ANKARA
- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendesak Rusia dan Ukraina untuk
segera memecahkan masalah yang ada melalui dialog. Dia kemudian
mengatakan, Turki ingin melihat Laut Hitam sebagai zona damai.
"Pada titik tertentu, tampak seolah-olah situasi di Laut Hitam telah tenang, tetapi baru-baru ini konflik berkobar lagi, yang membuat kami kecewa," kata Erdogan, seperti dilansir Tass pada Selasa (27/11).
"Kedua negara, Rusia dan Ukraina, adalah teman dekat kami. Kami ingin Laut Hitam menjadi lautan perdamaian. Kami menyerukan kepada Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan masalah yang ada melalui dialog," sambungnya.
Erdogan yang berbicara di depan Parlemen Turki kemudian menuturkan bahwa Ankara akan senang melihat Rusia dan Ukraina saling membantu dan bukannya saling bermusuhan.
"Pada titik tertentu, tampak seolah-olah situasi di Laut Hitam telah tenang, tetapi baru-baru ini konflik berkobar lagi, yang membuat kami kecewa," kata Erdogan, seperti dilansir Tass pada Selasa (27/11).
"Kedua negara, Rusia dan Ukraina, adalah teman dekat kami. Kami ingin Laut Hitam menjadi lautan perdamaian. Kami menyerukan kepada Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan masalah yang ada melalui dialog," sambungnya.
Erdogan yang berbicara di depan Parlemen Turki kemudian menuturkan bahwa Ankara akan senang melihat Rusia dan Ukraina saling membantu dan bukannya saling bermusuhan.
Seperti
diketahui, Rusia menangkap tiga kapal militer Ukraina, yakni dua kapal
lapis baja dan sebuah kapal tunda. Alasannya, kapal-kapal itu secara
ilegal memasuki perairan teritorial Rusia di Crimea.
Penangkapan
itu berlangsung dramatis, di mana kapal perang Moskow menembaki
kapal-kapal Kiev. Tiga tentara Angkatan Laut Kiev yang terluka oleh
serangan itu juga ditangkap Moskow.
Credit sindonews.com