trump dalam jumpa pers seperti dikutip Reuters.

"Saya lebih memilih tidak menggunakan rute militer. (Tetapi) Jika kami menerapkannya kepada Korea Utara, maka itu akan menjadi hari yang menyedihkan bagi Korea Utara," sambung Trump.

Kendati Trump menyatakan tak mengesampingkan opsi militer, para pejabat teras pemerintahannya sudah menegaskan bahwa pintu solusi diplomatik masih terbuka.

Korea Utara sendiri sudah menyatakan akan membalas setiap sanksi PBB dan tekanan AS dengan langkah-langkah balasan seraya menuduh AS menginginkan perang.





Credit  antaranews.com



AS peringatkan akan jatuhkan sanksi negara yang berdagang dengan Korut



Washington (CB) - Menteri Keuangan Amerika Serikat Steve Mnuchin, Rabu, mengatakan Washington akan menjatuhkan sanksi pada setiap negara yang melakukan hubungan perdagangan dengan Korea Utara.

Menurt Mnuchin, jika Perserikatan Bangsa Bangsa tidak memberikan sanksi tambahan kepada Korea Utara terkait uji coba nuklir, dia telah memiliki perintah eksekutif yang siap untuk diajukan pada Presiden Donald Trump guna menjatuhkan sanksi kepada negara mana pun yang melakukan perdagangan dengan Pyongyang.

"Saya sudah menyiapkan sebuah perintah eksekutif, siap untuk diajukan kepada presiden. Perintah itu akan memberi wewenang kepada saya untuk menghentikan perdagangan dan untuk memberikan sanksi kepada siapa pun yang melakukan perdagangan dengan Korea Utara. Presiden akan mempertimbangkan itu pada saat yang tepat setelah dia memberikan waktu bagi Perserikatan Bangsa Bangsa untuk bertindak," kata Mnuchin kepada wartawan dalam sebuah penerbangan kembali ke Washington dari Dakota Utara, tempat Trump memberi pidato mengenai reformasi pajak.

Pada pekan lalu Korea Utara melakukan uji coba nuklir yang memicu kecaman dunia internasional.

Menurut kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, pengembangan bom hidrogen itu dilakukan di tengah peningkatan ketegangan wilayah menyusul dua uji peluru kendali antar benua (ICBM) Pyongyang pada Juli, yang dapat terbang hingga sekitar 10.000 kilometer dan diperkirakan menjangkau beberapa bagian dari daratan utama Amerika Serikat.

Di bawah kepemimpinan generasi ketiga, Kim Jong-un, Korea Utara berusaha mengembangkan perangkat nuklir kecil dan ringan, yang sesuai dengan peluru kendali balistik jarak jauh tanpa mempengaruhi jangkauannya, sehingga mampu bertahan setelah kembali memasuki atmosfer Bumi.

Korea Utara, yang mengembangkan kegiatan nuklir dan peluru kendalinya meskipun bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan menyebabkannya dikenai beberapa sanksi, "baru-baru ini berhasil" membuat kemajuan dalam pengembangan bom hidrogen yang akan dimuat dalam ICBM, menurut laporan KCNA.

"Bom-H, yang kekuatan peledaknya dapat disesuaikan dari puluhan kilo ton hingga ratusan kilo ton, merupakan senjata termonuklir bersifat multifungsi dengan kekuatan perusak yang hebat, meskipun diledakkan bahkan di tempat yang tinggi untuk serangan EMP (Electromagnetic Pulse) super kuat guna menyerang sesuai dengan tujuan strategis," kata KCNA.

Kim Dong-yub, seorang ahli militer di Institut Studi Timur Jauh pada Universitas Kyungnam, Seoul, merasa skeptis.

"Jika merujuk pada daya ledak puluhan sampai ratusan kilo ton, itu tampaknya bukan bom H yang sama sekali baru. Kemungkinan itu hanyalah perangkat nuklir yang diperkuat," kata Dong-yub, mengacu pada bom atom, yang menggunakan beberapa isotop hidrogen untuk meningkatkan daya ledak.

Daya ledak bom hidrogen dapat mencapai ribuan kilo ton, lebih kuat daripada bom nuklir, yang terakhir di uji Korea Utara pada September dengan kekuatan hanya sekitar 10 sampai 15 kilo ton, mirip dengan yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada 1945. Demikian laporan Reuters.





Credit  antaranews.com



Uni Eropa siap-siap perkeras sanksi Korea Utara


Uni Eropa siap-siap perkeras sanksi Korea Utara
Ilustrasi - Hwasong-12, rudal jarak menengah milik Korea Utara (Reuters)

Tallin, Estonia (ANTARA News) - Uni Eropa sedang menyiapkan sanksi lebih keras terhadap Korea Utara, ujar kepala diplomatik UE pada Kamis (7/9), sebagai bagian dari upaya internasional untuk menghukum negara itu karena uji coba nuklir terbarunya.

"Saya akan mengajukan para menteri untuk bekerja dalam beberapa hari mendatang guna meningkatkan sanksi otonomi UE," kata Federica Mogherini.

Hal tersebut disampaikannya saat tiba untuk pertemuan para menteri luar negeri UE di Tallinn, Estonia, demikian AFP.






Credit  antaranews.com





Korea Utara pesta pora rayakan sukses uji Bom Hidrogen


Korea Utara pesta pora rayakan sukses uji Bom Hidrogen
Hwasong-14, peluru kendali antarbenua atau ICBM milik Korea Utara. (Reuters)



Jakarta (CB) - Korea Utara menggelar perayaan massal untuk para ilmuwan yang terlibat dalam uji coba peledakan bom nuklir terbesarnya. Pesta pora ini diwarnai dengan nyala kembang api dan pawai di Pyongyang.

Warga ibu kota Korea Utara ini berbaris di jalan-jalan, kemarin, melambaikan pom-pom warna merah muda dan ungu, serta bersorak ke arah konvoi bus yang membawa para ilmuwan ke dalam kota, sembari melemparkan bunga kertas hiasan kepada mereka begitu berjalan memasuki Lapangan Kim Il-Sung.

"Kita menyampaikan penghormatan agung kepada Kamerad Kim Jong-Un, Sang Pemimpin Tertinggi yang telah membawa kita ke pencapaian tertinggi dalam sejarah bangsa Korea," demikian bunyi salah satu banner di lapangan itu di mana puluhan ribu orang bersorak sorai.

Banner lainnya yang bergambar peluru kendali di truk pengangkut misil ditulisi kalimat, "Tidak ada seorang pun yang boleh menghentikan kita berjalan ke masa depan."

Ledakan bom nuklir itu memicu kecaman dunia dan seruan AS, Korea Selatan, Jepang dan negara lainnya untuk hadirnya sanksi lebih keras lagi dari Dewan Keamanan PBB kepada Korea Utara.

Kantor berita KCNA melukiskan ledakan nuklir itu sebagai "uji coba Bom-H ICBM yang berhasil."

Koordinator pawai massal menyatakan militer Korea Utara akan mengakhiri nasib imperialis gangster AS melalui serangan pencegahan yang tak kenal ampun dan paling dahsyat jika mereka dan gerombolan pengkhianat memicu perang, lapor KCNA.

Ledakan bom nuklir Minggu pekan lalu itu adalah peledakan bom nuklir yang keenam oleh Korea Utara dan yang merupakan paling dahsyat.

Bom hidrogen atau Bom-H, adalah senjata mengerikan yang jauh lebih dahsyat ketimbang bom atom yang dihasilkan dari reaksi fisi, dan memanfaatkan ledakan nuklir guna menghasilkan suhu padat yang dibutuhkan untuk menciptakan reaksi fusi, demikian AFP.




Credit  antaranews.com






Venezuela: sanksi Trump dapat pengaruhi eksport minyak ke AS


Venezuela: sanksi Trump dapat pengaruhi eksport minyak ke AS
Venezuela (www.wikipedia.org)


Karakas, Venezuela (CB) - Sanksi yudisial dan keuangan yang dijatuhkan atas Venezuela oleh Pemerintah AS membuat pasokan minyak negeri itu ke AS terancam, kata Kementerian Luar Negeri Venezuela pada Rabu (6/9).

Di dalam satu pernyataan, Kementerian tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua mengatakan keputusan "tidak sah dan sepihak" Presiden AS Donald Trump "membuat status kami terancam, selama hampir satu abad, sebagai pemasok paling aman dan paling dekat minyak ke AS".

Teks pernyataan Kementerian Luar Negeri Venezuela, yang ditujukan kepada pemerintah dan rakyat Amerika, menjelaskan sanksi itu "juga akan mempengaruhi rata-rata warga Amerika, yang menghadapi kemungkinan kenaikan harga gas, dan ribuan pekerja terancam kehilangan tabungan mereka".

Pada 2016, AS mengimpor rata-rata 741.000 barel minyak per hari dari Venezuela.

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Karakas setelah Trump pada 25 Agustus menjatuhkan sanksi baru atas Venezuela, termasuk pembatasan perdagangan obligasi Venezuela di pasar keuangan Amerika.

Sanski baru itu dijatuhkan oleh AS, setelah Pemerintah Venezuela mengambil sumpah Majelis Konstituen Nasional (ANC), yang dipilih melalui pemungutan suara pada 30 Juli, tapi telah dipandang sebagai perebutan kekuasaan non-konstitusional oleh sebagian besar masyarakat internasional.






Credit  antaranews.com





AS jatuhkan sanksi atas pejabat Sudan Selatan


AS jatuhkan sanksi atas pejabat Sudan Selatan
Sudan Selatan. (google.com)


Washington (CB) - Amerika Serikat pada Rabu (6/9) menjatuhkan sanksi atas dua anggota senior Pemerintah Sudan Selatan, seorang mantan pejabat dan tiga perusahaan Sudan Selatan karena merusak perdamaian, keamanan atau kestabilan di negeri itu.

Menurut Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri AS, sanksi tersebut ditujukan kepada Wakil Menteri Pertahanan Sudan Selatan Malek Reuben, Menteri Penerangan Michael Makuei dan mantan kepala staf militer Paul Malong.

Tiga perusahaan milik Reuben, yaito All Energy Investments, A+ Engineering, Electronics & Media Printing dan Mak International Services juga menjadi sasaran sanksi, kata Departemen Keuangan AS.

"Kami terus menjelaskan kepada para pemimpin Sudan Selatan bahwa mereka harus menghormati gencatan senjata yang mereka umumkan, menghidupkan kembali Kesepakatan 2015 mengenai Penyelesaian Konflik di Republik Sudan Selatan dengan terlibat secara berarti dengan pihak oposisi," kata Departemen Luar Negeri AS di dalam pernyataan itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.

Sudan Selatan terperosok ke dalam kerusuhan pada Desember 2013, setelah pertikaian politik antara Presiden Salva Kiir dan mantan wakilnya Riek Machar mengakibatkan perang yang membuat berhadapan tentara, yang kebanyakan dari suku Dinka yang setia kepada Kiir, dengan kelompok etnik Nuer, asal Machar.

Kesepakatan perdamaian 2015 untuk mengakhiri kerusuhan sekali lagi dilanggar pada Juli 2016, ketika semua faksi yang bertikai melanjutkan perang di ibu kota sehingga memaksa Machar melarikan diri ke pengasingan.

Konflik itu telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang terusir dari rumah mereka dan mengungsi ke negara tetangga.




Credit  antaranews.com






Kamis, 07 September 2017

Dahsyatnya Badai Irma, 90% Rumah di Pulau Barbuda Hancur


Dahsyatnya Badai Irma, 90% Rumah di Pulau Barbuda Hancur
Photo : REUTERS/Alvin Baez

Badai Irma menerjang Puerto Rico Rabu, 6 September waktu setempat.            



CB – Badai Irma menerjang Puerto Rico, Rabu, 6 September 2017 waktu setempat. Sebelumnya, salah satu badai terdahsyat di Atlantik ini menyapu beberapa pulau di Karibia, dan dalam waktu dekat ini akan bergerak menuju Florida Selatan.
Sedikitnya empat orang dilaporkan tewas akibat terjangan badai Irman di Kepulauan Karibia. Ramalan cuaca setempat menggambarkan badai ini masuk kategori 5 yang berpotensi bencana, klasifikasi tertinggi untuk klasifikasi topan di Amerika Serikat.

Pulau kembar di Karibia, Antigua dan Barbuda adalah wilayah paling parah terdampak. Jaringan komunikasi terputus selama beberapa jam di Barbuda yang memiliki penduduk 1.700 orang.
"90 persen dari semua tempat tinggal di sana rata dengan tanah," kata Perdana Menteri Gaston Browne dilansir Reuters, Kamis, 7 September 2017.
Badai Irma kategori 5 menghasilkan angin sepanjang 185 mil per jam (300 km/jam). Badai ini berada di jalur menuju Florida yang diprediksi tiba pada hari Sabtu atau Minggu. Sementara intensitas badai Irma fluktuatif. Badai tersebut diperkirakan akan tetap berada di kategori 4 sebelum tiba di Florida.
Badai Irma menerjang Puerto Rico Rabu, 6 September waktu setempat
Badai Irma menerjang Puerto Rico, Rabu, 6 September waktu setempat. Foto: NICOLE PELLOT/Handout via REUTERS
Sebelum itu, badai Irma melintas di Kepulauan Virgin, paling utara Inggris, setelah melintasi sebagian wilayah Prancis, yakni pulau setengah Belanda St Martin-St. Maarten. Kemudian, angin bergerak ke arah barat laut menuju Puerto Rico dalam kecepatan 26 km per jam.
Gubernur Puerto Rico, Ricardo Rossello, telah mengimbau warganya untuk tetap tinggal di dalam rumah selama badai menerjang kawasan tersebut. "Tidak ada alasan untuk berada di jalan," kata Rossello dalam konferensi pers.

Bisnis di seluruh San Juan ditutup dan banyak bangunan ditutupi jendela badai. Namun, sebelum badai menerjang, warga sudah menyempatkan belanja makanan sebagai bekal, mengantisipasi datangnya bencana.



Credit  VIVA.co.id






AS dan TNI AL Memulai Latihan Militer CARAT 2017


AS dan TNI AL Memulai Latihan Militer CARAT 2017
Photo : U.S. Navy/MC3 Amanda S. Kitchner

Anggota militer AS berjabat tangan dengan anggota TNI AL dalam Latihan Bersama bernama CARAT.            


CB – Angkatan laut Amerika Serikat dan TNI-AL hari ini memulai latihan militer bersama (Latma) tahunan bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) ke-23. Latihan ini berlangsung selama 7-13 September 2017.
Menurut Laksamana Muda Don Gabrielson, Komandan Gugus Tugas 73 Angkatan Laut AS, kegiatan latihan lapangan akan digelar di Surabaya, sementara kegiatan di laut dan udara akan bertempat di Laut Jawa dan Laut Bali. Latma bertujuan untuk memperkuat kerja sama keamanan maritim antara AS dan Indonesia.

“Sebagai bangsa maritim yang memiliki kesamaan nilai-nilai dan kepentingan strategis, Amerika Serikat dan Indonesia memiliki kemitraan angkatan laut yang komprehensif dan terus berkembang, yang didasari oleh rasa saling menghormati,” ungkap Gabrielson dalam keterangan resmi yang disiarkan Markas Gugus Tugas 73 Angkatan Laut AS hari ini.
“Amerika Serikat menghormati peran Indonesia sebagai pemimpin di kawasan dalam bidang keamanan maritim, dan kami ingin membantu Indonesia meningkatkan kemampuannya dalam menjaga stabilitas dan melindungi sumber dayanya,” imbuhnya.
Bagi Gabrielson, CARAT mempererat kemitraan maritim AS dan Indonesia serta memainkan peran penting dalam menciptakan rasa saling percaya, kekeluargaan, dan persahabatan selama lebih dari 23 tahun. "Kapan pun angkatan laut kita bekerja sama, kami selalu melihat manfaatnya bagi kedua pihak,” lanjut dia.
Di samping prajurit TNI AL, CARAT kali ini juga akan diikuti oleh lebih dari 300 personil angkatan laut dan Korps Marinir AS.  Latma ini akan menampilkan serangkaian pelatihan di laut mencakup pertempuran permukaan,  penanggulangan teroris dan perompakan di atas kapal (Visit, Board, Seach, and Seizure atau VBSS), latihan persenjataan serta operasi patroli laut.
Kegiatan lainnya mencakup serangkaian seminar, yang memberikan kesempatan bagi kedua pihak untuk berbagi praktik terbaik terkait taktik di angkatan laut. Kegiatan lainnya adalah pertukaran keterampilan dalam bidang kemaritiman, seminar bidang penerbangan, hukum militer, dan simposium pertempuran permukaan laut.  Kelompok musik Armada ke-7 dan Satuan Ekspedisi Marinir III AS juga akan mengadakan sejumlah kegiatan budaya bersama kelompok musik Koarmatim TNI- AL yang dipersembahkan untuk warga Surabaya.
“TNI AL adalah mitra yang sangat berharga bagi kami dan kami bekerjasama untuk memastikan keamanan maritim,” ungkap Kolonel Laut Lex Walker, komandan Destroyer Squadron 7. “CARAT Indonesia merupakan kesempatan yang unik bagi kedua angkatan laut untuk bekerja sama lebih erat lagi dan meningkatkan keterampilan,” lanjutnya.
Unit-unit angkatan laut AS yang terlibat dalam latihan ini mencakup kapal ekspedisi transportasi cepat USNS Fall River (T-EPF-4), pesawat patroli maritim P-3C Orion, dan personil marinir AS dari Satuan Ekspedisi Marinir III.
Contoh Kerjasama
Indonesia telah mengikuti latma CARAT sejak 1995.  Setelah lebih dari dua dekade latma tahunan tersebut digelar,  CARAT Indonesia tetap menjadi contoh kerjasama yang berkembang dalam tingkat kompleksitasnya dan memungkinkan kedua angkatan laut menyempurnakan operasi dan taktik dalam menghadapi tantangan yang bersifat tradisional maupun non-tradisional yang mengancam keamanan laut.
Latihan bersama TNI-AL dan USMC dalam CARAT 2015.
CARAT Indonesia adalah bagian dari rangkaian pelatihan bilateral yang lebih luas yang digelar oleh Angkatan Laut AS bersama sembilan mitra angkatan laut di Asia Selatan dan Asia Tenggara guna menghadapi prioritas keamanan bersama dalam bidang maritim, memperkuat kerjasama maritim,  serta meningkatkan daya interoperabilitas di antara para peserta latihan.

Komandan Satgas 73 dan Destroyer Squadron 7 juga membuat rencana lanjutan, mengelola sumber daya dan mendukung secara langsung pelaksanaan pelatihan bilateral kelautan seperti rangkaian CARAT, Kegiatan Pertempuran Angkatan Laut (NEA) bersama Vietnam, dan latihan gabungan multilateral Southeast Asia Cooperation and Training (SEACAT).




Credit  viva.co.id






Kemampuan Analisis AI 10 Juta Kali Lebih Cepat dari Manusia



Artificial Intelligence. Ilustrasi
Artificial Intelligence. Ilustrasi

CB, STANFORD -- Temuan terbaru mengungkap kecerdasan buatan (AI) yang dapat menganalisis distorsi ruang waktu 10 juta kali lebih cepat dibandingkan manusia. Ulasan tersebut dijabarkan dalam studi ilmiah yang telah terbit dalam jurnal Nature.

Fenomena yang diteliti adalah lensa gravitasi, distorsi atau pembengkakan ruang waktu yang merupakan salah satu turunan teori relativitas Einstein. Astronom banyak menggunakan metode ini untuk mengungkap lebih banyak hal tentang alam semesta.

Laman Science Alert melaporkan, tim peneliti berasal dari Institut Astrofisik dan Kosmologi Kavli (KIPAC), Stanford, California, AS. Mereka bekerja sama dengan Laboratium Akselerator Nasional SLAC Departemen Energi AS beserta pihak Universitas Stanford.

"Analisis yang biasanya memakan waktu sampai berpekan-pekan oleh para ahli kini dapat dilakukan oleh jaringan saraf secara otomatis hanya dalam sepersekian detik," ungkap salah satu penulis studi, Laurence Perreault Levasseur.

Ia menjelaskan, tim menggunakan jaringan saraf buatan yang dilatih dengan memaparnya dengan setengah juta gambar simulasi lensa gravitasi. Jaringan tersebut kemudian ditunjukkan gambar sebenarnya dari lensa gravitasi dan terbukti mampu menganalisis distorsinya kurang dari setengah detik.

Sementara, pemimpin studi Yashar Hezaveh menyampaikan, lensa gravitasi terjadi ketika cahaya dari sumber yang diamati tampak terdistorsi karena distribusi materi antara sumber tersebut dan Bumi. Fenomena ini memberi petunjuk tentang bagaimana massa dapat didistribusikan di ruang angkasa, yang juga berubah dari waktu ke waktu.

"Jaringan saraf yang kami uji, tiga yang telah tersedia dan satu kami kembangkan sendiri, dapat menentukan sifat masing-masing lensa, termasuk bagaimana massanya didistribusikan dan seberapa banyak ia memperbesar gambar latar belakang galaksi," ujar Hezaveh.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID









DeLorean Siap Kembangkan Mobil Terbang


DeLorean Aerospace.
DeLorean Aerospace.

CB, DETROIT -- Perusahaan DeLorean Aerospace tengah mengembangkan prototipe mobil terbang. Sebelumnya, nama DeLorean sempat dikenal sebagai salah satu varian mobil, yang dikenal luas setelah digunakan di dalam film fiksi ilmiah, ''Back To The Future'', pada era 80an.

Dalam film tersebut, mobil keluaran DeLorean Motor Company (DMC), DMC 12, digunakan sebagai mobil yang bisa terbang sekaligus menjadi mesin waktu, yang digunakan oleh para karakter utama di film tersebut untuk melintasi ruang dan waktu. Saat ini, DMC lewat perusahaan DeLorean Aerospace ingin membangkitkan kembali citra mobil DeLorean sebagai mobil yang bisa terbang.

Menurut CEO dan Kepala Desainer DeLorean Aerospace, Paul DeLorean, saat ini perusahaannya tengah membangun prototipe dari desain mobil terbang, yang telah berhasil dibuat perusahaannya. Dalam desain tersebut, DeLorean Aerospace merancang mobil berkapasitas dua penumpang dan dapat terbang secara vertikal, baik saat lepas landas ataupun saat mendarat.

Mobil itu pun dapat digerakan secara otonom atau diterbangkan secara otomatis. ''Kami tengah bergerak untuk membangun prototipe pertama mobil, yang bisa membawa dua orang penumpang dan dioperasikan sepenuhnya secara elektrik untuk jarak temph mencapai 193 kilometer,'' kata Paul kepada Wired seperti dikutip Science Alert.

Dalam mengembangkan desain mobil terbang ini, DeLorean Aerospace bekerjasama dengan sejumlah perusahaan, mulai Uber, Airbus, dan Kitty Hawk. Mobil terbang ini memiliki dua pasang sayap, yang berada di bagian belakang dan depan. Agar bisa terbang dan melaju, mobil ini dilengkapi dengan dua kipas di bagian belakang dan depan.

''Kipas ini digerakan dengan tenaga listrik, dan komponennya ditempatkan di atas kipas tersebut. Kipas tersebut dapat berputar setelah lepas landas untuk mendorong mobil tersebut maju,'' tutur Paul yang juga keponakan pendiri serta desainer pertama mobil keluaran DMC.

Secara spesifik, mobil terbang ini memiliki panjang 6 meter dan total lebar sayap mencapai 5,6 meter. Namun, sayap ini bisa dilipat agar kendaraan ini bisa dimasukan ke dalam garasi.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Rahasia Ilmiah Arang yang Dapat Hasilkan Hidrogen


Pekerja memproduksi bahan bakar briket berbahan bakar limbah tempurung kelapa di salah satu rumah industri di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang (Ilustrasi)
Pekerja memproduksi bahan bakar briket berbahan bakar limbah tempurung kelapa di salah satu rumah industri di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang (Ilustrasi)

CB, MALANG -- Indonesia pada dasarnya memiliki banyak potensi sumber daya alam (SDA) yang dapat dijadikan energi terbarukan. Hanya saja, itu tertahan pada proses pemikiran dan pengembangannya, sehingga Indonesia pun harus tertinggal dengan negara-negara lainnya.

Bermula dari kunjungannya di Austria, Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) Malang Professor I Nyoman Gede Wardana menemukan hal unik pada satu teknologi, salah satu penelitian di Austria. Sebuah kapasitor baterai dapat melakukan pengisian energi secara cepat dengan mengggunakan batok kelapa.
"Loh kok batok kelapa bisa ada di Austria lalu saya mulai minta mahasiswa bimbingan saya meneliti tentang itu," ujar pria yang dipanggil Wardana ini saat ditemui wartawan di Gedung Teknik Mesin I UB Malang, Selasa (5/9).

Selama sekitar tiga sampai empat tahun, Wardana berupaya meneliti arang atau batok kelapa yang kemudian merujuk pada advance material. Advance material pada umumnya tentang ilmu terdepan yang menggunakan material apapun asal dipikir dengan cara mutakhir.
Dari situ, kata Wardana, dapat menghasilkan advance material yang dilihatnya pada arang yang sudah tidak awam bagi masyarakat umum. "Kita punya banyak arang dan arang itu kan karbon. Kalau dipikir dengan ilmu mutakhir dan dikonsepkan akan menjadi advance material," kata pria asa Bali ini.
Dalam penelitiannya, Wardana menggunakan material advance yang mencampurkan karbon aktif dan semi konduktor. Semi konduktornya memakai tembaga yang teroksidasi lalu dicampur dengan arang. Yang menjadi istimewa, yakni percampuran elektron dari karbon dan semi konduktor ternyata dapat menghasilkan hidrogen secara cepat.

Wardana menjelaskan, pada dasarnya mengubah apapun menjadi hidrogen membutuhkan energi. Jika menggunakan energi advance, reaksi untuk memproduksi hidrogen akan lebih cepat. Prosesnya akan sepuluh kali lebih cepat dari 700 detik pada umumnya, bahkan lebih hemat dua kali lipat.
"Dan dari penelitian ini, minyak kapuk, minyak jarak, minyak jelantah, dan sebagainya yang ada di Indonesia bisa diubah menjadi hidrogen," ungkap dia.
Dengan melakukan penelitian ini, Wardana pun dimasukkan pada daftar peneliti tingkat dunia. Dia meraih penghargaan IAAM (International Association of Advanced Materials) Scientist Medal atas teori terbaru di dunia ini. Dia dapat mengungkapkan rahasia ilmiah bagaimana material dikombinasikan bisa menari indah lalu menghasilkan hidrogen.

Mengenai penelitian dan penghargaan ini, Wardana menilai, Indonesia sebenarnya memiliki segalanya yang sayangnya tidak ada yang berpikir ke arah yang diharapkan dunia. Potensi di Indonesia bisa digali semaksimal mungkin dan dunia pun sudah mengakui itu. Bahkan, dia tak memerlukan laboratorium canggih untuk bisa dipilih sebagai penerima penghargaan tinggi dunia dalam dunia penelitian.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID







Mengapa India mengancam akan pulangkan warga Rohingya dari sana?


India, Myanmar, Rohingya
Satu keluarga Rohingya di New Delhi, yang menurut rencana pemerintah India, akan dideportasi.


Rencana India untuk mendeportasi pengungsi Muslim Rohingya tampaknya merupakan upaya dalam menarik simpati dari Myanmar, yang mayoritas penduduknya beragama Buddha.
Pengumuman rencana itu ditempuh menjelang kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi, yang tiba di Myanmar, Selasa (05/09), setelah menghadiri KTT BRICS di Xiamen, Cina.
Tiga hari sebelum pengumuman, gerilyawan Rohingya menyerang sekitar 20 pos polisi di negara bagian Rakhine, Myanmar, menewaskan 12 orang dan memicu operasi militer besar-besaran yang mendorong krisis pengungsi Rohingya saat ini.
Menurut Menteri Muda Dalam Negeri Inggris, Kiren Rijiju, India akan memulangkan semua Muslim Rohingya yang diperkirakan berjumlah sekitar 40.000 jiwa.

India, Myanmar, Modi
PM India Narendra Modi (kanan) disambut oleh Presiden Myanmar, Htin Kyaw (kiri) saat tiba di ibu kota Naypyitaw.

Mereka yang akan dipulangkan itu, tambah Rijiju, mencakup 16.000 Rohingya yang terdaftar sebagai pengungsi oleh PBB. "Pendaftaran UNHCR tidak ada artinya. Bagi kami mereka semua adalah pendatang gelap."
Setelah serangan gerilyawan Rohingya pada 25 Agustus, Kementerian Luar Negeri India juga mengeluarkan pernyataan keras dengan janji berdiri bersama Myanmar dalam 'perang melawan terorisme'.
Kedua pernyataan yang tampaknya dimaksudkan untuk 'mengatur' kunjungan PM Nodi ke Myanmar.

Mengisi Cina 'yang diam'

Operasi militer di negara bagian Rakhine sejauh ini menyebabkan lebih dari 120.000 orang Rohingya mengungsi ke Bangladesh namun 'diamnya' Cina membantu India untuk mengambil posisi senada dengan opini mayoritas rakyat Burma.
Tidak jelas apakah rencana India tersebut menyangkut pemulangan orang Rohingya ke Myanmar atau Bangladesh, mengingat mereka tidak memiliki kewarganegaraan karena pemerintah Myanmar menganggap mereka bukan warganya.

Sementara Bangladesh -yang menampung gelombang baru warga Rohingya- juga sudah mengusir sebagian orang Rohingya ke luar dari perbatasannya.
Rencana pemulangan itu juga sudah ditentang oleh Mahkamah Agung India, yang pada hari Senin (05/09) meminta pemerintah untuk memberi tanggapan.
Namun maksud terselubung dari pengumuman tersebut tampaknya adalah ingin 'tersambung' dengan opini kubu nasionalis di Myanmar.

India, Myanmar, Rohingya
Terdapat sekitar 40.000 orang Rohingya di India dan 16.000 terdaftar sebagai pengungsi oleh PBB.

"Kelompok nasionalis Burma dan kaum garis keras Buddha melihat Modi dan BJP (partai beraliran Hindu yang berkuasa di India) berada dalam spektrum politik yang lebih dekat dengan mereka ketika berkaitan dengan Muslim," jelas Jiten Nongthaubam, pimpinan Pusat Studi Myanmar di Universitas Manipur, India, kepada BBC.
Hal itu sejalan dengan rencana India untuk melatih tentara Myanmar dalam operasi khusus, yang ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai dukungan India atas operasi militer Myanmar terhadap militan Rohingya.

Berbagai proyek di Myanmar
India memang aktif untuk menjalin hubungan dengan Myanmar dan para perwira militernya berharap dapat pula meminta bantuan mereka dalam menghadapi militan di sebelah timur laut India yang banyak bermarkas di hutan Sagaing, Myanmar.
Sebagai pertanda hubungan yang membaik, India saat ini sedang membangun satu pelabuhan dan proyek saluran air di Rakhine.
Pembangunan jalan juga akan segera dimulai untuk menghubungkan Sittwe di Rakhine dengan Zirinpui di negara bagian Mizoram, India.
"Proyek ini akan membantu daratan utama kami terhubung dengan timur laut India namun kami memberinya ke Myanmar. Kami ingin menciptakan akses umum ke Myanmar, bukan sebagai aset komersial untuk memfasilitasi bisnis seperti yang dilakukan oleh sejumlah negara," jelas Duta Besar India untuk Myanmar, Vikram Misri, kepada sebuah penerbitan di Myanmar.
Misri agaknya merujuk ke Cina saat menyebut 'bukan sebagai aset komersial'.

Myanmar, Rohingya, India
India tidak menjelaskan negara tujuan bagi pemulangan umat Muslim Rohingya.

Dalam konteks yang lebih luas, India sedang mengupayakan proyek-proyek prasarana untuk mendukung keberhasilan kebijakan 'bertindak timur', yang diumumkan Menteri Luar Negeri, Sushma Swaraj, tahun 2014.
Berdasarkan kebijakan itu, India bertujuan meningkatkan pengaruhnya di negara-negara Asia Tenggara dan mengimbangi keberadaan Cina di kawasan sekaligus menjamin perbatasannya di sebelah timur laut.
Dalam kunjungan dua hari ke Myanmar, PM Modi akan berkunjung ke Bagan -tempat India berperan besar dalam restorasi pagoda kuno yang hancur karena gempa- dan pagoda Shwedagon yang penting, serta menggelar pertemuan umum di sebuah stadion.
Agenda PM Modi tampaknya ingin 'menyambungkan' para pendatang India di Myanmar dengan kubu nasionalis melalui kombinasi pendekatan agama dan pengaturan politik.
"Jelas bukan kebetulan jika Modi meminta Rijiju melepas tembakan pertama ketika dia berjanji bahwa Rohingya akan dikeluarkan. Rijiju adalah pemeluk Buddha dan juga menemani Dalai Lama ketika pemimpin spiritual Tibet itu mengunjungi Arunachal Pradesh (yang menjadi sengketa antara India dan Cina)," jelas pengamat Myanmar, Binoda Mishra, kepada BBC.

"Pemulangan mungkin tidak akan dilaksanakan karena memutuskan negara untuk pengiriman Rohingya itu tidak akan mudah, namun membantu dalam menciptakan getaran politik menjelang kunjungan Modi," tambah Anita Sengupta, seorang peneliti tentang Rohingya di India.




Credit  bbc.com






Siapakah Tentara Pembebasan Rohingya Arakan?


ARSA
Pasukan keamanan di Myanmar telah menjadi target serangan kelompok pemberontak

Lebih dari 140.000 warga Rohingya telah meninggalkan rumah mereka sejak 25 Agustus. Mereka berusaha melarikan diri dari kekerasan, menyusul serangan balik militer terhadap kelompok milisi Rohingya yang menyerang pos polisi.
Kelompok bernama Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) itu mengaku bertindak atas nama warga Rohingya - namun siapa sebenarnya mereka?

Siapakah ARSA?
Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (Arakan Rohingya Salvation Army, ARSA) beroperasi di Negara Bagian Rakhine di Myanmar utara, tempat mayoritas-Muslim Rohingya menghadapi persekusi. Pemerintah Myanmar menolak memberikan mereka kewarganegaraan dan memandang mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh.
Bentrokan terjadi secara berkala di antara kelompok-kelompok etnik, namun tahun lalu sebuah kelompok pemberontak bersenjata Rohingya berkembang. ARSA, yang sebelumnya dikenal dengan nama lain termasuk Harakah al-Yaqin, telah membunuh lebih dari 20 petugas polisi dan anggota pasukan keamanan.
Pada 25 Agustus, kelompok itu menyerang pos-pos polisi di Negara Bagian Rakhine, membunuh 12 orang dalam serangan terbesar mereka hingga saat ini. Hasilnya, memicu sebuah serangan balik dari aparat keamanan.
Pemerintah menyebut kelompok ini sebagai organisasi teroris dan mengatakan pemimpin-pemimpinnya telah dilatih di luar negeri.
Kelompok Krisis Internasional (International Crisis Group, ICG) juga mengatakan bahwa para anggota ARSA telah dilatih di luar negeri.
Pemimpinnya adalah Attaullah Abu Ammar Jununi, lahir dari orang tua Rohingya di Karachi, Pakistan, dan dibesarkan di Mekah, Arab Saudi.
Meski begitu, seorang juru bicara kelompok ini membantah hal ini dan mengatakan ke Asia Times bahwa kelompok ini tidak ada hubungannya dengan kelompok jihad dan hanya berjuang untuk orang Rohingya agar diakui sebagai sebuah kelompok etnik.

Jenis senjata apa yang mereka miliki?

Pemerintah Myanmar mengatakan bahwa serangan pada 25 Agustus dilakukan dengan pisau dan bom molotov.

Senjata mereka tampaknya kebanyakan dibuat sendiri namun laporan ICG menyiratkan bahwa mereka tidak sepenuhnya amatir dan menunjukkan beberapa bukti bahwa mereka dibantu oleh beberapa veteran dari konflik lain, termasuk orang-orang dari Afghanistan.
Kapan ARSA berdiri?
Juru bicara ARSA yang berbicara ke Asia Times mengatakan bahwa ARSA telah melatih orang sejak 2013. Namun serangan pertama mereka adalah pada Oktober 2016, saat mereka membunuh sembilan petugas polisi.

Apakah misi mereka?

ARSA mengatakan kelompok itu bertujuan untuk "membela, menyelamatkan dan melindungi" kelompok Rohingya dari penindasan negara. Aksi pembelaan itu "sejalan dengan prinsip pertahanan diri".
ARSA juga menolak label teroris dengan mengatakan bahwa kelompok itu tidak menyerang penduduk sipil. Meski begitu, ada beberapa laporan bahwa kelompok itu membunuh informan saat melatih anggotanya.

ICG mengatakan anggota ARSA adalah laki-laki muda Rohingya yang marah terhadap respons pemerintah Myanmar saat kerusuhan yang mematikan pada 2012.
Anak-anak muda yang berusaha meninggalkan area itu dulunya bisa melakukannya dengan menggunakan kapal ke Malaysia, namun Angkatan Laut Malaysia memblokir rute itu pada 2015. Hal ini menyebabkan ribuan orang terdampar di laut dan, kata ICG, yang lain mempertimbangkan untuk melakukan kekerasan.
Dalam kondisi kemiskinan ekstrem, tanpa kewarganegaraan dan pembatasan pada pergerakan orang Rohingya, ARSA beraksi. Konsekuensinya, aparat keamanan membalas kekerasan dengan kekerasan.
Sebuah laporan PBB pada Februari mendeskripsikan "kekejaman yang menghancurkan" dari para prajurit yang telah memukuli, memperkosa dan membunuh orang-orang sejak wilayah Rakhine ditutup setelah serangan Oktober 2016.
Pelapor khusus PBB mengenai situai HAM di Myanmar telah mengatakan bahwa skala penghancuran saat ini "jauh melebihi" tahun lalu.

ARSA
Banyak yang meninggalkan Myanmar dengan berjalan kaki sejak kekerasan

Apa efek dari serangan balasan sejauh ini?
Serangan ke pasukan keamanan telah memicu kekerasan dari pihak militer, yang mengatakan bahwa mereka berjuang melawan militan yang menyerang penduduk sipil.
Lebih dari 100.000 orang Rohingya telah meninggalkan desa mereka dan menyeberang perbatasan ke Bangladesh, tempat kamp-kamp pengungsian terisi penuh.
Banyak dari mereka mengatakan militer dibantu biksu Buddha, telah meratakan desa-desa dan membunuh warga sipil. Pemerintah mengatakan kelompok Buddha dan Hindu juga telah meninggalkan daerah itu akibat kekerasan yang ada.
Akses media ke Rakhine, tempat terjadinya kekerasan, sangat terbatas, membuat sulit untuk memverifikasi situasi di lapangan.

ARSA

Kekerasan terkonsentrasi di area Rakhine.

Para aktivis dan politikus di seluruh dunia telah menyatakan keprihatinan mereka atas situasi pengungsi ini, dari kekurangan tempat bernaung, air dan makanan. Ada laporan anak-anak terluka akibat ranjau darat saat mereka berusaha meninggalkan negara itu.

Seorang perwakilan PBB, dan penerima Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, meminta pemimpin de facto Myanmar, Aun Sang Suu Kyi, untuk menghentikan kekerasan yang ada. Suu Kyi sebelumnya mengatakan bahwa ada "banyak kekerasan" di area itu namun pembersihan etnik adalah "terminologi yang terlalu kuat" untuk digunakan.



Credit  bbc.com







Rezim Assad Terbukti Gunakan Gas Sarin di Idlib


Rezim Assad Terbukti Gunakan Gas Sarin di Idlib
Rezim Suriah terbukti menggunakan senjata kimia jenis gas sarin dalam serangan di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, pada bulan April lalu. Foto/Istimewa


JENEWA - Angkatan Udara Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan serangan gas sarin di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, pada medio April lalu. Serangan tersebut menewaskan setidaknya 83 warga sipil. Demikian laporan Komisi Penyelidik PBB.

Laporan terakhir Komisi Penyelidik di Suriah menemukan bukti kuat terhadap tuduhan tersebut. Serangan tersebut merupakan satu dari 20 serangan senjata kimia yang dilakukan oleh pemerintah Suriah dalam empat tahun terakhir.

"Kami telah menganalisis semua interpretasi lainnya tentang siapa yang mungkin telah melakukan serangan tersebut," kata ketua komisi Paulo Pinheiro pada sebuah konferensi pers di Jenewa.

"Adalah tugas kami untuk memverifikasi tuduhan ini, dan kami menyimpulkan bahwa serangan ini dilakukan oleh angkatan udara Suriah," jelasnya seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (7/9/2017).

Laporan ini adalah laporan ke-14 yang dibuat oleh komisi tersebut sejak dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada tahun 2011, bekerja dari bulan Maret sampa awal Juli. Laporan ini didasarkan pada informasi yang diambil dari citra satelit, video, foto, catatan medis, dan lebih dari 300 wawancara.

"Komisi tersebut menemukan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa pasukan Suriah menyerang Khan Sheikhoun dengan bom sarin sekitar pukul 6.45 pagi pada tanggal 4 April, yang merupakan kejahatan perang dengan menggunakan senjata kimia dan serangan tanpa pandang bulu di wilayah yang didiami penduduk sipil," bunyi laporan tersebut. .

Komisi tersebut mengatakan bahwa serangan kimia Khan Sheikhoun tersebut menewaskan setidaknya 83 orang dan melukai 293 orang. Serangan itu termasuk di antara empat serangan kimia yang dihitung komisi selama masa penyelidikannya, termasuk penggunaan senjata mengandung klorin di tiga lokasi lainnya.

Dokumen tersebut juga mendokumentasikan 25 insiden penggunaan senjata kimia di Suriah antara Maret 2013 dan Maret 2017, dimana 20 di antaranya dilakukan oleh pasukan pemerintah dan digunakan terutama untuk melawan warga sipil.

Laporan tersebut, yang juga mendokumentasikan pelanggaran oleh cabang al-Qaida dan kelompok militan lainnya di Suriah. Dikatakan bahwa komisi tersebut sangat prihatin dengan dampak serangan udara koalisi terhadap warga sipil di Raqqa, di mana pejuang Suriah yang didukung Amerika Serikat (AS) sedang berjuang melawan ISIS. Laporan ini juga menuduh pasukan AS gagal melakukan semua tindakan pencegahan yang layak untuk melindungi warga sipil saat menyerang sebuah masjid di dekat Aleppo pada bulan Maret. 




Credit  sindonews.com








Netanyahu: Israel Nikmati Kerja Sama Terbesar dengan Negara-negara Arab


Netanyahu: Israel Nikmati Kerja Sama Terbesar dengan Negara-negara Arab
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/REUTERS/Amir Cohen


TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa negaranya menikmati kerja sama terbesar sepanjang sejarah dengan negara-negara Arab. Menurutnya, level kerja sama yang besar ini mengalahkan kesepakatan yang pernah dibuat Israel dengan Mesir dan Yordania.

Dalam prakteknya, kata dia, ada kerja sama dalam cara-cara yang berbeda dan pada tingkat yang berbeda, meski tidak bersifat publik. “Meskipun tidak umum, ini jauh lebih besar daripada periode lain dalam sejarah Israel. Ini adalah perubahan besar,” kata Netanyahu.

Meski demikian, Netanyahu tidak merinci negara-negara Arab mana saja yang telah melakukan kerja sama besar dengan Israel.

Dia mengaku optimistis tentang eksistensi Israel di dunia. Tak hanya dengan dunia Arab, menurutnya, aliansi dengan Amerika Serikat juga lebih kuat dari sebelumnya.

”Ada banyak terobosan di semua benua; kami kembali ke Afrika dan perluasan bantuan teknis kami di sana yang mengarah pada ketertarikan besar pada benua ini,” ujar dia, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Kamis (7/9/2017).

Terobosan penting juga dilakukan Israel pada tahun lalu di Asia, yakni kerja sama dengan China, India, Jepang  dan juga dengan negara-negara Muslim terutama Azerbaijan dan Kazakhstan yang dia kunjungi pada bulan Desember lalu.

Netanyahu juga memuji perubahan besar dalam hal kerja sama dengan Rusia yang mencakup kepentingan ekonomi dan budaya. Menurutnya, koordinasi dengan Moskow sangat penting dalam menghadapi konflik di Suriah.

Pemimpin Tel Aviv ini menyayangkan belum berubahnya kondisi masyarakat Palestina. ”Seluruh dunia berubah,” katanya.

“Yang kita miliki di sini adalah perubahan besar yang terjadi, sayangnya, orang-orang Palestina masih belum mengubah kondisi mereka untuk pengaturan diplomatik yang tidak dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat.”




Credit  sindonews.com






Hizbullah: Latihan Militer Jadi Bukti Israel Takut Kepada Kami


Hizbullah: Latihan Militer Jadi Bukti Israel Takut Kepada Kami
Pejabat Hizbullah mengatakan, latihan militer ini menunjukan sejatinya Israel takut akan kemampuan Hizbullah. Foto/Istimewa


BEIRUT - Hizbullah angkat bicara mengenai latihan perang yang dilakukan oleh militer Israel. Dalam latihan militer terbesar dalam satu dasawarsa itu, militer Israel akan "mengalahkan Hizbullah" dalam sejumlah simulasi.

Seorang pejabat Hizbullah mengatakan, latihan militer ini menunjukan sejatinya Israel takut akan kemampuan Hizbullah. Dia lalu mengatakan, Hizbullah akan siap untuk menghadapi setiap ancaman yang ditampilkan Israel.

"Hizbullah selalu waspada dan siap menghadapi setiap skenario atau serangan Israel. Kami tidak akan terkejut," kata pejabat itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Israel Hayom pada Rabu (6/9).

"Israel menyadari kemampuan Hizbullah. Kekalahan yang mereka derita dalam konflik terakhir di musim panas 2006 telah menghalangi mereka untuk menyerang pasukan kami. Kami yakin latihan terbesar yang telah mereka lakukan dalam 20 tahun terakhir berhubungan langsung dengan kemampuan militer kami," imbuhnya.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan menggelar latihan tersebut selama 10 hari, dimulai pada Selasa kemarin. Puluhan ribu personel IDF dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam latihan tersebut, termasuk pasukan cadangan dan tim SAR. 





Credit  sindonews.com





Latihan Militer, Israel Simulasikan Perang dengan Hizbullah


Latihan Militer, Israel Simulasikan Perang dengan Hizbullah
Israel gelar latihan militer terbesar dengan mensimulasikan perang dengan Hizbullah. Foto/Istimewa


JERUSALEM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memulai latihan selama 10 hari pada Selasa kemarin. Dalam latihan militer terbesar dalam satu dasawarsa itu, mereka akan "mengalahkan Hizbullah" dalam sejumlah simulasi, seperti dilaporkan media Israel Haaretz.

Puluhan ribu personel IDF dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam latihan tersebut, termasuk pasukan cadangan dan tim SAR. Ini adalah simulasi perang terbesar Israel sejak tahun 1998.

"Tujuan dari diikutsertakannya pasukan cadangan adalah untuk mempersiapkan pasukan cadangan untuk berperang di area utara dan untuk menyesuaikannya dengan perubahan serta ancaman yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir," jelas seorang pejabat Angkatan Darat Israel, dilansir dari Sputnik, Kamis (6/9/2017).

Bagian dari misi tersebut mencakup mengevakuasi warga Israel dari garis depan medan perang, yang juga dikenal sebagai rencana "Safe Distance".

Latihan perang dimaksudkan untuk mengatasi kegagalan operasional di ranah intelijen dan komunikasi yang dialami militer Israel selama Perang Lebanon Kedua tahun 2006 lalu. Empat puluh petugas akan mengawasi latihan yang dijuluki "Cahaya Butir", untuk menentukan bidang kekuatan dan kelemahan.

Pada awal Mei, Hizbullah menjadi sasaran serangan udara Israel dua kali. Insiden ini membuat analis percaya bahwa Israel mungkin akan membuka serangan yang lebih besar terhadap kelompok Syiah Lebanon dalam waktu dekat.

"Ini adalah sebuah kesalahan untuk percaya karena sebuah kelompok besar pasukan Hizbullah ditempatkan di Suriah. Hizbullah tidak akan membalas dendam terhadap provokasi Israel," kata seorang sumber militer Lebanon.

"Apalagi jika Israel menyerang Hizbullah di Libanon. Jangan lupa bahwa melawan Israel adalah, dan, raison d'etat (prinsip dasar perilaku internasional,red) dari Hizbullah," sambung pejabat tersebut saat itu.




Credit  sindonews.com







Kesepakatan Nuklir Dikhawatirkan Bisa Jadikan Iran sebagai Korut Kedua


Kesepakatan Nuklir Dikhawatirkan Bisa Jadikan Iran sebagai Korut Kedua
Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley memperingatkan, jika tidak diubah, kesepakatan nuklir Iran bisa mengubah Teheran menjadi Korea Utara kedua. Foto/Reuters


NEW YORK - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley memperingatkan, jika tidak diubah, kesepakatan nuklir Iran bisa mengubah Teheran menjadi Korea Utara (Korut) kedua. Haley menyatakan, ia yakin sudah saatnya untuk memeriksa kembali kesepakatan nuklir, yang menurutnya penuh dengan cacat.

Seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (6/9), menurut Haley, jika tidak segera direvisi, ia khawatir Iran akan mengembangkan senjata nuklir yang bisa mengancam AS, layaknya Korut.

"Kita seharusnya tidak terikat pada kesepakatan apapun dan mengorbankan keamanan AS untuk mengatakan bahwa kita akan melakukannya," sambungnya dalam sebuah pernyataan.

Dalam kesepakatan yang ditandatangani oleh Iran dan 6 kekuatan dunia, Teheran seharusnya menghentikan program nuklirnya, mengizinkan pemeriksaan di situs nuklir dengan imbalan Washington dan sekutunya mengangkat beberapa sanksi. Sejauh ini, badan pengawas nuklir IAEA dan Departemen Luar Negeri AS telah melaporkan bahwa Teheran telah mematuhi ketentuan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), inti dari kesepakatan tersebut.

Tapi, Haley dan tokoh berpengaruh lainnya di pemerintahan Donald Trump berpendapat, Iran terus mengembangkan program rudal balisitiknya, yang dalam pandangan AS adalah pelanggaran terhadap kesepakatan itu.

Haley berpendapat, pengembangan rudal balistik yang terus berlanjut di Teheran, dan dugaan dukungan terhadap terorisme global harus diperhitungkan. Dia memperingatkan, saat persyaratan JCPOA berakhr pada tahun 2025, itu membuka jalan bagi Iran untuk melanjutkan penelitian senjata.

"Itu adalah hari ketika militer Iran mungkin sudah memiliki teknologi rudal untuk mengirim hulu ledak nuklir ke AS, sebuah teknologi yang baru saja dikembangkan Korut," katanya. 




Credit  sindonews.com





Situasi Memanas, China Latihan Tembak Jatuh Rudal di Dekat Korut


Situasi Memanas, China Latihan Tembak Jatuh Rudal di Dekat Korut
Sistem rudal pertahanan udara HQ-6 China menembakkan misil dalam latihan menembak jatuh rudal di dekat perbatasan China-Korea Utara. Foto/Li Ming/Xie Biao/eng.chinamil.com.cn


BEIJING - Militer China menembak jatuh peluru kendali (rudal) dekat perbatasan Korea Utara (Korut) dalam sebuah latihan tembak. Beijing pamer kekuatan setelah krisis nuklir Pyongyang memanas.

Rudal yang ditembak jatuh menimbulkan ledakan eksplosif di dekat perbatasan kedua negara. Militer China mengklaim, latihan tembak di dekat Semenanjung Korea sebagai latihan untuk mempertahankan diri dari serangan pre-emptive (mendadak) yang mungkin muncul dari tetanggany di tengah situasi yang tidak menentu.

Militer Beijing dalam situs resminya mengumumkan bahwa sebuah batalion pertahanan udara  dan brigade rudal China melakukan latihan tembak di kawasan Teluk Bohai di China timur pada hari Selasa.

Pamer kekuatan itu mengandalkan sistem rudal pertahanan udara HQ-6. Sistem pertahanan tersebut diklaim berhasil menembak jatuh rudal target di laut dan udara dalam sebuah simulasi.

Latihan digelar tak lama setelah komandan baru Angkatan Udara China, Letnan Jenderal Ding Laihang mengatakan bahwa tentaranya akan terus berubah dari sebuah unit pertahanan  teritorial menjadi sebuah armada yang diperluas yang dapat melindungi kepentingan nasional di manapun di dunia.

”Di masa lalu, strategi dan panduan kami terfokus pada pertahanan udara teritorial. Kini, kami mengalihkan perhatian untuk mengasah kemampuan kami dalam hal proyeksi strategis jangka panjang dan serangan jarak jauh,” kata Laihang di situs militer tersebut, seperti dilansir Russia Today, semalam (6/9/2017).

“Angkatan Udara (China) akan terus melakukan pelatihan (tembakan rudal) jarak jauh dan bukan sekadar kekuatan strategis,” imbuh dia. 




Credit  sindonews.com




Trump Bilang Aksi Militer AS terhadap Korut Bukan Pilihan Pertama


Trump Bilang Aksi Militer AS terhadap Korut Bukan Pilihan Pertama
Presiden Amerika Serikat Donald John Trump bersama wakilnya, Mike Pence. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Presiden Donald Trump mengatakan, aksi militer Amerika Serikat (AS) terhadap Korea Utara (Korut) bukan pilihan pertama dari berbagai opsi yang sedang dipertimbangkan.

Komentar Trump ini muncul beberapa hari setelah Menteri Pertahanan James Norman Mattis mengancam akan menyamut rezim Pyongyang dengan respons militer besar-besaran jika Korut terus mengancam Washington dan sekutu-sekutunya.

Presiden Trump mengaku telah melakukan diskusi yang kuat dan blakblakan dengan Presiden China Xi Jinping mengenai masalah nuklir Pyongyang.

”Presiden Xi ingin melakukan sesuatu, kita akan melihat apakah dia bisa lakukan. Tapi, kami  tidak akan tahan dengan apa yang terjadi di Korea Utara,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, hari Rabu, yang dilansir Reuters, Kamis (7/9/2017).

”Saya percaya bahwa Presiden Xi setuju dengan saya 100 persen. Kami melakukan pembicaraan di telepon yang sangat dan sangat jujur,” ujar Trump.

Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut telah melakukan uji coba senjata nuklir keenam kalinya pada hari Minggu. Tes senjata nuklir jenis bom hidrogen itu dikecam Pentagon dengan mengancam akan memberikan respons militer besar-besaran jika Korut terus mengancam Washington dan sekutu-sekutunya.

“Akan disambut dengan sebuah respons militer yang besar, sebuah respon yang efektif dan luar biasa,” kata Mattis.

”Kami tidak ingin melihat pemusnahan sebuah negara, yaitu Korea Utara, tapi seperti yang saya katakan, kami memiliki banyak pilihan untuk melakukannya,” ujar kepala Pentagon tersebut. 



Credit  sindonews.com


AS Ingin Bekukan Aset Kim Jong-un dan Melarangnya ke Luar Negeri


AS Ingin Bekukan Aset Kim Jong-un dan Melarangnya ke Luar Negeri
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto/REUTERS


NEW YORK - Amerika Serikat (AS) mengumumkan sebuah paket sanksi baru terhadap Korea Utara (Korut) yang ingin Dewan Keamanan (DK) PBB mengadopsinya. Paket sanksi itu mencakup pembekuan aset pemimpin Korut Kim Jong-un di luar negeri dan melarangnya meninggalkan negaranya.

Selain itu, resolusi sanksi dari Washington berisi embargo minyak ke Pyongyang serta larangan negara komunis tersebut mengekspor tekstil.

AS bahkan meminta semua negara tidak mempekerjakan pekerja Korut di luar negeri. rancangan resolusi itu telah dilihat Reuters, semalam.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan bahwa dia menginginkan agar 15 anggota DK PBB memberikan dukungan suara untuk rancangan resolusi tersebut pada hari Senin nanti.

Namun Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan bahwa rancangan resolusi dari Washington terlalu prematur.

Belum jelas apakah China yang merupakan sekutu Pyongyang akan mendukung rancangan sanksi tersebut atau menolaknya.

Sebuah resolusi bisa lolos jika setidaknya didukung sembilan anggota DK PBB dan tidak ada hak veto dari AS, Inggris, Prancis, Rusia dan China.

China diketahui memasok sebagian besar minyak mentah ke Korea Utara. Menurut data Korea Selatan, Beijing memasok sekitar 500.000 ton minyak mentah setiap tahunnya ke Pyongyang.

Perusahaan di China, menurut data PBB, juga mengekspor 200.000 ton produk minyak.

Rancangan sanksi diusulkan AS sebagai respons atas uji coba senjata nuklir termutakhir Korut pada hari Minggu lalu. Tes senjata nuklir jenis bom hidrogen itu diklaim Pyongyang berhasil. Uji coba telah menimbulkan getaran gempa 6,3 SR. 




Credit  sindonews.com











Korut: Tidak Ada yang Berhak Usik Program Nuklir Kami


Korut: Tidak Ada yang Berhak Usik Program Nuklir Kami 
Ilustrasi rudal Korut. (KCNA/via Reuters)


Jakarta, CB -- Korea Utara mengatakan tidak ada satu pun pihak yang berhak mengusik senjata nuklir negaranya, setelah Amerika Serikat berupaya mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjatuhkan sanksi baru terhadap Pyongyang.

"Tidak ada yang berhak mengusik uji coba bom hidrogen H untuk rudal antarbenua (ICBM) kami karena ini adalah proses rutin yang tidak terpisahkan dari strategi pertahanan diri yang telah kami pilih untuk keamanan negara," ujar juru bicara menteri luar negeri Korut saat diwawancarai media corong pemerintahnya, KCNA, Rabu (6/9).

Juru bicara itu mengatakan, upaya ini hanya merupakan kamuflase AS yang sebenarnya adalah penyebab utama meningkatnya ketegangan di kawasan.

"[Sanksi] hanyalah upaya menyembunyikan warna asli AS yang di sini adalah penyebab utama meningkatnya ketegangan dan ancaman nuklir di kawasan," ucapnya.


Juru bicara tersebut kemudian mengatakan, selama ini AS hanya memanfaatkan isu pengembangan nuklir Korut untuk mencemarkan nama baik Pyongyang.

"AS sedang berupaya keras mencemarkan nama baik Korut dengan memanfaatkan upaya kami yang tengah mengembangkan senjata nuklir defensif," ujar juru bicara tersebut.

Korut pun bersumpah negaranya akan merespons dengan "serangan balasan" untuk setiap sanksi baru yang akan dijatuhkan pada Pyongyang.

"Kami akan merespons sanksi dan tekanan AS yang kejam dengan serangan balasan. AS bertanggung jawab penuh atas semua konsekuensi dan bencana di masa mendatang," katanya.

AS bersama sejumlah negara lainnya memang tengah mendorong PBB untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap rezim Kim Jong-un untuk merespons uji coba nuklir keenam Korut pada akhir pekan lalu. 


Presiden Rusia Vladimir Putin--salah satu sekutu dekat Kim Jong-un setelah China, pun ikut mengecam uji coba nuklir Korut tersebut dengan mengatakan progam senjata itu bisa menimbulkan bencana global.

Meski begitu, Putin masih mengutamakan jalan damai dan diplomatik untuk menyelesaikan krisis nuklir Korut tersebut.




Credit  cnnindonesia.com






Temui Putin, Moon Jae-in Minta Rusia Bungkam Korut


Temui Putin, Moon Jae-in Minta Rusia Bungkam Korut 
Putin menganggap penyelesaiaan isu nuklir Korut menjadi salah satu prioritas bagi perkembangan di kawasan Asia Timur. (Reuters/Sputnik/Mikhail Klimentyev)



Jakarta, CB -- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meminta Presiden Rusia Vladimir Putin membantu membungkam ambisi nuklir dan rudal Korea Utara yang semakin mengkhawatirkan.

Kepada Putin, Moon mengatakan uji coba nuklir terbaru Pyongyang pada akhir pekan lalu merupakan ancaman sangat serius bagi keamanan kawasan dan global.

"Saya yakin situasi global bisa menjadi tidak terkendali jika Korut tidak menghentikan provokasinya. Karena itu saya berharap bisa bekerja sama untuk menekan Korut agar menghentikan provokasinya," kata Moon saat bertemu dengan Putin di Vladivostok, Rusia, Rabu (6/9).

Seperti dilansir kantor berita Yonhap, Putin juga turut mengecam uji coba senjata yang dilakukan oleh salah satu sekutu terdekatnya itu. Putin menganggap penyelesaiaan isu nuklir Korut menjadi salah satu prioritas bagi perkembangan di kawasan Asia Timur.

Sejauh ini sejumlah negara, terutama Amerika Serikat, terus mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjatuhkan sanksi yang lebih keras bagi Pyongyang.

AS bersama Korsel bahkan mulai mempertimbangkan untuk merespons provokasi Korut tersebut dengan langkah militer.


Namun, Putin menganggap menyelesaikan krisis nuklir Korut tidak bisa hanya mengutamakan sanksi dan tekanan saja.

Menurutnya, jalan diplomatik dan politik masih harus diutamakan seluruh negara berkonflik untuk menyelesaikan ketegangan di Semenanjung Korea.

"Tanpa melalui jalan politik dan diplomatik, tidak mungkin membuat kemajuan yang berarti dalam menyelesaikan situasi saat ini, tidak mungkin sama sekali," kata Putin kepada wartawan dihadapan Moon, seperti dikutip Reuters.

Pertemuan bilateral antara Moon dan Putin dilakukan saat dunia internasional semakin khawatir dengan perkembangan program rudal dan nuklir Pyongyang.


Sebab, uji coba nuklir keenam Korut pada Minggu (3/9) kemarin dianggap menjadi yang paling besar saat ini.

Sebelum melakukan pertemuan bilateral, Moon juga sempat berbincang melalui telepon dengan Putin menanggapi uji coba terbaru nuklir tetangganya di utara itu.

Dalam percakapan itu, Moon menekankan pentingnya komunitas internasional memberikan tekanan dan sanksi yang lebih tegas lagi untuk mendesak Korut menghentikan provokasinya tersebut.





Credit  cnnindonesia.com







Myanmar Lobi China-Rusia Blokir Kritik DK PBB soal Rohingya


Myanmar Lobi China-Rusia Blokir Kritik DK PBB soal Rohingya 
Penasihat Keamanan Nasional Myanmar, Thaung Tun, mengaku bernegosiasi dengan China dan Rusia agar memblokir semua upaya DK PBB yang bermaksud mengkritik kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingya di Rakhine. (AFP Photo/Ye Aung Thu)



Jakarta, CB -- Penasihat Keamanan Nasional Myanmar, Thaung Tun, mengaku bernegosiasi dengan China dan Rusia agar memblokir semua upaya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bermaksud mengkritik kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingya di Rakhine.

"Kami bernegosiasi dengan sejumlah negara sahabat agar tidak membahasnya di Dewan Keamanan. China adalah teman kami dan kami memiliki pertemanan yang sama dengan Rusia, jadi tidak mungkin isu ini berlanjut," ujar Tun, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (6/9).

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, pun mengatakan bahwa 15 negara anggota DK PBB sudah menggelar rapat terkait isu Rohingya dan sepakat untuk meredakan situasi.

"Kami meminta semuanya tenang. Dewan Keamanan sejauh ini melakukan apa yang dapat kami lakukan," ucap Nebenzia.


Sementara itu, Amerika Serikat sebagai salah satu anggota tetap DK PBB juga hanya mengatakan bahwa mereka memperhatikan secara seksama kekerasan yang terjadi di Myanmar dan dampaknya pada warga sipil, termasuk Rohingya.

"Ini termasuk dugaan kekeasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan dan warga sipil, juga serangan lainnya oleh ARSA," ucap seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.

Ia juga mengatakan, pihaknya sudah membicarakan masalah Rohingya ini dengan sejumlah pejabat tinggi dan negaqra tetangga.

"Kami menyambut baik indikasi bahwa pemerintah akan memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan melalui Palang Merah dan kami akan mempelajari itu lebih jauh," tuturnya.

Setelah menutup diri, Myanmar memang akhirnya membuka akses bantuan kemanusiaan dari Turki untuk warga di Rakhine, di mana bentrokan antara militer dan Rohingya kembali memanas.

Situasi di Rakhine kembali tegang sejak Jumat pekan lalu, ketika kelompok bersenjata Pasukan Penyelamat Rohingya Arakan (ARSA) menyerang sejumlah pos polisi dan satu pangkalan militer.

Sejak saat itu, militer melakukan operasi pembersihan dengan dalih mengusir "teroris" dari Rakhine.

Namun kenyataannya, mereka juga menyerang Rohingya secara membabi buta hingga merenggut 400 nyawa dan membuat 125 ribu orang mengungsi ke arah Bangladesh.

Konflik ini membuat pemimpin defacto Myanmar, Aung San Suu Kyi, kembali menjadi sorotan internasional. Pemenang Nobel Perdamaian ini awalnya dijagokan dalam pemilu karena diharapkan dapat membawa perubahan dan perdamaian di Myanmar.


Meski demikian, kekerasan terhadap Rohingya masih terus terjadi dan Suu Kyi tetap bungkam. Ia akhirnya buka suara mengenai Rohingya dalam perbincangan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

"Kami sangat paham bagaimana rasanya ketika hak asasi dan perlindungan demokrasi dirampas. Jadi, kami memastikan semua orang di negara kami terlindugi haknya. Tak hanya secara politik, tapi juga sosial dan kemanusiaan," ujar Suu Kyi.

Namun dalam perbincangan tersebut, Suu Kyi juga mengatakan bahwa kini, banyak informasi salah yang beredar. Informasi itu disebar untuk mendukung kepentingan "teroris" yang merujuk pada ARSA.

ARSA sendiri merupakan kelompok pemberontak yang sejak tahun lalu sudah melakukan perlawanan. Namun, ARSA mengatakan bahwa mereka hanya membela hak Rohingya yang selama ini tertindas di Myanmar, bukan untuk menebar teror. 




Credit  cnnindonesia.com