Kamis, 29 November 2018

Republik Ceko Buka Kantor Perwakilan di Yerusalem


Republik Ceko Buka Kantor Perwakilan di Yerusalem
Pemandangan Kota Yerusalem. (REUTERS/Ammar Awad)


Jakarta, CB -- Pemerintah Republik Ceko membuka kantor perwakilan untuk Israel yang disebut Rumah Ceko, di Yerusalem, pada Selasa (28/11).

Presiden Republik Ceko, Milos Zeman berharap langkah ini bisa menjadi awal dari rencana pemindahan kedutaan besar negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Dalam waktu dekat, saya sangat percaya, dan jauh di dalam hati saya, saya percaya, kami akan bisa menghadapi semuanya," ucap Zeman dalam pidatonya saat meresmikan kantor tersebut.


"Akan ada, tidak hanya kedutaan, tetapi juga kedai Ceko yang menjual bir di sini."


Rumah Ceko difungsikan sebagai kantor yang fokus mempromosikan perdagangan dan wisata antara kedua negara.

Meski mendukung klaim Israel atas Yerusalem, Zeman menuturkan Ceko tetap menghargai posisi Uni Eropa yang mengecam langkahnya tersebut.

Zeman merupakan sekutu kuat Israel dan telah lama mendukung relokasi kedutaan besar Ceko untuk Israel ke Yerusalem. Namun, di hadapan parlemen Israel, Zeman mengatakan keputusan relokasi kedutaan itu akhirnya bergantung pada pemerintahnya.

Selain Rumah Ceko, negara itu juga membuka kembali konsulat kehormatan di Yerusalem. Kantor itu sempat tutup pada 2016 lalu karena sang konsul meninggal.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang juga hadir dalam acara peresmian, menyambut baik pembukaan Rumah Ceko di kota suci tiga agama itu.

Netanyahu menganggap langkah itu sebagai sebuah dukungan Ceko bagi Israel. Dia bahkan menganggap dukungan Ceko sama pentingnya seperti dukungan sekutu dekatnya AS.


"Tidak seorang pun di Eropa memahami tantangan dan situasi yang dihadapi Israel secara sigap dan cepat," tutur Netanyahu.

Ceko menjadi negara ketiga yang memiliki kantor perwakilan untuk Israel di Yerusalem. Amerika Serikat dan Guatemala telah lebih dulu memindahkan kedutaan besarnya untuk negara Zionis itu ke Yerusalem.

Sementara itu, Paraguay, Brasil, dan Australia tengah mengungkapkan rencana untuk mengikuti langkah AS dan Guatemala.

Proses perdamaian antara Palestina-Israel semakin terancam jika ketiga negara benar-benar merealisasikan rencana kontroversial itu.


Sebab, Yerusalem merupakan salah satu sumber konflik Palestina-Israel selama ini, di mana kedua belah pihak sama-sama mengklaim wilayah itu sebagai ibu kota masa depan mereka.




Credit  cnnindonesia.com