Para menteri Eropa turut khawatir terkait status program nuklir Iran
CB,
BRUSSELS -- Para menteri dari Jerman, Prancis, dan Inggris menulis
surat kepada pejabat senior Amerika Serikat (AS). Mereka mendesak agar
pejabat tersebut melindungi perusahaan-perusahaan Eropa yang bekerja di
Iran agar terhindar dari sanksi baru AS terhadap Republik Islam
tersebut.
Dalam surat yang dikirim pada 4 Juni,
menteri luar negeri dan keuangan menunjuk beberapa bidang utama di mana
mereka mengharapkan pengecualian untuk perusahaan UE, termasuk farmasi,
kesehatan, energi, otomotif, penerbangan sipil, infrastruktur dan
perbankan.
Washington mengatakan bulan lalu akan menerapkan hukuman
ekonomi baru setelah menarik keluar dari pakta 2015. Kesepakatan
tersebut ditandatangani oleh kekuatan dunia dengan Iran, di mana Teheran
setuju untuk mengekang kegiatan nuklirnya dengan imbalan bantuan
sanksi.
Jerman, Prancis, dan Inggris menandatangani
perjanjian itu dan mengatakan dalam surat itu mereka masih berkomitmen
untuk mempertahankannya. "Penarikan Iran (dari perjanjian nuklir) akan
semakin mengganggu wilayah di mana konflik tambahan akan menjadi
bencana," kata para menteri dan diplomat tinggi Uni Eropa dalam surat
itu kepada Menteri Keuangan AS dan Sekretaris Negara AS yang dilihat
oleh Reuters pada Rabu (6/6).
Para menteri Eropa
mengatakan mereka turut merasakan sebagian besar kekhawatiran Washington
tentang status program nuklir Iran setelah 2025, pengembangan rudal
balistik dan "aksi destabilisasi" di Timur Tengah. Namun mereka
mengatakan mempertahankan kesepakatan nuklir 2015 adalah "basis terbaik
untuk melibatkan Iran dan mengatasi masalah tersebut".
Para
menteri itu mengatakan mereka mengharapkan AS sebagai sekutu untuk
menahan diri dari mengambil tindakan yang akan merugikan kepentingan
keamanan Eropa. Itu termasuk sanksi sekunder yang dapat mencegah Uni
Eropa untuk terus menjunjung kesepakatan nuklir.
"Sebagai
sekutu dekat, kami berharap bahwa efek ekstrateritorial dari sanksi
sekunder AS tidak akan diberlakukan pada entitas dan individu Uni Eropa,
dan AS akan menghormati keputusan politik kami," tulis mereka.
Para
menteri tersebut juga mendesak Washington untuk memberikan pengecualian
untuk mempertahankan saluran perbankan dan keuangan dengan Bank Sentral
Iran dan bank Iran lainnya yang tidak disetujui oleh UE.