Jumat, 30 November 2018

Cina Bangun Kereta Peluru Bawah Laut Berbiaya Rp 43,2 Triliun


Cina awal tahun 2019 untuk pertama kali membangun proyek rute kereta bawah laut berbentuk peluru. [CNN]
Cina awal tahun 2019 untuk pertama kali membangun proyek rute kereta bawah laut berbentuk peluru. [CNN]

CB, Jakarta - Beijing, Cina baru saja mendapat lampu hijau untuk membangun proyek perdana rute kereta peluru bawah laut berbiaya US$ 3 miliar atau setara Rp 43,2 triliun, kereta yang dirancang untuk menarik banyak turis.
Pemerintah Cina pertama kali merancang pembangunan transportasi kereta bawah laut ini pada tahun 2005. Rencana studi kelayakan kereta bawah tanah Yong-Zhou Railway disetujui Beijing pada November ini, seperti dikutip dari CNN, 29 November 2018.

Rute yang dibangun dalam bentuk terowongan akan menghubungkann Ningbo, kota pelabuhan di selatan Shanghai ke Zhoustan, di pantai timur di provinsi Zhejiang, dengan jarak sekitar 77 kilometer. Rinciannya sepanjang 70.92 kilometer merupakan rute baru yang akan dibangun termasuk 16,2 kilometer berada di bawah laut.
Jika proyek ini rampung, maka Yong-Zhou Railway akan menghubungkan Stasiun Ningbo East dan Stasiun Zhoushan dengan kereta kecepatan tinggi yakni 250 kilometer per jam.
Pembangunan proyek kereta bawah laut ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah turis karena lama perjalanan telah dipangkas. Misalnya dari Hangzhou, ibukota menuju Zhoustan hanya butuh 80 menit. Sebelumnya, dengan menggunakan bus butuh waktu 4,5 jam dan dengan mobil pribadi sekitar 2,5 jam.


Desa nelayan Houtouwa di Cina yang ditinggal penghuninya jadi destinasi wisata. [CNN]
Adapun jarak tempuh Zhoushan ke Shanghai dengan berkendaraan mobil mencapai 3 jam lamanya. Zhoushan merupakan kota bisnis bahkan mendapat status zona pembangunan ekonomi khusus yang didisain Beijing.

Di Zhoushan juga berdiri pabrik pesawat Boeing milik
Amerika yang akan beroperasi resmi pada Desmeber 2018.
Adapun pelabuhan Ningbo-Zhoushan merupakan pelabuhan tersibuk di dunia karena menjadi lintasan kapal-kapal kargo.
Di Zhoushan juga berdiri situs National Scenic Area di Cina yang baru-baru ini membuat para netizen dibuat kagum atas karya foto dari situs yang tak lain desa nelayan Houtuwan yang ditinggalkan seluruh penghuninya karena sulitnya akses keluar.

Pemandangan desa yang rumah-rumahnya sudah berlumut dan dipenuhi tanaman merambat menarik minat banyak turis yang ingin berkunjung ke sana.
Dengan pembangunan proyek rute kereta peluru bawah laut pertama Cina, akan memudahkan turis mengakses tempat-tempat wisata di Zheijang. Proyek ini akan dimulai pada tahun 2019 dan dijadwalkan rampung pada 2025.




Credit  tempo.co