Rabu, 28 November 2018

Trump akan Bertemu Putin di KTT G20, tapi Tidak dengan MBS


Trump akan Bertemu Putin di KTT G20, tapi Tidak dengan MBS
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Juni lalu. Foto/REUTERS/Leonhard Foeger

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, pekan ini. Namun, pemimpin Gedung Putih itu tidak akan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Jadwal Trump itu disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton kepada wartawan pada hari Selasa. Bolton mengatakan jadwal presiden AS sangat padat dan tidak ada agenda pertemuan dengan MBS.

Pertemuan Trump dengan Putin diyakini akan dibangun di puncak pertemuan para pemimpin di Helsinki musim panas ini, dengan banyak masalah yang muncul."Kedua pemimpin akan membahas masalah keamanan, kontrol senjata, dan isu-isu regional, termasuk Timur Tengah," kata Bolton, seperti dikutip Reuters, Rabu (28/11/2018).

"Ketegangan baru-baru ini antara Rusia dan Ukraina adalah pasti akan dibicarakan," ujar Bolton.

Trump kemungkinan akan para politisi AS untuk membahas konfrontasi baru-baru ini antara kapal perang Rusia dan Ukraina di Selat Kerch, pantai Crimea.

Trump sendiri telah berkomentar terkait bentrok terbaru militer Moskow dan Kiev. "Tidak senang sama sekali," ujar Trump.

Hanya saja, dia menolak untuk menguraikannya atau memihak dalam konflik hari Minggu tersebut. Pertemuan Trump dengan Putin akan menjadi yang pertama kalinya sejak Juni lalu, di mana kedua pemimpin mendapat kesempatan untuk berbicara. Belum lama ini, keduanya juga bertemu, namun hanya singkat, di acara peringatan Hari Gencatan Senjata di Paris.

Namun, yang lebih penting adalah tidak akan adanya pertemuan Trump dengan Putra Mahkota Saudi. Pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, telah memperkeruh hubungan antara Riyadh dan sebagian besar negara di dunia.

Trump sampai saat ini tetap memihak Saudi, meskipun ada seruan dari para anggota parlemen untuk menjatuhkan sanksi terhadap Riyadh.

Bolton mengatakan pertemuan antara Trump dan MBS masih mungkin terjadi, tetapi tidak lebih dari itu.

"Saya tidak akan mengatakan bahwa kami telah mengesampingkan interaksi apa pun," katanya. "Jadwal presiden sangat padat, kami tidak akan mengesampingkan apa pun."

Arab Saudi telah mengakui bahwa Jamal Khashoggi dibunuh dalam "operasi nakal" Riyadh. Namun, pemerintah Saudi membantah bahwa MBS berwenang atau memerintahkan eksekusinya.





Credit  sindonews.com