CB, Jakarta - Rabi Yahudi, Pinchas Winston, seorang penulis dan pakar eskatologi hari kiamat,
memperingatkan bahwa pertempuran terbaru di Gaza atau ketegangan yang
sedang berlangsung antara Israel dan Iran atas Suriah, dapat memicu
perang hari akhir seperti yang diramalkan oleh Alkitab.
Rabbi Pinchas Winston, yang karya-karyanya selama puluhan tahun banyak membahas tentang hari akhir, mengimbau agar militer Israel harus siap untuk perang hari akhir yang mungkin tiba kapan saja tanpa peringatan.
Dia merujuk nubuat dari Perang Gog dan Magog dari Alkitab Ibrani, yang meramalkan Penebusan Mesiah. Menurut penafsiran Yahudi, Gog dan Magog dapat berupa individu, orang atau tanah, dan dipandang sebagai musuh Israel yang akan dikalahkan oleh Juru Selamat.
Rabi Pinchas Winston.[Breaking Israel News]
"Setiap mahasiswa sejarah tahu bahwa "kilas balik adalah 20-20" (dari frasa hindsight 20/20: fakta diketahui setelah peristiwa terjadi), tetapi pada saat ini, Anda tidak pernah tahu apa yang dapat memicu perang. Perang Dunia Pertama dimulai dengan pembunuhan Pangeran Ferdinand. Perang 2014 di Gaza dilatarbelakangi oleh pembunuhan tiga pemuda. Hal yang sama berlaku untuk Perang Gog dan Magog tetapi lebih dari itu," kata Winston kepada Breaking Israel News, seperti dilansir dari Sputniknews, 13 November 2018.
Dia juga mengutip penafsiran Vilna Gaon, seorang rabi abad ke-18, tentang Perang Gog dan Magog, yang menyebut peristiwa itu akan berlangsung 12 menit dan melibatkan seluruh dunia.
"Itu tidak dapat dibayangkan pada saat itu, tetapi sekarang kita dapat membayangkan bahwa itu bisa menjadi kenyataan. Ada banyak aspek yang digambarkan dalam ramalan yang dikatakan skeptis mustahil terjadi. Itu semua bagian dari rencana yang lebih besar," katanya.
Penganut Yahudi membawa kitab suci Taurat saat ziarah akbar dalam perayaan Paskah Yahudi di Tembok Ratapan, Kota Tua Yerusalem, 2 April 2018. Ritual mengingat penderitaan bangsa Israel saat eksodus dari Mesir itu juga dilakukan dengan menghindari makan makanan yang mengandung ragi. REUTERS/Ronen Zvulun
Peringatan itu datang hanya beberapa hari setelah Sanhedrin, komunitas rabbi Yahudi, meminta pembangunan Bait Suci ketiga di Yerusalem: Kuil Solomon dan Bait Suci Kedua yang dibangun kembali, yang didirikan di Temple Mount ribuan tahun lalu, kemudian dihancurkan oleh orang Babel dan Romawi.
Banyak orang Yahudi telah menyuarakan keprihatinan bahwa keputusan seperti itu pasti akan mengarah pada kedatangan Mesiah, sementara ajaran eskatologis Yahudi menyebut bahwa Bait Suci ketiga pertanda hari kiamat.
Hampir dua minggu yang lalu di Yerusalem, seekor ular meronta-ronta dari antara batu-batu Tembok Barat Israel, yang memicu kepanikan di antara para jamaah Yahudi yang meyakini bahwa ular adalah penjelmaan pendeta Mesiah.
Peringatan ramalan hari kiamat sang Rabi menyusul pertempuran terbaru antara Hamas dan Israel di Gaza, setelah pasukan khusus Israel menyusup ke perbatasan Gaza dan membunuh komandan Hamas, yang dibalas militan dengan ratusan roket.
Rabbi Pinchas Winston, yang karya-karyanya selama puluhan tahun banyak membahas tentang hari akhir, mengimbau agar militer Israel harus siap untuk perang hari akhir yang mungkin tiba kapan saja tanpa peringatan.
Dia merujuk nubuat dari Perang Gog dan Magog dari Alkitab Ibrani, yang meramalkan Penebusan Mesiah. Menurut penafsiran Yahudi, Gog dan Magog dapat berupa individu, orang atau tanah, dan dipandang sebagai musuh Israel yang akan dikalahkan oleh Juru Selamat.
Rabi Pinchas Winston.[Breaking Israel News]
"Setiap mahasiswa sejarah tahu bahwa "kilas balik adalah 20-20" (dari frasa hindsight 20/20: fakta diketahui setelah peristiwa terjadi), tetapi pada saat ini, Anda tidak pernah tahu apa yang dapat memicu perang. Perang Dunia Pertama dimulai dengan pembunuhan Pangeran Ferdinand. Perang 2014 di Gaza dilatarbelakangi oleh pembunuhan tiga pemuda. Hal yang sama berlaku untuk Perang Gog dan Magog tetapi lebih dari itu," kata Winston kepada Breaking Israel News, seperti dilansir dari Sputniknews, 13 November 2018.
Dia juga mengutip penafsiran Vilna Gaon, seorang rabi abad ke-18, tentang Perang Gog dan Magog, yang menyebut peristiwa itu akan berlangsung 12 menit dan melibatkan seluruh dunia.
"Itu tidak dapat dibayangkan pada saat itu, tetapi sekarang kita dapat membayangkan bahwa itu bisa menjadi kenyataan. Ada banyak aspek yang digambarkan dalam ramalan yang dikatakan skeptis mustahil terjadi. Itu semua bagian dari rencana yang lebih besar," katanya.
Penganut Yahudi membawa kitab suci Taurat saat ziarah akbar dalam perayaan Paskah Yahudi di Tembok Ratapan, Kota Tua Yerusalem, 2 April 2018. Ritual mengingat penderitaan bangsa Israel saat eksodus dari Mesir itu juga dilakukan dengan menghindari makan makanan yang mengandung ragi. REUTERS/Ronen Zvulun
Peringatan itu datang hanya beberapa hari setelah Sanhedrin, komunitas rabbi Yahudi, meminta pembangunan Bait Suci ketiga di Yerusalem: Kuil Solomon dan Bait Suci Kedua yang dibangun kembali, yang didirikan di Temple Mount ribuan tahun lalu, kemudian dihancurkan oleh orang Babel dan Romawi.
Banyak orang Yahudi telah menyuarakan keprihatinan bahwa keputusan seperti itu pasti akan mengarah pada kedatangan Mesiah, sementara ajaran eskatologis Yahudi menyebut bahwa Bait Suci ketiga pertanda hari kiamat.
Hampir dua minggu yang lalu di Yerusalem, seekor ular meronta-ronta dari antara batu-batu Tembok Barat Israel, yang memicu kepanikan di antara para jamaah Yahudi yang meyakini bahwa ular adalah penjelmaan pendeta Mesiah.
Peringatan ramalan hari kiamat sang Rabi menyusul pertempuran terbaru antara Hamas dan Israel di Gaza, setelah pasukan khusus Israel menyusup ke perbatasan Gaza dan membunuh komandan Hamas, yang dibalas militan dengan ratusan roket.
Credit tempo.co