Ilustrasi. (AFP/Apu Gomes)
Dilansir dari Reuters Minggu (9/12), Comey dalam proses penyelidikan tersebut juga disebut pernah menyarankan FBI untuk mencari hubungan antara Rusia dan kampanye pemilihan presiden yang dilakukan Donald Trump. Ia tak secara jelas menyebut apakah Trump masuk dalam satu dari empat orang yang diperiksa tersebut.
Comey hanya mengatakan penyelidikan terhadap empat orang Amerika dimulai pada akhir Juli. Akan tetapi, ia tidak yakin kapan agen memberi penjelasan kepada Trump.
"Kami membuka penyelidikan terhadap empat orang Amerika untuk melihat apakah ada hubungan antara empat orang tersebut dan upaya campur tangan Rusia," kata Comey, menurut sebuah transkrip dari sidang tertutup yang diadakan Komite Kehakiman DPR AS pada hari Jumat lalu.
Sebelumnya, dalam sidang hari Jumat, anggota Kongres dari Partai Republik John Ratcliffe bertanya kepada Comey apakah FBI memiliki 'bukti' cukup soal kolusi antara kampanye Trump dan Rusia dalam Pemilihan Presiden AS 2016 lalu.
Menurut transkrip tersebut, Comey mengatakan FBI memiliki alasan untuk mencurigai orang Amerika yang membantu Rusia. Ia mengatakan empat orang AS tersebut 'memiliki hubungan dengan Trump'.
"Jika itu setelah 29 Juli, maka jawabannya adalah, ya. Kami memiliki beberapa alasan untuk mencurigai bahwa ada orang Amerika yang mungkin telah membantu Rusia," katanya.
Intervensi Rusia dalam Pemilihan Presiden AS pada Pemilihan Presiden 2016 lalu mengemuka. Badan Intelejen Amerika (CIA) bahkan menyimpulkan Rusia telah membantu memenangkan Donald Trump melalui intervensi tersebut.
Mereka telah mengindentifikasi beberapa orang yang memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia terkait ribuan email yang diretas dari surat elektronik Ketua Kampanye Hillary Clinton dan lembaga lainnya.
Namun di tengah penyelidikan yang dilakukan oleh FBI atas dugaan intervensi tersebut, Presiden Trump pada 2017 lalu memecat Comey. Tak lama setelah pemecatan, Departemen Kehakiman menunjuk penasihat khusus untuk menyelidiki dugaan campur tangan Rusia dalam Pemilihan Presiden 2019.
Credit cnnindonesia.com