Rabu, 26 Desember 2018

Iran: Turki Harus Kerjasama dengan Damaskus jika Beroperasi di Suriah



Iran: Turki Harus Kerjasama dengan Damaskus jika Beroperasi di Suriah
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif menuturkan Turki harus melakukan koordinasi dengan pemerintah Suriah sebelum melakukan operasi militer di negara tersebut. Foto/Istimewa

TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuturkan, Turki harus melakukan koordinasi dengan pemerintah Suriah sebelum melakukan operasi militer di negara tersebut. Turki berencana melancarkan operasi militer di timur sungai Efrat, untuk memberangus ISIS dan pasukan Kurdi Suriah.

"Saya selalu mengatakan bahwa operasi seperti itu harus dilakukan oleh pemerintah Damaskus. Kami memahami keprihatinan Turki atas tindakan teroris, tetapi operasi militer tanpa persetujuan Damaskus tidak berkontribusi untuk menyelesaikan krisis," kata Zarif.

"Kami siap membantu Turki untuk mengatasi masalah mereka melalui koordinasi dengan pemerintah Suriah," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (25/12).

Presiden Turki, Tayyip Erdogan pada 12 Desember memperingatkan bahwa Turki dalam beberapa hari akan meluncurkan operasi militer di timur Eufrat di Suriah untuk membersihkan kelompok-kelompok teror di sana.

Tetapi kemudian langkah itu ditunda setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump secara tak terduga mengumumkan untuk menarik pasukannya dari Suriah.

Sementara itu, kemarin Turki dilaporkan telah mengirim bala bantuan militer ke perbatasannya dengan Suriah. Pengiriman bala bantuan itu dilakukan setelah Ankara dan Washington sepakat untuk berkoordinasi selama penarikan pasukan AS dari Suriah.

Menurut kantor berita Anadolu, sekelompok konvoi militer Turki, termasuk meriam howitzer dan peluncur artileri, tiba di daerah perbatasan di Provinsi Kilis tenggara. 


Credit  sindonews.com