Jumat, 11 Mei 2018

Luhut: Sawit Dijegal Eropa, RI Pilih Boeing Ketimbang Airbus


Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan/Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan/Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance

Jakarta - Produk sawit Indonesia terkena kampanye hitam di Eropa. Pemerintah tidak tinggal diam dan bereaksi terhadap kampanye hitam itu.

Salah satunya mempertimbangkan tak lagi impor pesawat Airbus dari Eropa, dan beralih ke Boeing di Amerika Serikat (AS).

"Ya kan kami impor pesawat tebang dalam 20 tahun ke depan itu 2.500, kira kira 25 billion dolar AS. Itu kan big number. Ya kan bukan hanya Airbus yang produksi pesawat terbang, Boeing juga ada," kata Luhut dalam dalam seminar bertema 'Menjawab Hambatan Perdagangan Ekspor Minyak Sawit di Pasar Global' di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (8/5/2018).


Luhut sempat menggelar pertemuan dengan Uni Eropa membahas masalah kampanye hitam. Meski Indonesia tidak mengenal retaliasi, tindakan balas dendam perdagangan, tapi Indonesia akan melawan bila terus disudutkan.

"Waktu saya di sana ditanya apakah anda akan melakukan retaliasi, karena ini dan kita nggak pernah tahu retaliasi ini, tapi kalau kalian bikin kami terus terusan tersudut sudut terus, kan bisa ngelawan juga," lanjutnya.


Luhut menambahkan Indonesia saat ini menjalin upaya kerja sama dengan Boeing untuk impor pesawat.

"Memang kebetulan kita sudah berbicara dengan Boeing. Saya ketemu dengan Boeing di Washington," tambahnya.        





Credit  finance.detik.com