Jumat, 04 Mei 2018

Presiden Ceko Blakblakan Negaranya Memproduksi Racun Novichok


Presiden Ceko Blakblakan Negaranya Memproduksi Racun Novichok
Presiden Republik Ceko Milos Zeman blakblakan negaranya memproduksi racun saraf Novichok. Foto/REUTERS


PRAHA - Presiden Republik Ceko Milos Zeman blakblakan bahwa negaranya memproduksi dan menguji racun saraf Novichok. Racun ini merupakan racun saraf yang sama digunakan terhadap mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, di Inggris.

Pengakuan Zeman muncul setelah penyelidikan yang dilakukan oleh dinas keamanan dan intelijen militer menghasilkan laporan yang saling bertentangan. Penyelidikan itu dilakukan setelah Rusia mencurigai Ceko sebagai penghasil racun Novichok.

"Kita harus menyimpulkan bahwa negara kita memproduksi dan menguji Novichok, meskipun (diproduksi) hanya dalam jumlah kecil dan kemudian dihancurkan," kata Zeman kepada Barrandov TV Channel.

"Akan menjadi munafik untuk berpura-pura tidak begitu," katanya."Tidak perlu berbohong," katanya lagi, yang dilansir Jumat (4/5/2018).

Presiden Zeman mengatakan bahwa dia mendasarkan kesimpulannya itu pada laporan yang diberikan oleh intelijen militer Ceko. Laporan itu menunjukkan bahwa agen saraf yang dikenal sebagai A230, yang diproduksi oleh Lembaga Penelitian Militer Ceko di kota Brno, sebenarnya adalah Novichok.

Laporan lain, yang disediakan oleh Dinas Keamanan Ceko (BIS) mengatakan bahwa agen saraf yang diproduksi dan diuji di Brno bukanlah Novichok, namun ada beberapa substansi lainnya.

Setelah mempelajari kedua laporan itu, Zeman memutuskan untuk setuju dengan laporan intelijen militer.

Pada bulan Maret, Zeman memerintahkan penyelidikan apakah Novichok memang diproduksi di Republik Ceko atau tidak. Pada akhir April, layanan keamanan Ceko menyiapkan laporan mereka tentang masalah ini.

Sebelumnya, pemerintah Ceko, termasuk Perdana Menteri Andrej Babis serta menteri luar negeri dan menteri pertahanan, membantah keras dugaan bahwa Ceko memproduksi racun saraf mematikan itu.

"Orang-orang Rusia melintasi semua perbatasan ketika mereka mengatakan agen Novichok bisa berasal dari Republik Ceko. Itu bohong," kata Babis kepada media Ceko beberapa waktu lalu.

Nama racun Novichok tiba-tiba terkenal setelah disimpulkan pemerintah Inggris sebagai racun yang menyerang mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia Skripal, di Salisbury, Inggris, pada awal Maret lalu. London menuduh Moskow sebagai dalang serangan racun yang akhirnya memicu perseteruan diplomatik termasuk aksi saling usir diplomat.

Ceko semula dicurigai para diplomat Rusia sebagai salah satu negara yang diduga menjadi sumber racun saraf penyerang Skripal. Selain Ceko, negara lain yang dicurigai adalah Slovakia, Swedia dan Inggris sendiri.

Sebelumnya, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan negara-negara yang jadi anggota OPCW tidak memiliki agen saraf Novichok. 

Kecurigaan Moskow kala itu itu membuat Kementerian Luar Negeri Ceko memanggil duta besar Rusia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sekali lagi menegaskan bahwa Moskow siap untuk bekerja sama dengan Inggris dalam kasus Skripal. "Kami siap untuk kerja sama praktis dengan pihak Inggris," katanya kepada majalah Italia, Panorama, pada hari Kamis.

Dia menyerukan London untuk jujur dan bekerjasama dengan Rusia dalam penyelidikan insiden tersebut.



Credit  sindonews.com