Selasa, 25 Desember 2018

Inggris: Incar Pesawat, al-Qaeda Ingin Serangan Spektakuler 2019


Pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahri. Foto/REUTERS

LONDON - Inggris memperingatkan bahwa kelompok al-Qaeda merencanakan serangan spektakuler pada tahun 2019. Targetnya, pesawat penumpang dan bandara.

Peringatan ini disampaikan Menteri Keamanan Ben Wallace. Menurutnya, badan-badan intelijen negaranya percaya bahwa kelompok yang didirikan Osama bin Laden itu terus mengembangkan metode serangan untuk mengalahkan keamanan bandara dan menempatkan bom di pesawat penumpang.

Tujuannya, kata Wallace, untuk menciptakan sebuah peristiwa bencana besar.

Berbicara kepada The Sunday Times, Wallace merujuk dugaan serangan bom terhadap pesawat Etihad yang digagalkan di bandara Sydney pada 2017. Dia juga menyoroti bagaimana para teroris di masa depan dapat menggunakan drone bersenjata yang mematikan untuk menjatuhkan pesawat komersial.

Wallace mengatakan ancaman al-Qaeda saat ini membuat para menteri utama Inggris terjaga di malam hari.

"al-Qaeda bangkit kembali. Mereka telah mengatur ulang. Mereka mendorong semakin banyak plot ke Eropa dan menjadi akrab dengan metode baru dan masih bercita-cita untuk serangan penerbangan," kata Wallace, yang dilansir Senin (24/12/2018).

"Ancaman penerbangan itu nyata. Penerbangan masih merupakan peristiwa penting bagi para teroris ini," ujarnya.

Menyusul serangan 11 September 2001 atau 9/11 yang direncanakan dengan cermat oleh Osama bin Laden terhadap World Trade Center di New York, keamanan penerbangan menjadi semakin sulit ditembus para teroris.

Tetapi Wallace mengatakan kelompok-kelompok seperti al-Qaeda dan ISIS akan bekerja untuk menempatkan "tikus jahat" di dalam bandara. Menurutnya, unit-unit anti-teror Inggris juga telah menemukan sketsa drone yang dipersenjatai dengan bom dalam serangan baru-baru ini.

Pekan lalu, puluhan ribu penumpang mengalami penundaan penerbangan yang lama dan pembatalan setelah dua pesawat tak berawak dilaporkan terlihat di atas bandara Gatwick. Invasi pesawat nirawak atau drone itu membuat bandara ditutup lebih dari 36 jam.


Polisi telah menangkap dua orang yang diduga sebagai pengguna dronedi bandara. Namun, keduanya dibebaskan tanpa dakwaan.

"(Teroris) telah mengeksplorasi cara lain untuk mendapatkan bom di pesawat," kata Wallace.

"Kami sudah bicara di depan umum tentang masalah ancaman orang dalam. Jika Anda tidak bisa masuk ke pintu depan, Anda akan mencoba masuk ke pintu belakang," ujarnya.

"Pada 2019, kita harus waspada terhadap al-Qaeda. Mereka membangun kembali beberapa hubungan dan dukungan sebelumnya dan ambisi mereka terhadap penerbangan adalah nyata. Kami melihat di Australia bahwa teroris melakukan apa yang berhasil dan mereka tidak menyerah," ujarnya.



Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1365429/41/inggris-incar-pesawat-al-qaeda-ingin-serangan-spektakuler-2019-1545642809