Akibat konfrontasi Rusia, Ukraina berlakukan darurat militer.
CB,
KIEV– Seorang perwira kontra-intelijen militer Ukraina menderita luka
berat setelah pesawat Rusia menembakkan peluru kendali ke arah kapal
Ukraina pada Ahad.
Ukraina dan Rusia terlibat
saling tuduh setelah Rusia menembak tiga kapal Ukraina kemudian
menguasai kapal-kapal tersebut. Konfrontasi itu mendorong Ukraina
memberlakukan darurat militer di beberapa kawasan, dengan mengutip
ancaman serbuan darat oleh Rusia.
"Menurut informasi SBU, yang sudah terkonfirmasi, salah satu
pesawat tempur Rusia menggunakan dua peluru kendali terhadap kapal-kapal
Ukraina. Akibatnya, salah seorang perwira SBU menderita cedera parah,"
kata Kepala Dinas Keamanan Negara (SBU) Ukraina, Vasyl Hrytsak dalam
pernyataan pada Selasa (27/11).
Rusia mengatakan
perwira SBU termasuk di antara yang ditangkap. Hrytsak membenarkan hal
tersebut dan mengatakan bahwa perwira keamanan tersebut mendukung
militer di sana.
"Yang mengagetkan ialah terhadap
dua kapal dan kapal tunda kecil Ukraina itu, pihak Rusia menggunakan
enam "FSB" (Dinas Keamanan Federal Rusia) dan empat kapal angkatan laut,
dan juga helikopter-helikopter serbu serta pesawat-pesawat tempur
Angkatan Udara Federasi Rusia," kata dia.
Dia menambahkan Dewan Keamanan Ukraina mengambil semua langkah yang perlu untuk menjamin pembebasan mereka yang ditangkap.
Konfrontasi
tersebut menimbulkan ketegangan lagi setelah Rusia mencaplok Krimea
pada 2014 dan mendukung pemberontakan pro-Moskow di Ukraina timur.