Rabu, 06 Februari 2019

AS Akan Lindungi Israel dengan Intai Militer Iran dari Irak


AS Akan Lindungi Israel dengan Intai Militer Iran dari Irak
Presiden Amerika Serikat Donald John Trump. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Presiden Donald Trump mengatakan militer Amerika Serikat akan terus melindungi Israel, tetapi tetap akan menarik total pasukan Washington dari Suriah. Menurut Trump, Amerika Serikat akan mengintai militer Iran dari pangkalan militer di Irak.

Keputusan Trump untuk menarik sekitar 2.000 tentara AS dari Suriah memicu kekhawatiran bahwa langkah itu dapat meninggalkan sekutu Washington, yakni Israel dan Kurdi, dalam kesulitan. Langkah itu juga membuka jalan bagi Iran, Turki dan Rusia untuk memperluas pengaruh mereka di negara yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad tersebut.

Trump mengatakan pasukan AS dapat mengawasi aktivitas Iran dari pangkalan di Irak. Menurutnya, Washington tidak akan menyerah, meskipun bersikeras bahwa dia tidak akan menggunakan pangkalan itu untuk menyerang wilayah Republik Islam Iran.

"Kami menghabiskan banyak uang untuk membangun pangkalan yang luar biasa ini. Kita mungkin juga mempertahankannya. Dan salah satu alasan saya ingin mempertahankannya adalah karena saya ingin melihat sedikit pada Iran karena Iran adalah masalah nyata," katanya dalam wawancara dengan CBS, hari Minggu (3/2/2019).

“Yang ingin saya lakukan adalah bisa menonton. Kami memiliki pangkalan militer yang luar biasa dan mahal yang dibangun di Irak. Itu sempurna terletak untuk melihat seluruh bagian berbeda dari Timur Tengah yang bermasalah ketimbang berhenti," ujarnya.

Alasan Trump untuk menarik total pasukan AS dari Suriah adalah karena ISIS sudah dikalahkan.

Para pejabat Israel telah menunjuk pangkalan al-Tanf di Suriah selatan, dekat perbatasan dengan Irak dan Yordania, sebagai kunci untuk membatasi upaya Iran dalam menyelundupkan senjata ke Suriah dan Lebanon.

Penarikan pasukan Amerika itu telah memicu kecaman dari anggota Parlemen di Washington. Pekan lalu, para politisi memberikan suara yang menentang keputusan Presiden Trump tersebut. Sebuah amandemen dari Kongres mengatakan bahwa ISIS dan al-Qaeda masih menjadi ancaman bagi kepentingan AS dan penarikan pasukan Amerika dari Suriah akan memungkinkan kelompok teroris untuk berkumpul kembali. "Menggoyahkan wilayah kritis dan menciptakan kevakuman yang dapat diisi oleh Iran atau Rusia," bunyi pernyataan bersama para anggota Kongres. 



Credit  sindonews.com