Jammu dan Kashmir menyambut keputusan gencatan senjata Selama Ramadhan.
CB,
NEW DELHI -- Pemerintah India mengumumkan gencatan senjata bersyarat di
Jammu dan Kashmir selama bulan suci Ramadhan.
"Penting
untuk mengisolasi kekuatan yang membawa nama buruk ke Islam dengan
menggunakan kekerasan dan teror tak beralasan, kata Pemerintah India
dalam sebuah pernyataan, dikutip
Times of India.
"Pemerintah mengharapkan semua orang untuk bekerja sama dalam
inisiatif ini dan membantu saudara-saudari Muslim untuk menghadapi
Ramadhan secara damai dan tanpa kesulitan," pernyataan itu menambahkan.
Pemerintah
India meminta pasukan keamanan untuk tidak memulai operasi di wilayah
tersebut selama tiga puluh hari ke depan. Namun, pasukan keamanan berhak
untuk membalas jika diserang atau jika penting untuk melindungi nyawa
orang yang tidak bersalah.
Menurut kementerian dalam
negeri, Menteri Utama Jammu dan Kashmir Mehbooba Mufti telah diberitahu
tentang keputusan itu. Menteri Utama Jammu dan Kashmir Mehbooba Mufti
menyambut keputusan Pemerintah India. Dia mengatakan bahwa keputusan itu
akan membantu dalam menciptakan lingkungan yang damai dan aman untuk
dialog yang berkelanjutan.
"Saya dengan sepenuh hati
menyambut gencatan senjata Ramadhan dan ingin mengucapkan terima kasih
kepada Narendra Modi ji dan Rajnath Singh ji atas intervensi pribadi
mereka. Terima kasih juga kepada para pemimpin dan pihak-pihak yang
berpartisipasi dalam
All Party Meeting dan membantu membangun konsensus terhadap pengumuman ini," ujar Mufti dalam cicitannya di Twitter.
Mantan
menteri utama negara Omar Abdullah mengatakan bahwa jika para militan
tak menanggapi gencatan senjata maka mereka akan dianggap sebagai musuh
rakyat.
"Atas permintaan semua partai politik (kecuali BJP,
yang telah menentangnya), Pemerintah India telah mengumumkan gencatan
senjata sepihak. Sekarang jika para militan tidak menanggapi dengan cara
yang sama, mereka akan terungkap sebagai musuh sejati rakyat," kata
Abdullah menyusul laporan gencatan senjata.
Pemimpin
Konferensi Nasional Farooq Abdullah memberi selamat kepada Menteri Dalam
Negeri Rajnath Singh untuk keputusan itu. "Ini adalah langkah maju yang
besar, saya ingin mengucapkan selamat kepada Menteri Dalam Negeri
Rajnath Singh dan PM Modi. Ini mengingatkan saya pada era Atal ji ketika
dia mengumumkan gencatan senjata sepihak. Saya menyambut ini," kata
Farooq Abdullah.
Awal bulan ini, Mufti telah mendesak
Pemerintah India untuk mempertimbangkan gencatan senjata sepihak di
Jammu dan Kashmir mulai dari Ramadhan pada pertengahan Mei sampai
selesainya Amarnath yatra pada Agustus.
"Semua orang (semua
pihak) setuju bahwa kami harus mengajukan banding ke Pemerintah India
untuk mempertimbangkan gencatan senjata seperti gencatan senjata sepihak
di (mantan PM Atal Bihari) waktu Vajpayee di Ramadhan (akhir bulan ini)
sampai Amarnath yatra dan Idul Fitri," katanya.
Pasukan
India dan militan Jammu-Kashmir berada dalam sejarah konflik yang
panjang. Konflik tersebut dipicu perebutan wilayah di Kashmir yang
merupakan wilayah perbatasan India dan Pakistan.