OKI akan terus terlibat untuk mengatasi pelanggaran HAM terhadap Rohingya
CB,
DHAKA -- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan keprihatinan
mendalam atas pembersihan etnis Rohingya di negara bagian Rakhine,
Myanmar. Hal ini termaktub dalam deklarasi yang dihasilkan seusai
Konferensi Tingkat Menteri (KTM) OKI ke-45 digelar di Dhaka, Bangladesh,
Ahad (6/5).
"Kami mengungkapkan keprihatinan mendalam atas tindakan brutal
sistematis baru-baru ini yang dilakukan pasukan keamanan (Myanmar)
terhadap komunitas Muslim Rohingya yang telah mencapai tingkat
pembersihan etnis, yang merupakan pelanggaran serius dan terang-terangan
terhadap hukum internasional," kata OKI dalam deklarasinya, dikutip
laman Anadolu.
OKI pun mengapresiasi dan menyatakan
penghargaan kepada Bangladesh yang telah menampung ratusan ribu
pengungsi Rohingya. "Kami menggarisbawahi pentingnya negara anggota OKI
terus terlibat dalam sistem PBB termasuk Majelis Umum PBB dan Dewan Hak
Asasi Manusia (HAM) serta organisasi internasional lainnya untuk
mengatasi pelanggaran HAM yang besar dari Muslim Rohingya, dengan
mempertimbangkan perkembangan terakhir," katanya.
Lebih
dari setengah juta warga Rohingya telah melarikan diri dari negara
bagian Rakhine dan mengungsi ke Bangladesh sejak militer Myanmar
menggelar operasi pada Agustus tahun lalu. Pasukan Myanmar yang
mengklaim hanya memburu gerilyawan Arakan Rohingya Salvation Army
(ARSA), turut menyerang dan menghabisi warga sipil Rohingya di sana.
PBB
telah menyatakan bahwa yang dilakukan militer Myammar terhadap Rohingya
merupakan pembersihan etnis. PBB juga telah menggambarkan Rohingya
sebagai orang-orang yang paling teraniaya dan tertindas di dunia.
Pada
November 2017, Myanmar dan Bangladesh telah menyepakati proses
repatriasi pengungsi. Namun pelaksanaan kesepakatan ini belum optimal.
Cukup banyak pengungsi Rohingya di Bangladesh yang enggan kembali ke
Rakhine.
Mereka mengaku masih trauma atas kejadian yang
menimpanya pada Agustus tahun lalu. Selain itu, kesepakatan repatriasi
pun tak menyinggung perihal jaminan keamanan dan keselamatan bagi warga
Rohingya yang kembali.