RAMALLAH
- Pemerintah Palestina telah meminta seluruh korps diplomatik,
organisasi non-pemerintah internasional dan otoritas keagamaan untuk
memboikot pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yerusalem.
"Kami mendesak seluruh korps diplomatik, organisasi masyarakat sipil dan otoritas keagamaan untuk memboikot upacara pelantikan kedubes AS di Yerusalem agar tidak melegitimasi keputusan yang melanggar hukum dan kebijakan penjajahan, dan aneksasi Israel yang sedang berlangsung," kata pemerintah Palestina dalam sebuah pernyataan.
Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan kepala negosiator Palestina, Saeb Erekat, pada gilirannya, mengatakan bahwa pemindahan kedutaan ke kota, yang dilihat oleh Palestina sebagai Ibu Kota masa depan mereka, akan mencegah penyelesaian konflik Palestina-Israel secara adil dan damai.
"Mereka yang akan menghadiri upacara akan mengirimkan sinyal bahwa mereka mendorong upaya untuk menginjak-injak legitimasi internasional dan hak-hak yang melekat pada rakyat Palestina," kata Erekat, sepeti dilansir Sputnik pada Selasa (8/5).
AS rencananya akan membuka kedutaan mereka di Yerusalem pada tanggal 14 mendatang. Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman, dilaporkan mulai mengirimkan undangan untuk upacara pembukaan kedubes yang baru di Yerusalem.
Selain itu, tanda jalan yang menunjukan arah kedubes AS mulai muncul di Yerusalem. warga Yerusalem menuturkan, para pekerja memasang tanda-tanda dalam bahasa Inggris, Ibrani, dan Arab, di sepanjang jalan menuju gedung kedubes AS.
"Kami mendesak seluruh korps diplomatik, organisasi masyarakat sipil dan otoritas keagamaan untuk memboikot upacara pelantikan kedubes AS di Yerusalem agar tidak melegitimasi keputusan yang melanggar hukum dan kebijakan penjajahan, dan aneksasi Israel yang sedang berlangsung," kata pemerintah Palestina dalam sebuah pernyataan.
Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan kepala negosiator Palestina, Saeb Erekat, pada gilirannya, mengatakan bahwa pemindahan kedutaan ke kota, yang dilihat oleh Palestina sebagai Ibu Kota masa depan mereka, akan mencegah penyelesaian konflik Palestina-Israel secara adil dan damai.
"Mereka yang akan menghadiri upacara akan mengirimkan sinyal bahwa mereka mendorong upaya untuk menginjak-injak legitimasi internasional dan hak-hak yang melekat pada rakyat Palestina," kata Erekat, sepeti dilansir Sputnik pada Selasa (8/5).
AS rencananya akan membuka kedutaan mereka di Yerusalem pada tanggal 14 mendatang. Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman, dilaporkan mulai mengirimkan undangan untuk upacara pembukaan kedubes yang baru di Yerusalem.
Selain itu, tanda jalan yang menunjukan arah kedubes AS mulai muncul di Yerusalem. warga Yerusalem menuturkan, para pekerja memasang tanda-tanda dalam bahasa Inggris, Ibrani, dan Arab, di sepanjang jalan menuju gedung kedubes AS.
Credit sindonews.com