Senin, 07 Mei 2018

Korea Utara Bantah Tarik Nuklir karena Tekanan AS


Korea Utara Bantah Tarik Nuklir karena Tekanan AS
Foto: Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters


Jakarta, CB -- Usai pertemuan bersejarah dengan Korea Selatan beberapa hari lalu, Korea Utara menyatakan bakal menarik semua nuklir beserta fasilitasnya sebagai iktikad perdamaian. Aksi Korea Utara ini, membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim upaya itu karena campur tangan AS.

Namun, Korea Utara langsung membantah upaya perdamaian itu dipengaruhi oleh tekanan dari AS. Juru bicara Kementerian Luar negeri Korea Utara menuduh AS sengaja melakukan provokasi untuk merusak suasana.

"Itu sengaja memprovokasi untuk merusak suasana dialog yang terjadi saat ini," kata jubir Kementerian Luar Negeri Korea Utara dikutip dari AFP.


Menurut perwakilan Korea Utara itu, ucapan AS yang melemahkan Korea Utara justru dapat memperkeruh suasana. Apalagi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dijadwalkan bakal bertemu dengan Trump dalam waktu dekat. Trump menyebut waktu dan tempat pelaksanaan pertemuan pertama dua negara itu bakal diumumkan segera,


Di sisi lain, jubir Korea Utara itu tidak secara gamblang menyebutkan kelanjutan rencana pertemuan pemimpin Korea Utara dan AS.

Hubungan Korea Utara dan AS dalam setahun terakhir berlangsung dalam tensi tinggi. Pemimpin kedua negara kerap jual beli serangan dengan berbagai ancaman perang yang memicu kekhawatiran global.


Namun, Kim mengubah haluan dengan menggelar pertemuan bersejarah dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. Kim berkomitmen menarik semua nuklir dan fasilitasnya serta mengakhiri perang Korea yang berlangsung sejak 1950-1953 dengan perjanjian damai.

Kim bahkan juga berjanji untuk menutup situs uji coba nuklir pada bulan ini dan mengundang para ahli dan jurnalis dari AS untuk memverifikasi langkah itu.




Credit  cnnindonesia.com