Teheran (CB) - Iran akan keluar dari kesepakatan nuklir
dengan negara adidaya dunia jika Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk
mundur dari perjanjian itu, kata seorang penasihat senior pemimpin
tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Kamis (03/05).
“Jika Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir, maka kami akan keluar,” kata penasihat kebijakan luar negeri Ali Akbar Velayati sebagaimana dikutip situs televisi negara.
Iran menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat dan lima negara adidaya dunia lainnya pada 2015 yang membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menetapkan tenggat waktu 12 Mei untuk “memperbaiki” kesepakatan tersebut, mengancam akan keluar. Dia menyebut perjanjian itu “gila.”
Iran selalu membantah bahwa pihaknya berupaya mengembangkan senjata nuklir, seraya menegaskan program atomnya untuk tujuan sipil. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
“Jika Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir, maka kami akan keluar,” kata penasihat kebijakan luar negeri Ali Akbar Velayati sebagaimana dikutip situs televisi negara.
Iran menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat dan lima negara adidaya dunia lainnya pada 2015 yang membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menetapkan tenggat waktu 12 Mei untuk “memperbaiki” kesepakatan tersebut, mengancam akan keluar. Dia menyebut perjanjian itu “gila.”
Iran selalu membantah bahwa pihaknya berupaya mengembangkan senjata nuklir, seraya menegaskan program atomnya untuk tujuan sipil. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Credit antaranews.com