PARIS
- Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire menyatakan, pernyataan
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengenai kontrol senjata
adalah tidak sopan dan kasar. Ini merupakan kecaman terbaru yang
dilontarkan pejabat Prancis terhadap Trump.
Dia menyebut, pernyataan semacam itu tidak pantas keluar dari mulut seorang pemimpin dunia dan menyatakan, Trump harus secepatnya menarik kata-kata yang dia sudah lontarkan. Bukan hanya itu, Le Maire juga mendesak Trump untuk segera meminta maaf kepada publik Prancis.
"Komentarnya mengejutkan dan tidak layak untuk presiden negara adikuasa terbesar di dunia," kata Le Maire dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (7/5).
Dalam pidato di National Rifle Association (NRA) pada hari Jumat, Trump menyinggung rentetan penembakan di Paris. Menurutnya, jika warga sipil dipersenjatai itu akan menjadi cerita yang berbeda.
Dalam pidatonya Trump menyinggung korban pembantaian kelompok bersenjata saat konser di Bataclan Paris, di mana 90 dari 130 korban serangan itu tewas. "Mereka mengambil waktu mereka dan menembak mereka satu per satu. Boom! Kemarilah. Boom! Kemarilah. Boom!," kata Trump, sembari menggunakan tangannya dengan gerakan menembakkan pistol.
Paris langsung mengeluarkan kecaman terkuatnya terhadap Trump atas pidato tersebut. Kemarahan Prancis ini jadi ironi karena Presiden Emmanuel Macron baru-baru ini berkunjung ke Gedung Putih untuk memperkuat hubungan bilateral.
Para politisi Prancis, termasuk Wali Kota Paris ikut mempersoalkan komentar Trump. Kecaman juga datang Mantan presiden Prancis Francois Hollande, yang mengatakan di Twitter bahwa komentar dan kejenakaan Trump "memalukan" dan "tidak senonoh".
Dia menyebut, pernyataan semacam itu tidak pantas keluar dari mulut seorang pemimpin dunia dan menyatakan, Trump harus secepatnya menarik kata-kata yang dia sudah lontarkan. Bukan hanya itu, Le Maire juga mendesak Trump untuk segera meminta maaf kepada publik Prancis.
"Komentarnya mengejutkan dan tidak layak untuk presiden negara adikuasa terbesar di dunia," kata Le Maire dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (7/5).
Dalam pidato di National Rifle Association (NRA) pada hari Jumat, Trump menyinggung rentetan penembakan di Paris. Menurutnya, jika warga sipil dipersenjatai itu akan menjadi cerita yang berbeda.
Dalam pidatonya Trump menyinggung korban pembantaian kelompok bersenjata saat konser di Bataclan Paris, di mana 90 dari 130 korban serangan itu tewas. "Mereka mengambil waktu mereka dan menembak mereka satu per satu. Boom! Kemarilah. Boom! Kemarilah. Boom!," kata Trump, sembari menggunakan tangannya dengan gerakan menembakkan pistol.
Paris langsung mengeluarkan kecaman terkuatnya terhadap Trump atas pidato tersebut. Kemarahan Prancis ini jadi ironi karena Presiden Emmanuel Macron baru-baru ini berkunjung ke Gedung Putih untuk memperkuat hubungan bilateral.
Para politisi Prancis, termasuk Wali Kota Paris ikut mempersoalkan komentar Trump. Kecaman juga datang Mantan presiden Prancis Francois Hollande, yang mengatakan di Twitter bahwa komentar dan kejenakaan Trump "memalukan" dan "tidak senonoh".
Credit sindonews.com