WASHINGTON
- Seorang pejabat tinggi pertahanan Turki mengatakan kecemasan Amerika
Serikat (AS) mengenai pembelian sistem pertahanan rudal S-400 buatan
Rusia oleh Ankara bermotivasi politik. Pejabat itu ragu dengan klaim
Washington bahwa akuisisi senjata pertahanan tersebut akan mengekspose
rahasia jet tempur siluman F-35.
"Saya percaya bahwa AS mengekspresikan lebih banyak keprihatinan politik (daripada masalah teknis)," Wakil Presiden Industri Pertahanan Turki Cemal Sami Tufekci kepada Anadolu Agency, setelah konferensi akademik di Washington.
Tufekci menekankan bahwa klaim para pejabat AS perihal bahaya sistem pertahanan S-400 dapat memperoleh informasi rahasia tentang jet tempur F-35 tidak berdasar. Alasannya, jet tempur F-35 Amerika dan Israel juga sudah terbang di atas wilayah udara Suriah, tempat radar Rusia aktif.
"Saya percaya bahwa AS mengekspresikan lebih banyak keprihatinan politik (daripada masalah teknis)," Wakil Presiden Industri Pertahanan Turki Cemal Sami Tufekci kepada Anadolu Agency, setelah konferensi akademik di Washington.
Tufekci menekankan bahwa klaim para pejabat AS perihal bahaya sistem pertahanan S-400 dapat memperoleh informasi rahasia tentang jet tempur F-35 tidak berdasar. Alasannya, jet tempur F-35 Amerika dan Israel juga sudah terbang di atas wilayah udara Suriah, tempat radar Rusia aktif.
"Secara
teknis, semuanya mungkin, tetapi Turki akan menggunakan perangkat lunak
dalam negerinya. Kami adalah negara yang bersahabat dengan AS,"
katanya, dikutip Sabtu (9/2/2019).
Dia berjanji bahwa Turki tidak akan membiarkan informasi rahasia tentang jet F-35 diperoleh pihak lain. "Kami tidak akan membiarkan hal seperti itu," ujarnya.
Ankara telah lama menggarisbawahi bahwa mereka perlu mengatasi kebutuhan pertahanan udara dan menyerukan pembelian sistem pertahanan dari sekutu NATO-nya. Turki berencana membeli 100 jet tempur F-35 dari AS, sambil menunggu persetujuan kongres. Pembelian sebanyak 30 jet tempur telah disetujui.
Sehubungan dengan AS yang menawarkan sistem pertahanan rudal Patriot pada bulan Januari, Tufekci mencatat bahwa Turki sudah bernegosiasi dengan Rusia tentang pembelian rudal S-400 jauh sebelum tawaran AS muncul.
Dia berjanji bahwa Turki tidak akan membiarkan informasi rahasia tentang jet F-35 diperoleh pihak lain. "Kami tidak akan membiarkan hal seperti itu," ujarnya.
Ankara telah lama menggarisbawahi bahwa mereka perlu mengatasi kebutuhan pertahanan udara dan menyerukan pembelian sistem pertahanan dari sekutu NATO-nya. Turki berencana membeli 100 jet tempur F-35 dari AS, sambil menunggu persetujuan kongres. Pembelian sebanyak 30 jet tempur telah disetujui.
Sehubungan dengan AS yang menawarkan sistem pertahanan rudal Patriot pada bulan Januari, Tufekci mencatat bahwa Turki sudah bernegosiasi dengan Rusia tentang pembelian rudal S-400 jauh sebelum tawaran AS muncul.
Komentar
Tufekci muncul setelah seorang pejabat AS mengatakan pada hari Kamis
bahwa Washington khawatir dengan keputusan Turki untuk membeli sistem
pertahanan S-400 buatan Rusia. AS juga sedang mempertimbangkan untuk
tidak melanjutkan penjualan sistem rudal Patriot jika Turki bersikeras
membeli S-400 Rusia.
"Kami prihatin bahwa pembelian rudal S-400 oleh Turki akan membahayakan partisipasi negara itu dalam program F-35 dan kemungkinan akan menghasilkan semacam sanksi yang datang melalui undang-undang yang disebut Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). Harapannya adalah Turki memiliki sistem yang lebih dapat dioperasikan NATO, yang tidak dimiliki sistem S-400," kata pejabat AS tersebut yang berbicara dalam kondidi anonim.
"Kami prihatin bahwa pembelian rudal S-400 oleh Turki akan membahayakan partisipasi negara itu dalam program F-35 dan kemungkinan akan menghasilkan semacam sanksi yang datang melalui undang-undang yang disebut Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). Harapannya adalah Turki memiliki sistem yang lebih dapat dioperasikan NATO, yang tidak dimiliki sistem S-400," kata pejabat AS tersebut yang berbicara dalam kondidi anonim.
Credit sindonews.com