Rabu, 23 Mei 2018

Soal Pengganti Kesepakatan Nuklir, Inggris: Rencana AS Terlalu Ambisius


Soal Pengganti Kesepakatan Nuklir, Inggris: Rencana AS Terlalu Ambisius
Boris Johnson, menyebut rencana AS untuk membentuk sebuah perjanjian yang dapat menggantikan kesepakatan nuklir Iran sebagai sesuatu yang terlalu ambisius. Foto/Reuters


LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, menyebut rencana Amerika Serikat (AS) untuk membentuk sebuah perjanjian yang dapat menggantikan kesepakatan nuklir Iran sebagai sesuatu yang terlalu ambisius. Johnson menyatakan, apa yang diinginkan AS sangat sulit untuk tercapai.

AS ingin masalah rudal balistik Iran dan kebijakan Iran di kawasan Timur Tengah, termasuk kebijakan Teheran terhadap Israel dapat dimasukan dalam kesepakatan nuklir Iran yang baru.

"Jika Anda mencoba sekarang untuk memasukan semua isu-isu, rudal balistik, aktivitas mengganggu Iran di wilayah tersebut dan senjata nuklir, jika Anda mencoba memasukan semua orang ke dalam negosiasi raksasa, saya tidak melihat itu menjadi sangat mudah untuk mencapainya, dalam hal tidak ada batas waktu yang masuk akal," ucap Johnson.

Mantan Walikota London itu, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (22/5), kemudian memperingatkan keluarnya Washington dari kesepakatan nuklir Iran, membuat prospek perjanjian yang baru akan menjadi sangat sulit untuk bisa dicapai.

Namun, Johnson menyatakan dia tetap mempertahankan optimisme akan adanya kesepakatan itu, meskipun kesempatanya sangat kecil.

"Pada akhirnya, ada kesepakatan yang harus dicapai yang memberikan Iran akses ekonomi yang lebih besar ke Barat, tetapi juga menghambat mereka. Saya pikir pada akhirnya, kita akan kembali ke pada JCPOA yang awalnya dibayangkan, tetapi mungkin butuh waktu lama," tukasnya.




Credit  sindonews.com