Jumat, 08 Juni 2018

Eropa Minta Lindungi Perusahaannya di Iran dari Sanksi


Uni Eropa
Uni Eropa
Foto: AP
Para menteri Eropa turut khawatir terkait status program nuklir Iran




CB, BRUSSELS -- Para menteri dari Jerman, Prancis, dan Inggris menulis surat kepada pejabat senior Amerika Serikat (AS). Mereka mendesak agar pejabat tersebut melindungi perusahaan-perusahaan Eropa yang bekerja di Iran agar terhindar dari sanksi baru AS terhadap Republik Islam tersebut.


Dalam surat yang dikirim pada 4 Juni, menteri luar negeri dan keuangan menunjuk beberapa bidang utama di mana mereka mengharapkan pengecualian untuk perusahaan UE, termasuk farmasi, kesehatan, energi, otomotif, penerbangan sipil, infrastruktur dan perbankan.

Washington mengatakan bulan lalu akan menerapkan hukuman ekonomi baru setelah menarik keluar dari pakta 2015. Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh kekuatan dunia dengan Iran, di mana Teheran setuju untuk mengekang kegiatan nuklirnya dengan imbalan bantuan sanksi.


Jerman, Prancis, dan Inggris menandatangani perjanjian itu dan mengatakan dalam surat itu mereka masih berkomitmen untuk mempertahankannya. "Penarikan Iran (dari perjanjian nuklir) akan semakin mengganggu wilayah di mana konflik tambahan akan menjadi bencana," kata para menteri dan diplomat tinggi Uni Eropa dalam surat itu kepada Menteri Keuangan AS dan Sekretaris Negara AS yang dilihat oleh Reuters pada Rabu (6/6).


Para menteri Eropa mengatakan mereka turut merasakan sebagian besar kekhawatiran Washington tentang status program nuklir Iran setelah 2025, pengembangan rudal balistik dan "aksi destabilisasi" di Timur Tengah. Namun mereka mengatakan mempertahankan kesepakatan nuklir 2015 adalah "basis terbaik untuk melibatkan Iran dan mengatasi masalah tersebut".


Para menteri itu mengatakan mereka mengharapkan AS sebagai sekutu untuk menahan diri dari mengambil tindakan yang akan merugikan kepentingan keamanan Eropa. Itu termasuk sanksi sekunder yang dapat mencegah Uni Eropa untuk terus menjunjung kesepakatan nuklir.


"Sebagai sekutu dekat, kami berharap bahwa efek ekstrateritorial dari sanksi sekunder AS tidak akan diberlakukan pada entitas dan individu Uni Eropa, dan AS akan menghormati keputusan politik kami," tulis mereka.


Para menteri tersebut juga mendesak Washington untuk memberikan pengecualian untuk mempertahankan saluran perbankan dan keuangan dengan Bank Sentral Iran dan bank Iran lainnya yang tidak disetujui oleh UE.





Credit  republika.co.id